#32 || 11 okt 2020

Mulai dari awal
                                    

"Tidak,Ketua. Saya sebagai perwakilan Manajemen team memohon maaf dengan apa yang terjadi."

"Jelaskan"

"Seseorang kembali membuat ulah,Ketua."

"Siapa?"

"Anak Magang,Choi Dera."

Sehun terdiam sebentar kemudian kembali bersuara "Apa yang terjadi?"

"Anak Magang itu membuat masalah karna tidak mau mengerjakan tugas-tugasnya dan malah membantah,ia juga hanya tidur di meja kerja dan juga tidak mendengarkan atasan. Pak Ketua,bukan kah seharusnya kita harus menindaknya?" Usul Miss Jung

"Tindakan apa?" Tanya Sehun

"Menurutku lebih baik memecat nya,bagaimana Pak Ketua?"

"Kau siapa?" Tanya kembali Sehun.

"Ehh-- maaf Pak?"

"Kau siapa berani-beraninya mengusulkan dan memerintah seperti itu? Kau yang bos disini?"-Sehun.

"Tidak...Maaf Sajang-nim"

"Panggil Choi Dera sekarang!"

Miss jung keluar dari ruangan Presdir dan memanggil Dera.

"Choi Dera! Jika terjadi apa-apa pada Team Manajemen,jangan berharap kau hidup! Pergi kau sialan." Umpat Miss Jung.

Dera berjalan dengan lesu menuju ruangan presdir sambil membawa beberapa lembar berkas di lengannya.

Karna setiap Sehun memanggil,ia juga harus menyerahkan kinerjanya dan itu adalah titah Sehun sebagai bos secara langsung.

Bagaimanapun Dera muak ditempat ini,ia tetap mengerjakan tugas dengan benar dan bahkan sebelum deadline.

Dera memasuki ruangan dan membukuk sopan sambil menyapa.

"Simpan berkas nya di meja," titah Sehun.

Dera hanya mengangguk dan berjalan kearah meja Sehun.

Sehun pun hanya diam dan memperhatikan Dera dari atas sampai bawah,ia begitu lesu dan pipi nya yang bengkak sebelah.

Setelah memberikan berkas,mereka hanya terdiam dalam keheningan.

"Bukan kah kau seharusnya berbicara?"-Sehun.

"Maaf telah menyebabkan masalah," Ucap Dera singkat, ia terlalu lemas dan malas untuk berbicara.

"Apakah pekerjaanmu selesai?"

"Untuk hari ini sudah,"

"Ada apa dengan pipi mu?" Sehun bangkit dari kursinya dan mendekati Dera,jarak mereka hanya kurang dari 50cm saja,sangat dekat. Namun sedari tadi Dera hanya menunduk lemas.

"Ada apa?" Tanya Sehun kembali.

Dera mengeluarkan sebuah surat dari jazz berwarna navy itu dan memberikannya pada Sehun.

"Kau memberiku ini lagi? Apa tidak ada hal lain yang ingin kau berikan padaku selain ini?"

...

"Dera...aku tidak akan pernah menerima surat pengunduran dirimu,ini sudah yang ke-5x nya kau memberikan ku ini."

...

"Apa begitu berat kerja diperusahaanku? Ku lakukan semua ini untukmu Dera,agar aku bisa menjagamu dan juga menebus kesalahanku.."

"Aku tidak mengerti arah pembicaraanmu Pak Presdir," lagi-lagi Dera bersikap profesional seolah tidak mengenal Sehun.

"Kau selalu saja seperti itu,sudahlah sepertinya sia-sia saja berbicara seperti itu padamu. Dera aku hanya bisa bertemu dengan mu dikantor saja,aku tidak tau dimana apartemen mu sekarang karna kau menolak memberitau ku dan juga selalu menolak bertemu denganku,"

...

"Dera-yya" Sehun memanggil Dera dengan lembut.

"Dera-ssi, Pak" ucap Dera mengoreksi kata Sehun.

"Sejujurnya,apakah ada peluang untukku agar bisa dimaafkan olehmu?"

Tidak Sehun,tidak untuk saat ini. Aku terlalu takut untuk menerima,awal aku mengenalmu yaitu kau brengsek dan kemudian tiba tiba menjadi seperti seorang malaikat dan sialnya semua itu palsu. Yang kau lakukan sekarang sama seperti dulu kau melakukan itu padaku,aku sangat takut.

"Dera..bagaimana caranya agar aku dimaafkan olehmu?"

"Itu mudah,putuskan tunangan ini,biarkan aku memutuskan segala hubungan denganmu. Anggap tidak pernah bertemu,apa itu susah? Kau akan merasa nyaman,dan aku juga merasa nyaman. Sesulit itukah,Sehun?" Untuk kedua kalinya Dera mengucapkan kalimat banmal pada Sehun.

"Ya,sulit untuk ku lakukan.." -Sehun

"Kenapa?"

"Karna aku tidak mau meninggalkan mu.."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FIANCE - OOh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang