"Semua ini gara gara Jungwoo! Kalo dia gak minta temenin pasti gak bakal kejadian gini sama Jaehyun!" Pekik Taeyong di tempat tidurnya
Saat ini Taeyong tengah bergemul di selimutnya dan berusaha menghilangkan ingatan bersama Jaehyun tadi, apa dirinya memang secantik itu? Mengapa Jaehyun ingin menciumnya seperti tadi?!
Beberapa kali petir menyambar begitu keras sehingga Taeyong benar2 menutup dirinya dengan dua lapis selimut, ia takut petir. Tiba-tiba saja bell apartemennya berbunyi terus menerus, siapa yang bertamu malam malam seperti ini?
"Siapa sih? Gatau waktu banget deh mau bertamu ke rumah orang" ucap Taeyong dengan berjalan perlahan menuju pintu utama apartemennya.
"Siap- Jaehyun?! Lo ngapain?!!" Ucap Taeyong horor karna melihat Jaehyun di depan unit apartemennya dengan keadaan basah kuyup dan hanya memegang kunci mobilnya.
"Boleh masuk gak? Dingin banget" ucap Jaehyun.
Taeyong mengangguk, ia mempersilahkan Jaehyun masuk kedalam apartemennya, sebenarnya ia juga bingung mengapa tiba-tiba saja Jaehyun kembali ke apartemennya dengan keadaan seperti ini. Ia mengambil handuk untuk Jaehyu dan baju oversized miliknya untuk dipakai Jaehyun.
"Dipake ya, maaf gue gak punya baju ukuran besar lagi" ucap Taeyong.
"Gapapa, makasih ya yong" ucap Jaehyun sembari melepas kausnya yang basah, Taeyong? Ia sudah memejamkan matanya sejak tadi.
"Kenapa bisa? Maksutnya kenapa lo ujan ujanan dan ke apart gue?"
"Tadi pas gue mau balik ke rumah, tiba-tiba aja mobil gue mogok dan gak jauh dari sini, posisi hp gue juga lagi ngedrop dan yaudah gue akhirnya lari kesini deh karna gue pikir lo bisa nyelametin gue"
Taeyong mengangguk, jadi mobil Jaehyun mogok, ia pikir kenapa hum.
"Gue boleh numpang nginep disini gak yong?" Tawar Jaehyun, ia bingung mau bagaimana lagi, ponselnya mati, mobilnya mogok dan sekarang sedang hujan deras, hanya Taeyong yg bisa menyelamatkannya pikirnya.
"Boleh aja sih Jae, um tapi ya gitu di apart ini cuma ada satu kamar, kamar gue doang"
Taeyong tak masalah jika Jaehyun menginap di tempatnya, toh kasihan juga jika ia mengusir Jaehyun. Tapi masalahnya pria jangkung itu akan tidur dimana?
"Di sofa aja gak masalah kok"
"Eum gapapa? Ntar badan lo sakit tidur di sofa apalagi abis ujan2an gini" ucap Taeyong yang miris melihat Jaehyun.
"Emangnya boleh tidur bareng lo?" Tanya Jaehyun, yang di tanya malah kebingungan alias dia tidak tahu akan menjawab apa.
Dipikir pikir lagi kasurnya berukuran king size jadi sepertinya muat untuk berdua dan nanti Taeyong akan memberikan pembatas guling atau bantal untuk mereka berdua.
"Yaudah deh, tapi inget jangan macem macem, nanti gue taruh guling di tengah2 buat bates"
"Emangnya lo mikir gue bakal ngapain yong?" Ucap Jaehyun, ia tersenyum menggoda menatap Taeyong.
Taeyong hanya takut kejadian tadi di lift terulang kembali, mau ditaruh mana wajahnya jika Jaehyun benar2 macam macam padanya?
"E-engga kok, yaudah gue mau ke kamar duluan. Ngantuk"
Jaehyun hanya mengangguk ia menatap punggung Taeyong yang semakin menjauh darinya.
"Ada ya cowo imut banget gitu, bawain boneka kelinci lagi. Apa dia tidur peluk boneka?" Ucap Jaehyun lirih tanpa terdengar oleh Taeyong.
Setelah beberapa lama duduk di sofa, Jaehyun masuk ke dalam kamar Taeyong karna memang ia sudag sangat mengantuk sekali ditambah hujan yang sangat deras dan petir yang seakan akan saling menyambar membuat suasana terasa menyeramkan.
Jaehyun melihat gundukan selimut yang bergetar, bukan karna gempa atau apa tetapi sepertinya Taeyong menangis? Mengapa cengeng sekali batin Jaehyun.
"Taeyong?"
Samar samar Jaehyun mendengar isakan kecil dari balik selimut, sudah pasti Taeyong sedang ketakutan dan menangis seperti waktu di mobil, bedanya di mobil ia tidak menangis sama sekali.
"Yong? Jangan takut, ada gue disini lo gak perlu takut" ucap Jaehyu yang perlahan naik keatas ranjang dan menarik selimut yang menutupi Taeyong.
Terlihat lelaki mungil itu sedang memeluk bonekanya sambil memejamkan matanya yang mengeluarkan air mata. Jaehyun mendekat dan mengusap rambut taeyong dengan lembut, ia terus menerus mengucapkan kata2 penenang supaya Taeyong tidak ketakutan lagi.
"Jangan takut, gak bakal kenapa kenapa kok" ucapnya lembut. Perlahan Taeyong membuka matanya dan menatap Jaehyun dengan mata sayunya akibat menangis terus.
"Ada gue, gak ada yang perlu ditakutin"
"P-petirnya besar banget, takut"
"Kenapa takut hm?" Ucap Jaehyun sambil menarik Taeyong perlahan kedalam dekapannya dan menaruh boneka kelinci berwarna pink ke lain tempat.
"Suaranya keras hiks, T-yong takut"
"Jangan takut, lampunya mau dimatiin atau dinyalain aja?"
"M-matiin, Taeyong gak bisa bobo kalo lampunya nyala" ucap Taeyong yang tengah memeluk Jaehyun, entah sejak kapan. Kepalanya ia senderkan di lengan Jaehyun dan satu tangannya melingkar di badan Jaehyun.
"Bobo yang nyenyak, jangan dilepas peluknya"
Taeyong mengangguk patuh dan perlahan memejamkan matanya seakan akan ucapan Jaehyun adalah mantra tidur untuknya.
"Baru kali ini gue sayang banget sama orang lain selain orang tua gue" ucapnya sambil mengusap rambut Taeyong yang sangat halus.
...
Pagi pagi sekali Taeyong terbangun dengan terkejutnya karna demi apapun wajah Jaehyun berada tepat di depannya dan lelaki itu memeluknya sangat posesif.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Jaehyun memanglah sangat tampan, bahkan saat tidur. Ah dan bibirnya itu sangat sangat seksi? Hum.
"Diem aja atau gue cium sampe sesak nafas" ucap Jaehyun yang masih memejamkan matanya, ternyata dia sudah bangun tapi mengapa tidak segera bangun malah masih memejamkan matanya dan memeluknya?
Taeyong bingung dengan semua ini, ini tidak benar! Seharusnya Jaehyun tidak bersikap seperti ini apalagi ia sudah mempunyai kekasih.
"Jaehyun lepasin"
"Diem"
"Jangan gini jae, ini salah, gak seharusnya lo bersi-mphhhh
Taeyong belum selesai berbicara tetapu Jaehyun lebih dulu memotong dengan menciumnya dan mengungkungnya di bawahnya.
Jaehyun dengan santainya memegang kedua tangan Taeyong di atas kepala dan ia mengecup beberapa kali bibir manis Taeyong sampai akhirnya kembali melumat bibir mungil itu. Bagaimana dengan Taeyong? Entahlah kenapa ia tidak bisa melawan Jaehyun.
"Manis, good morning"
"Uhuk, apanya yang manis?"
"Bibir lo" ucap Jaehyun dengan mengusap pelan bibir Taeyong.
Entah keberapa kalinya Jaehyun terpesona pada Taeyong, bahkan baru bangun saja ia terlihat sangat cantik dan menggemaskan.
"Mending lo pulang Jae, pacar lo nanti nyariin" ucap Taeyong kemudian melepaskan dekapan Jaehyun tapi sayangnya tidak berhasil.
"Ngusir nih ceritanya?"
"Gak gitu, tapi-um gajadi" ucap Taeyong sambil mempoutkan bibirnya.
"Boleh jujur gak?" Tanya Jaehyun
"Apa?"
"Lo makin cantik kalo rambut lo di selipin ke belakang telinga"
Tbc..
Cepet atau lambat?
YOU ARE READING
Get Me if You Can• Jaeyong
RomanceJaehyun mempunyai kekasih bernama Bella, kekasihnya mengadakan pesta ulangtahun nya di hotel mewah dan mengundang teman teman kampusnya dan saat itu juga Jaehyun langsung berpindah haluan.
