2. Bulan

410 50 4
                                    

Hari ini aku sangat sial. Gara-gara dihukum tadi moodku jadi buruk. Pasti setelah ini aku akan menjadi bahan gosip satu sekolah.

Dan sekarang aku tidak melihat Senja. Htf... Ini sangat menyebalkan!

"Woi, Selena!" seseorang menepuk bahuku. Tidak sakit, aku hanya terkejut.

"Apaan sih, kak?" aku memarahi orang itu.

"Santai aja, gitu aja ngambek," kata Kak Sandhy, kakak kelasku. Biasanya dia dipanggil San. Kak San adalah teman Kak Seonghwa. Ia juga kakaknya Senja.

"Kaget tau!" aku terlanjur kesal padanya. "Mana Senja?"

"Mana gue tau, biasanya sama lo,"

"Yee, siapa tau kakak tau. Btw sendiri, kak?"

"Dari tadi kita berdua, berarti nggak sendiri dong,"

"Iya juga ya,"

"Eh San, Selena!" panggil seseorang dengan suara nyaring. Itu Kak Wahyu, biasa dipanggil Uyong. Teman Kak Seonghwa juga.

"Napa, Yong?" tanya Kak San.

Ternyata di belakang Kak Uyong ada Senja.

"Heh Senja, kamu kemana aja?" tanyaku.

"Hehe, maaf, aku habis dipanggil Pak Mark," jelas Senja. Oh, ternyata Senja dipanggil Pak Mark, kepala sekolah di SMPku.

"Si Johan sama Si Malvin belum muncul," ucap Kak Uyong. Mereka yang disebutkan Kak Uyong adalah teman Kak Seonghwa. Yang berarti temanku dan teman Senja juga. Dunia ini sempit sekali, bukan?

Tak lama muncul dua orang manusia, yang satu berbadan sangat tinggi dan yang satu berbadan lumayan tinggi. Itu Kak Malvin dan Kak Johan.

"Baru aja dicariin, dah muncul mereka," celetuk Senja.

"Kalian nyariin gue?" tanya Kak Malvin yang memiliki badan yang sangat tinggi.

"Iya, soalnya Kak Malvin sama Kak Johan lama. Biasanya paling cepet," kataku.

"Tadi kita ada keperluan sama ketos," jawab Kak Johan yang memiliki suara yang sangat merdu.

"Ih, lo berdua dipanggil sama Si Jeffry itu?" tanya Kak San.

"Iya," Kak Johan dan Kak Malvin menggangguk.

"Kalian ngapain sampai ada urusan sama tuh ketos?" kini giliran Senja yang bertanya.

"Gak ngapa-ngapain. Nih kakak adek keponya kebangetan," celetuk Kak Malvin.

"Yee, orang cuma tanya," cibir Senja.

"Baperan lu Malvin," sambung Kak San.

Aku, Kak Uyong, dan Kak Johan hanya tertawa sambil menyimak percakapan random mereka bertiga.

Di SMP kita, ketua OSIS nya dikenal agak galak. Namanya itu Kak Jeffry. Sebenarnya Kak Jeffry orangnya ramah, kok. Karena menjabat sebagai ketua OSIS, dirinya terkenal galak. Sepertinya bukan galak, cuma agak tegas dan disiplin. Ditambah Kak Jeffry adalah anaknya Bu Lea, ia semakin ditakuti oleh siswa di sekolah.

Walaupun begitu, banyak siswi yang menyukai Kak Jeffry. Bisa diakui tampang Kak Jeffry lumayan tampan.

●●●

Bel pulang sudah berbunyi. Aku masih menunggu jemputan. Sekolah mulai sepi. Senja, Kak San, Kak Uyong, Kak Johan, dan Kak Malvin sudah pulang.

Aku pulang sekolah pukul 15.30, Kak Seonghwa dan ayah pulang pukul 16.00. Aku bisa menunggu selama 30 menit. Tapi sekarang? Aku sudah menunggu hampir 1 jam! Biasanya tidak pernah seperti ini. Memang hari ini aku sungguh sial!

gadis yang merindukan cahaya rembulan Where stories live. Discover now