Chapter 11

20.3K 259 6
                                        


Happy reading....

Jangan lupa vote sebelum membaca!

SCHOOL AFFAIR

"Pagi Viona cantik," sapa Sergio, mereka bertemu tak sengaja di koridor sekolah yang menghubungkan kelas Mipa dan Bahasa.

"Tumben lo udah berangkat." Viona tampak biasa saja merespon anak itu. Mereka pun berjalan berdampingan, dengan Viona yang melangkah dengan tangan bersedekap di dada.

"Karena gak nungguin Manuel. Kalo gue nungguin dia ya gue bakal telat kayak biasanya," jawab Sergio, anak itu tersenyum lembut pada Viona.

"Kenapa?"

"Maksud lo?"

"Kenapa lo gak nungguin dia. Kenapa lo berangkat sendiri dan ninggalin dia kayak gitu?" Viona melirik sekilas pada Sergio, mereka masih berjalan berdampingan.

Sergio mengacak rambutnya asal, lalu berkata,"gue bukan baby sitternya tuh anak. Dan bukan niat gue juga ninggalin si Manuel."

"Terserah deh," jawab Viona malas.

"El gak ada pas gue samperin ke rumahnya. Gue juga gak tau dia pergi ke mana. Andai gue tau juga gue bakal susulin kok," jelasnya, ia tahu gadis itu butuh penjelasan alih-alih alasan.

Viona mengerucutkan bibirnya sekilas. Ia sedikit kecewa, namun tidak bereaksi apa-apa. Hening sejenak diantara mereka berdua. Sampai akhirnya Sergio memulai kembali percakapan mereka.

"Besok malam keluar yuk," ajak Sergio, ia menaruh harap pada gadis itu.

"Pergi ke mana."

"Kencan, berdua," kata Sergio, lalu ia mengeluarkan cengiran jenaka dan menatap gadis itu dengan serius.

"Lo beneran suka sama gue ya?" Tanya Viona.

Sergio mengangguk. "Dari dulu kan. Lo aja yang gak pernah ngelihat gue. Manuel aja yang ada di otak lo itu."

"Kalau lo tau gue cuma tertarik sama Manuel, kenapa lo nekat banget deketin gue. Segala menaruh rasa suka lagi, padahal lo tau jawaban gue selalu sama," ujar Viona jujur. Ia hanya tidak mau anak itu terlalu berharap padanya.

"Gue bakal sabar kok, kan ada pepatah. Ada rasa karena terbiasa, makannya sebisa mungkin gue selalu ada di samping lo. Kali aja lo nyaman sama gue, terus balik suka sama gue."

Viona menghela napas dan menghembuskannya dengan berat. " Mana bisa, cinta itu gak bisa dipaksakan."

"Emang lo tau apa arti cinta Vi?"

Deg!

Seolah dadanya dipukul dengan keras. Rasa sakit tiba-tiba mendera hatinya. "Tau, dan gue rasa cinta gue dikhususkan buat Manuel."

Sergio tertawa getir mendengar ucapan gadis itu. "Oke, gue paham rasa suka lo sebesar itu ke Manuel. Tapi untuk cinta, gue gak yakin lo cinta beneran sama Manuel."

Viona berhenti melangkah, mau tak mau Sergio pun ikut berhenti juga. "Kenapa lo ngomong gitu?" Tampak gadis itu tidak terima dengan ucapan Sergio.

SCHOOL AFFAIR [REVISI ALUR]Where stories live. Discover now