Kalian pasti tau kegiatan apa selanjutnya yang akan mereka lakukan ?Yang jelas ! kita tidak boleh lihat!  Karna mereka tidak mengizinkan Kita semua untuk melihatnya. 

🌷🌷

"hey.   Bolehkah aku ikut bermain? "  Anak laki laki yang usianya terpaut 2 tahun dari Ali dan Prilly itu mencoba mendekat. 

" Tentu boleh "

" Nggak boleh! "

" ALI..  Nggak boleh gitu.  Dia kan juga temen kita "

" Dia lebih tua dari kita,  jadi dia nggak boleh main bareng kita! "

" Nggak apa apa..  Sini ayo main sama aku " Prilly kecil yang begitu baik sangat menarik perhatian anak laki laki tersebut. 

" Aku lagi main masak masakan..  Kamu pura pura jadi tamunya ya,  nanti biar aku masakin "  Prilly kecil berbicara dengan sangat riang,  bukan mendengarkan kalimat kalimat Prilly,  tapi anak laki laki itu terlihat menatap Prilly tanpa kedip. 

" Ali nanti kamu pura pura pulang kerja ya,  biar sekalian aku masakin juga.  Biasanya mama aku sering gitu kalo pas papa sedang pulang kerja " Masih saja mulut Prilly yang kecil berceloteh riang. 

" Iya..  Nanti kalo sudah besar kita jadi kayak mama papa kamu ya " Tanpa tau arti dari ucapanya, Ali kecil seolah memberi janji,  jika suatu saat nanti mereka akan ada dalam posisi seperti itu.  Semoga saja! 

" Kenapa bukan aku saja yang menjadi seperti papamu? " Anak laki laki itu mencoba menukar peran dengan Ali. 

" Jangan..  Kamu jadi tamunya aja..  " Entah kenapa Prilly menolak akan permintaan anak itu. 

" Kenapa? Aku kan juga ingin seperti Ali "

"  Kapan kapan saja..  Sekarang kita main ,  Ayo Ali..  Kamu pura pura pulang kerja "

Anak laki laki itu hanya mampu berdiam dengan pandangan yang sulit diartikan,  dia akan bertekan suatu saat nanti akan menggantikan posisi Ali. 

Prang!!!  Lemparan gelas kaca itu menimbulkan bunyi yang amat nyaring . Tak tanggung tanggung gelas kaca mahal itu terlempar begitu saja kearah cermin besar dihadapannya .

" Sialan kau Ali!  Sejak dulu kau selalu menjadi yang pertama baginya.  "

Dan akan ku pastikan!  Bagaimanapun caranya dia akan menjadi miliku "

🌷🌷

Tok tok tok

Ali yang sedang tertidur disofa ruang kerja Prilly menggeliat kecil ketika mendengar suara ketukan dari luar.  Bubu Buru Prilly membuka pintu agar suara ketukan tersebut berhenti. 

" Ada paket untuk mbak Prilly "

" Dari siapa? "

" Kurang tau mbak.  Tadi kurir yang antar "

" Oh..  Makasih ya "

Setelah Santi--karyawan Prilly undur diri,  Prilly kembali menutup pintu dan berjalan kesisi sofa yang ditiduri Ali. 

" Gede banget bonekanya " gumanya pelan,  tapi mampu didengar Ali. 

" Dari siapa? " Ali bangun dari baringanya,  mengamati boneka lucu yang berukuran besar. 

" Nggak tau ,, eh ada suratnya " Buru Buru Prilly mengambil surat yang terselip ditangan boneka itu. 

Selamat ulang tahun dear.. 

Maafkan aku masih belum bisa mengambilmu dari sisi kekasihmu..  Tapi kamu tenang!! sebentar lagi aku akan ambil orang yang sudah lama aku titipkan dengan pria disebelahmu..

Dan selamat atas bukanya toko bunga yang kamu impikan.  Jika besok kita sudah bersama sama ,  aku akan membuatkan toko bunga jauhh lebih besar dan Indah dari toko bunga yang kekasih brengsekmu itu berikan. 

Tertanda..

Yang mencintaimu  

Prilly terlihat melamun setelah membaca surat yang entah dari siapa itu.  Tanganya terlihat gemetar,  hingga membuat kertas yang dia pegang bergoyang. 

Ali yang tadi sedang mengambil minum dikulkas pojok ruangan Prilly, terlihat menghampiri Prilly dengan tergesa.  ..

" Kenapa hmm?  "

" Aliii..  "

" Iyaa sayang..  Kenapa? "

Prilly memberikan secarik kertas yang baru saja ia baca,  mengamati Ali ketika Ali mulai membacanya.  Dapat Prilly lihat!  Gertakan gigi beserta nafas yang memburu keluar dari hidung Ali. 

Prilly segera memeluk Ali dengan kencang!  Menarik sedikit kaos belakang yang Ali pakai. 

" Ali..  Aku takut! " Suara Prilly terlihat bergetar. 

" SIALAN!! " Teriak Ali dengan kencang!  Dirobeknya surat itu dengan sangat kasar.  Prilly yang masih berada di pelukanya semakin menyembunyikan wajahnya dilekuk leher Ali. 

" Ali...  " Prilly masih saja memanggil Ali dengan suara lirih. 

" Kamu tenang oke!  Aku pastikan tidak ada satu orangpun yang berani mengambilmu dari aku!  Aku pastikan! " Punggung Prilly terasa dielus Ali dengan pelan. Suara Ali yang tadinya meninggi, kini sudah terdengar halus.  Tapi jangan salah!  Dibalik kepala Prilly,  Ali menatap tajam boneka didepannya. 

Dan selanjutnya ! Dengan satu tanganya dia menggapai korek yang kebetulan berada di meja sebelahnya.  Dia mulai menyalakan Api dari korek tersebut,  dan berikutnya boneka yang tak berdosa itu terbakar !! 

Sampai part ini adakah kritik saran??

Calla LilyWhere stories live. Discover now