Story 1

3.1K 73 7
                                    

Aku adalah seorang pelajar kelas dua disalah satu sekolah asrama favorit dikotaku. Sekolah kami terletak diatas bukit dan jauh dari jangkauan publik, Contohnya saja jarak antara rumah dan sekolah kurang lebih 25 kilo meter. Disekolah aku tidak begitu populer, Tidak juga mempunyai banyak teman. Yah kalau dipikir-pikir semua itu karena aku memiliki pribadi yang sangat tertutup. 

Pagi itu semua kegiatan belajar-mengajar berjalan dengan lancar dan aman, Mulai dari guru killer yang mendadak murka karena nilai ulangan kami yang anjlok sampai dengan ulah teman-teman sekelasku yang mengusili guru killer tadi. Keanehan bermula pada saat istirahat guru pelajaran yang biasanya tidak pernah telat kelihatannya tidak masuk kelas .Aku mengira bahwa beliau mempunyai urusan yang mengharuskannya meninggalkan kelas kami. 

Kulihat beberapa teman-teman sekelasku satu persatu meninggalkan kelas, Dan sekarang hanya tersisa beberapa murid dalam kelasku, Ada ketua kelas dan beberapa teman penggosip juga murid lainnya. Aku sangat asik membolak-balikkan komik lamaku untuk mengusir kejenuhan. Namun entah kenapa tiba-tiba saja terdengar keributan dari arah luar kelas kami yang sontak saja membuat orang-orang yang ada dikelasku segera menghentikan aktivitasnya. 

Salah satu dari teman sekelasku menyuruh kami semua untuk keluar melihat apa yang sedang terjadi. Dan akhirnya kami sepakat untuk keluar. 

Diluar suasananya sangat kacau, Beberapa murid terlihat kesakitan karena didorong-dorong. Aku segera menuju kearah kelas yang tidak begitu penuh, Aku lihat beberapa orang tampak berbisik-bisik. Tak begitu peduli, Aku segera melangkan kakiku untuk kekelas sebelah dimana temanku berada. 

Setelah selesai berbincang-bincang, Tapi anehnya aku tak menemukan alasan dibalik keramaian tadi. Kelihatannya gurupun tidak membubarkan keramaian tadi, Sungguh aneh .

Merasa putus asa, Jadi aku memutuskan untuk balik kekelasku lagi setelah keramaian tadi menjadi agak renggang. Kulihat ada guru yang sedang duduk didepan papan tulis kelasku, Gawat. 

Guruku menjelaskan bahwa untuk sementara kami tidak diperbolehkan untuk balik ke kamar asrama dulu dikarenakan terjadi sesuatu hal, Aku mengira pasti kejadian ini ada hubungannya dengan keributan tadi. Masing-masing kami disuruh untuk menghubungi orang tua untuk menjemput pulang setelah jam kegiatan belajar-mengajar selesai. 

Jam belajar-mengajar banyak siswa dan siswi yang masih memperdebatkan alasan kami dipulangkan, Ekspektasi-ekspektasi diluar nalar menjadi alternatif mereka. Aku agak kurang percaya dengan bisikkan-bisikkan mereka. Dan akhirnya kegiatan belajar-mengajar selesai. Kulihat hanya segelintir mobil yang parkir dihalaman depan. Orang tuaku seperti biasa tidak bisa dihubungi, Mereka terlalu sibuk. 

Ada juga beberapa teman sekelasku yang memutuskan untuk tidur didalam kelas lantaran kelas kami mempunyai fasilitas yag memadai Disana ada ketua kelas lalu ada anak-anak pramuka dan terakhir simata 8 (Jangan bertanya!Aku tak tahu kenapa dia dipanggil begitu). Masing-masing dari kami mempunyai sleepbag yang diletakkan didalam locker kami. Guru yang tadi mengajarku juga memutuskan untuk tidur didalam kelas untuk menemani kami dan meminjam sleepbag dari murid yang sudah pulang. 

Jam demi jam berlalu, Suasana mencekam memenuhi seisi ruang kelas, Mereka sedari tadi tidak ada yang menyinggung masalah tadi siang, Mereka larut dalam suasana mencekam. Guru kami mematikan lampu dan menyuruh kami semua untuk tidur. 

Aku dibangunkan dengan suara berisik guruku yang memberitahu untuk bangun, Aku lihat jam tanganku baru menunjukkan jam 4 subuh. Guru ini memang menyebalkan. 

Kami semua dipulangkan, Entah mengapa orang tuaku yang super sibuk ini mempunyai waktu untuk sekedar menjemput anak sepertiku ini. 

Diluar sedang hujan, Tidak begitu lebat tapi mampu membuatku sedikit basah ketika berjalan menuju kemobil. Kulihat kesekeliling, Beberapa murid dengan kondisi yang sama denganku berlari kearah mobil orang tua mereka. 

Sampai didalam mobil, Aku langsung disodori handuk oleh baby sitter adikku. Dan kami pun pulang kerumah. 

Orangtuaku pergi lagi setelah mengantarku pulang kerumah, Aku merasa mereka menganggapku hanyalah sebagai benalu dan pengganggu. 

Esok harinya aku diantar keasrama kami lagi ,Suasana pagi saat masuk kedalam asrama begitu sepi dan er... kuakui sedikit mencekam. Aku keluar dari mobil dan segera berjalan cepat menuju kedalam ruang kelas, Aku tidak begitu peduli bagaimana keadaan kamar asramaku, Yang kutahu kunci kamarku masih bersama denganku yang berarti kamar asramaku pasti dalam keadaan aman. 

Saat masuk kedalam ruangan kelas, Aku melihat ketua kelas dan beberapa anak murid yang berasal dari kelasku, Mereka terlihat berkeringat meskipun sekarang dingin. Perasaan tidak beres langsung menyelusup kedalam pikiranku, Jangan-jangan ada sesuatu yang tidak beres disini. 

Beberapa menit kemudian, Tak terasa semua murid telah datang dan duduk sambil berbicara sambil berbisik-bisik. Mereka sedang membicarakan hal yang aneh, Aku semakin yakin dengan perasaanku. 

Semua pertanyaanku dan teman-temanku terjawab setelah seorang guru yang notabene bukan homeroom teacher kami datang kekelas dengan raut muka khawatir sambil sesekali mengelap keringatnya yang terjun bagai air. 

Aku memperhatikkan tiap kata-kata yang keluar dari bibirnya dengan cermat, Tapi tenggorokanku langsung tercekat ketika guru itu menyebutkan sebuah kalimat yang menurutku sangat mengerikan. 

Teman-teman kelasku langsung terbelalak ,Beberapa merespon dengan teriakkan ,Malah ada yang berbisik tidak percaya. Ya, Aku bersumpah yang dikatakannya sangat mengerikan. 

Aku menutup mataku tidak percaya, Menelan ludahku yang tadi tersangkut ditenggorokanku sambil merapalkan doa yang bisa kuingat. 

Kau tahu? Yang guru tadi katakan adalah "Salah satu teman kalian telah ditemukan termutilasi dua hari yang lalu."

Kenapa mengerikan?

Sebabnya nama temanku yang disebutkan guru tadi telah bersamaku sejak dua hari yang lalu didalam ruang kelas.

Creepy Short Story(Very slow update)Where stories live. Discover now