"Aku tidak suka tiap hari kau mengikutiku itu menganggu kau tau."
"Chinen san?" Batin Keito.
"Yuri tidak bisakah kau membuka sedikit hatimu untukku?" Yamada menggenggam tangan Chinen dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Ryo kumohon beri aku waktu dan percaya padaku."
"Ada apa sebenarnya?"
"Tidak bisakah kau memberiku waktu untuk menjawabnya?" Lanjut Chinen.
"Aku tau, tapi aku tak bisa menjauhimu."
Chinen melepaskan tangan Yamada lalu menepuk bahunya.
"Percayalah akan kujawab 3 hari lagi tapi kumohon janga terus menanyakan jawabanku."
"Baiklah, tapi tidak masalahkan aku selalu disampingmu? Aku janji tidak akan membahas jawabmu lagi." Yamada menatap Chinen dengan memohon.
Chinen hanya mengangguk dan Yamada tersenyum.
"Yamada san menyatakan perasaannya?"
Yamada dan Chinen berjalan kearah Keito. Keito yang belum siap untuk berlari hanya bisa membalikkan badannya menghadap tembok.
"Are? Keket? Ngapain disini?" Tanya Chinen.
"Ehe...anoo etooo aku lagiiii ah iya lagi lomba selamaan natap dinding sama Yuto." Asal Ceplos Keito.
"Loh? Terus mana Yutonya?" Tanya Chinen bingung saat melihat hanya Keito saja sendirian disini.
"Yuto kurang ajar... Aku pasti ditinggal saat aku lagi fokus natap dinding." Keito mengekspresikan mukanya kesal.
Chinen dan Keito menertawakan kebodohan Keito sedangkan Yamada hanya menundukkan kepalanya masih memikirkan ucapan Chinen.
"Aku duluan yah, aku mau latihan cheers."
"Ah ok semangat latihannya Chinen san."
"Pasti."
Setelah Chinen pergi keadaan hening Keito melirik-lirik Yamada yang masih menundukkan kepalanya.
"Yamada san? Daijoubu?" Keito berusaha memecahkan keheningan.
"Aku penganggu yah?"
"Heh?"
"Ah tidak lupakan." Yamada mencoba tersenyum.
"Senyum jangan dipaksa Yamada san, gantengnya jadi nanggung."
"Ah iya." Yamada kemudian diam lagi.
"Mending ikut aku makan yuk." Keito kembali mencoba menghibur Yamada.
"Aku tidak nafsu, aku duluan yah."
Yamada berjalan dengan lesunya.
Keito ingin mengejar Yamada namun ada yang menahan tangannya.
"Kamu disini rupanya aku nyariin loh dari tadi."
"Yuto?"
"Ya aku Yuto kamu kira siapa ayo makan aku yang traktir." Yuto menarik tangan Keito membuatnya tak bisa menolak.
"Semoga Yamada san baik-baik saja."
~
"Yamada san?"
"Yamada san?"
"YAMADA SAN?"
"ah iiya?" Yamada tersentak saat Keito memanggilnya dan menepuk bahunya.
"Jangan melamun kau sudah melewatkan 1 bus yang seharusnya kau naiki." Keito duduk disebelah Yamada.
"Ah sejak kapan?"
"Kau melamun? Memikirkan apa?"
"Tidak ada."
"Yasudah kalau tidak mau cerita tidak apa, tapi jangan melamun bahaya kemarin tetanggaku melamun terus dia keluar masuk rumah sakit."
"Heh? Kok bisa?" Tanya Yamada bingung.
"Soalnya dia dokter makanya keluar masuk rumah sakit." Ucap Keito lalu nyengir.
"Apa sih gaje." Ucap Yamada mengulum senyumnya.
"Setidaknya kegajeanku membuatmu tersenyum.
"Arigatou."
"Berterima kasih saja tidak membuatku kenyang." Ejek Keito.
"Lalu mau apa? Mau kukasih rumput biar kenyang?"
"Sudah bisa ngelawak juga yah? Dari tadi kek patung bernyawa diem aja."
"Tapi ganteng kan?" Pd Yamada.
"Ganteng gak yahhhh?"
"Pasti Ganteng, kamu aja pasti klepek klepek kan kalo aku wink in kek gini." Yamada mengedipkan matanya.
Keito tersenyum mengejek apa yang dilakuin Yamada.
"Gak tuh wleeee."
"Uso, pipimu merah." Goda Yamada.
Keito memegang pipinya.
"Mana ada yah."
"Hahahaha mana ada tapi pipinya dipegang-pegang cieeee salting." Yamada kembali menggoda Keito. Ntah kenapa menurutnya saat ini Keito sangat menggemaskan saat ia goda.
"Berhenti menggodaku atau aku pukul." Kesal Keito.
"Jangan pukul dong ntar pangeranmu ini terluka." Yamada semakin gencar menggoda Keito.
"Mouuuu Yamada san."
Keito dan Yamada saling bercanda sampai bus tiba dan mereka pulang bersama.
~
Halooo udah lama gak update cerita ini hehe
Maaf yah kalau pendek aku bingung mau dibawa kemana ni cerita dah lama banget gak diup hehe
Semoga kalian suka dan makasih sudah baca
Jangan lupa vote and comant
Salam cinta
Yamada Putri
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Complicated
Любовные романы" senyumannya membuatku melupakan semua kepedihanku, tingkah lakunya yang konyol membuatku selalu memperhatikannya, aku jatuh cinta lagi dan lagi padanya, tapi dia tak pernah melihatku, dia bahkan mungkin tak mengenalku walau aku berada didekatnya...
Part 8
Начните с самого начала
