[1s] My Brother Has Sixth Sense

Start from the beginning
                                    

"Ada apa ini? apa Zhan-ge mengutukku hingga aku mati suri seperti ini? aku tahu memang dia kakak yang paling buruk. Tapi tak menyangka Xiao Zhan tega mendoakanku mati."

Kamarnya ini memang terletak di ruangan depan dan dekat pintu keluar, ia sempat marah mendapat kamar ini karena jika ada tamu, tak bisa seenaknya saja keluar. Sementara kakaknya itu tidur nyaman di kamar belakang. Tak terganggu dengan hal apapun.

Yibo memang mengira bila menjadi kakak lebih enak karena bisa menyuru-nyuruh adiknya dengan sesuka hati.

"Astaga -bangsat!"

Yibo sangat kaget saat pintu depan terbuka dengan keras dan langsung memunculkan sesosok hitam tinggi besar berada di sana.

Biasanya, ketika dalam keadaan sadar dan Yibo melihat makhluk seperti itu, dirinya pasti akan sangat ketakutan dan memilih berteriak. Tapi entah kenapa, untuk kali ini dia tak merasa takut sama sekali.

"Hmm...apa karena sekarang aku ini roh?"

Makhluk menyeramkan itu tiba-tiba mengangkat tangannya dan menyuruhnya untuk mendekat.

"Aku? Suruh ke sana?"

Wow, Yibo hanya mengehela napas saja. Dirinya belum tahu arti dari ajakan makhluk itu terhadapnya. Ia pernah mendengar sebuah mitos, bila kau bermimpi dan diajak oleh suatu makhluk, jangan mau. Nanti kau bisa mati.

"Heh, aku tak akan tertipu olehmu. Nanti kalau ke sana dan mati, bagaimana aku menamatkan SMAku?"

Tapi makhluk besar itu tetap menggapai-gapai tangannya, menyuruhnya untuk mendekat tapi tak berusaha untuk masuk ke rumah. Masih diam saja di depan pintu masuk.

Bila kalian ingin tahu detailnya, apakah tidak akan takut? Baiklah Yibo akan mendeskripsikannya untuk kalian semua.

Makhluk tersebut sangat besar sekitar 2 meter, itu terlihat dari tubuhnya yang melengkung di bawah kusen pintu. Kedua tangannya panjang dan penuh nanah. Sebelah telapak tangan kirinya ada mata yang sungguh menakutkan. Pernah menonton Naruto dan tahu tokoh Deidara? Ya, tangannya seperti tokoh tersebut.

Belum lagi matanya merah dan mulutnya mengeluarkan darah. Kepalanya hanya ditumbuhi rambut beberapa helai dengan borok yang tersebar di beberapa bagian wajahnya.

Kulitnya hitam. Jelas sudah ia bicarakan di awal tadi, bukan? Tapi entah kenapa Yibo sama sekali tidak takut melihatnya.

"Tuan, saya tak akan mengikutimu. Tubuhku masih bernapas, aku tahu jika nanti aku ikut, pasti napasku langsung hilang."

Namun, makhluk itu sama sekali tak menghiraukan ucapannya tadi hingga terus mengajaknya pergi. Mungkin karena Yibo tidak mau mengikutinya, makhluk itu pun kini bersuara.

"Ikut...ikut...."

Otomatis, Yibo menutup kedua telinganya karena suara makhluk itu sungguh mengganggu dan kali ini membuat bulu kuduknya berdiri.

"Sialan!"

Pemuda itu pun melihat ke arah ranjangnya dan hampir putus asa karena sekali lagi ia coba untuk masuk ke dalam kamarnya, tak berhasil karena ada portal yang seperti mengalaunya.

Ia pun melihat ke pintu depan, dan sangat takut karena makhluk itu mulai membungkuk dan ingin masuk ke dalam.

Yibo ingin menangis saja, karena tahu nyawanya pasti terancam.

Ia pun mulai berdoa kepada Tuhan, entah itu Tuhan Yesus, bunda Maria, Allah Budha atau apapun yang dianggap Tuhan agar menyelamatkannya.

Dan tiba-tiba ia melihat wajah Zhan-Ge nya yang tiba-tiba muncul di tengah-tengah doanya hingga sebuah cahaya menghantam penglihatannya.

A Cup Of Coffee [YiZhan Area]Where stories live. Discover now