1- Light Stick

21 6 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Pusaran angin sepoi-sepoi menenangkan pikiran. Tak ada yang lebih indah tatkala warna jingga bermunculan dari arah barat. Kicauan burung menandakan sebentar lagi langit akan berubah hitam pekat dan ditaburi kilauan emas langit.

🧩🧩🧩

"Woii!! Ga nampak!!",
"Adeuuuh macam mana pulak ibuk ni pun ah",
"Gen mikroorganisme",
"Apa itu Bacanya wei?",

Tengah siang yang terik dan Sekolah Madrasah Aliyah. Siang ini, kelas yang tampak ricuh oleh salah seorang guru menuliskan materi untuk dijadikan bahan ajar.
Semuanyaa berusaha mencatat lebih cepat karna setelah menyelesaikannya mereka dapat pulang kerumah masing-masing. Yap, itulah alasannya.

"Nanti pulang jadi kan kerumahku?",
Yang ditanyai hanya berdehem kecil,
"Aku ada sesuatu buat kamu, pasti kamu kaget liatnya", pamer si hiperaktif walaupun tak disambut hangat,
Khansa melirik Arion kemudian menghela nafas, "kamu dengar apa yang aku bilang?", kesalnya sambil melepas satu earphone ditelinga Arion, sontak Arion terlonjak,
"Iya dengar", singkatnya,

Arion dan Khansa adalah sahabat dari kecil, selain rumah mereka yang dekat, persahabatan ini juga didukung oleh perbedaan diantara mereka dan Arion berharap dengan adanya Khansa dia bisa menemukan yang hilang selama ini. Dan saat ini mereka selalu kemana-mana berdua, baik dikelas, kantin, pulang bersama, kecuali ketika sangat privasi.

Arion juga adalah anak yang memiliki segudang talenta berbanding Khansa,namun selama ini karna Khansa-lah,Arion bisa seperti saat sekarang ini.

"Sa,gue pinjam catatan lo ya",ucap seseorang setengah berbisik,
"Aku belum siap Han,pinjam punya Arion aja ya",hangat Khansa,

Khansa membalikkan badannya ingin mengutarakan niat membantu Hanin,tapi sebelum itu Arion telah menatapnya dengan mata menyipit sehingga Khansa berbalik dan melambaikan tangannya pertanda 'tidak bisa'. Memang hanya sekali tatapan Arion,Khansa sudah tau beribu arti dibaliknya.

"Ari–",
"Paan?",
"On,dengar lagu apa sih?",tanyanya takut takut, Tak disangka jawaban Arion hanya kembali mencatat dan fokus ke depan,

"Dengar apa?",ujar Khansa sekali lagi dan mengambil buku catatan Arion. Perlu diketahui seramah apapun Khansa dia juga orang yang mudah kesal,tak jarang Arion mengalah demi Khansa dengan segudang keiingin tahuannya. Arion menyerahkan sebelah earphonenya kemudian dipasang Khansa dibalik khimar dan mulai mendengarkan,

"Lagu apa sih? Ga jelas",
"Ga suka,sinj balikin",
"Nih,ga seru lebih bagus suara oppa oppa Khansa,huaa",nostalgia Khansa,Arion sosok irit bicara hanya mengedikkan bahu. Mengingat mereka memiliki banyak perbedaan dan salah satunya adalah Arion seorang Wibu dan Khansa seorang K-popers. Bukankah sangat jauh berbeda?.

"Baik anak anak,sekian dulu selesaikan catatannya setelah itu pulang dan jangan lupa minggu depan kita ulangan",

"Lah kok ulangan buk? Kan belum dijelaskan materinya buk?",

"Kan materinya sudah ibuk catat,hafal disana saja ya,dah ibuk pamit assalamualaikum",

"Waalaikumussalam",singkat murid murid tak bersemangat,

"Ah macam mana pulak ibuk ni pun ah",keluh salah seorang siswa,"sabar cok".

Arion membereskan peralatan sekolahnya lalu mengenakan hodie warna navy,karna peraturan sekolah tak mengizinkan memakai jaket apapun didalam ruangan.Khansa juga bersegera merapikan bukunya dan menyusul Arion.

Missing Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang