The Last Chapter of S1

963 181 176
                                    

Don't forget to play the playlist above^^
.
.
Tower of God
F A N F I C T I O N
.
.
The last chapter of S1
.
.
Enjoy reading-!^^

Sedih, amarah, kesal, bercampuk aduk dihatinya. Membanting semua barang yang ada didekatnya, hingga serpihan kaca berserakan dimana-mana.

Mengeluarkan semua uneg-unegnya, tak satupun dari gadis itu memperdulikan kakinya yang tertusuk serpihan kaca, rasa sakit ini belum sebanding yang ada dihatinya.

"Arghhhhhhhhhhh."

Raungan kesal terdengar frustasi, menendang, merusak furnitur yang ada di kamar. Ia tak peduli jika itu nantinya dimintai ganti rugi, ia hanya ingin seseorang untuk kembali lagi.

"Kakak bilang berjanji padaku bahwa kakak akan kembali!!!! Lalu kenapa kakak meninggalkan aku sendiri disini!!"

Beberapa menit berlalu, orang terkasihnya pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya. Meninggalkan teka-teki tanpa jawaban yang pasti, tanpa berpamitan, yang tersisa hanya sejuta kenangan.

Berharap semua kejadian ini hanyalah ilusi bodoh belaka. Mimpi terburuk yang pernah ia rasakan, ia ingin kembali lalu bangun dari semua kenyataan pahit ini. Berharap yang menyambut pagi harinya hanyalah seorang kakak terkasih.

Namun semua yang [Name] alami nyata, meninggalkan bekas luka batin yang sukar untuk disembuhkan. Ingatan buruk menghantui isi kepalanya, kini bayang-bayang itu membuatnya frustasi seketika.

Ia menjambak rambutnya frustasi, berteriak kesal raungan frutasi seperti orang gila. Harus pada siapa lagi ia akan berpulang.

Melangkah ringkih menuju ke bingkai sana, menatap bulan tanpa berteman bintang di atas langit yang luasnya tiada tara. Berbisik pada semilir angin malam bahwa ia sangat sedih akan hal ini. Berkesah pilu sendiri menyalahkan semesta bahwa ia ingin mengakhiri hidupnya sendiri.

Hidupnya yang seakan mimpi buruk penuh penderitaan yang tiada akhir.

Malam ini menjadi malapetakan bagi [Name], semua kebahagiaan, orang terkasih telah direnggut oleh sang kuasa. Dirinya kini menjadi tak berdaya dan putus asa.

Tangisan [Name] kembali terdengar, larut dalam pilu kelamnya malam. Ingin kembali ke masa lalu, terbayang akan kenangan indah sewaktu. Ingin menjadi belia, saat masih berpangku kakak dengan kumalnya saat itu.

Kini ia sendiri diruangan temaram nan kelam ini, merengkuh dirinya sendiri, lelah akan semua hal ini. Hatinya begitu terasa perih nan nyeri. [Name] menanggung semua derita ini sendiri, lantas bertanya dalam hati. "Kenapa bukan aku saja yang mati?"

.
.
.

Khun tak bisa memahami perasaannya, ia menunggu kabar dari Endorssi yang nyatanya sama sekali tak dihubungi. Nihil, saat Khun memanggil [Name] dengan pocketnya tak ada jawaban satupun darinya.

"Khun kau mau kemana?!" Teriak Shibisu.

Khun tak mengindahkan ucapan rekannya. Ia berlari tergesa-gesa menuju ruangan dimana [Name] berada. Sampai pun diruangannya, Khun sama sekali tak menemukan sosok yang ia cari. Segera ia berlari keluar gedung, mengikuti sesuai instingnya. "Semoga saja aku tidak terlambat."

Yang betul saja. Khun melihat jejak darah yang menuju ke jurang menuju lantai bawah. Jantungnya berdebar kencang, sama sekali ia tak mengharapkan ini.

Sosok gadis itu herada di tepi jurang, bersiap menjatuhkan dirinya. Tidak, Khun tak menginginkan takdir yang seperti ini. Dengan cepat ia berlari dan menarik [Name] dalam pelukannya.

"Bodoh, apa yang akan kau lakukan!! Kakak mu bisa-bisanya marah padaku nanti." Lirih Khun memeluk [Name] erat.

"KENAPA?! JIKAPUN AKU TAK BISA MEMBENDUNG PERASAAN BODOH INI, MEMBUAT KEKACAUAN MAKA KAU PUN AKAN MUAK LALU PERGI MENINGGALKANKU!!!!" Teriak [Name], tangisannya kian menderas mengingat betapa malangnya hidupnya.

Khun semakin mengeratkan pelukannya, tak ingin membiarkan gadis itu melakukan hal yang bodoh lagi.
Sadar akan keterbatasan mental, Khun yakin gadis ini tengah depresi berat, kenyataan yang diterima juga terlalu menyakitkan. Mau bagaimana lagi, ia tak bisa melawan takdir yang begitu senang mengotak-atik kehidupannya.

Satu hal yang tak bisa Khun dapat pikirkan, baru kali ini ia mengambil kesimpulan sendiri.

"Aku tak peduli, apapun yang terjadi. Kau akan tetap bersamaku."

The Last Chapter of S1
[ End ]


Ff gaje ni kelar ugha 😭

Lisa mau nanya boleh?

●Gimana kalian bisa nemuin book ini?

●Apa yang kurang dari cerita ini?

●Kritik dan sarannya?

Pesan untuk karakter ToG :

●Baam●

●Rachel●

Khun Aguero

Khun Edahn

Shagan

Sella

●Gerald●

●Lisa:D(author)●


Season kedua akan berlangsung beberapa minggu lagi^^ jadi ditunggu ya^^

Jangan lupa tinggalkan jejak^^!

Our Destiny |Tower Of God Fanfiction|Where stories live. Discover now