🌷Sedikit Terungkap

Start from the beginning
                                    

" Jalan jalan yuk "

Prilly menegakan tubuhnya dan menatap Ali. Mengendus seluruh tubuh Ali.  Ali merasa gemas dengan tingkah Prilly menarik pipi tembem Prilly dan segera menggigitnya. 

Jelita dan Tomi hanya menggelengkan kepala, dan setelah itu mulai mundur dari sana.

" Gemes banget sihh " Masih saja Ali mengunyel ngunyel pipi Prilly hingga Prilly merasa kesakitan. 

" Aliii..  Sakitttt " Prilly berteriak dengan tangan menjambak rambut Ali. 

" Kalem dong sayang..  Jangan asal jambak..  Udah ganteng ini lho "

" Bodo ah..  " Prilly bangkit dan segera berlari menaiki tangga menuju kamarnya. 

Tanpa diduga Ali juga berlari mengejar Prilly, hingga tubuh Prilly terasa melayang karna Ali menggendong dan sedikit mengangkat tubuh Prilly keudara.  Pekikan Prilly tak dihiraukan Ali.  Ali malah terdengar tertawa keras sambil berlari menuju kamar prilly. Hal kecil yang Ali lakukan itu mampu membuat suasana hati Prilly berubah.  Dari yang awalnya Badmood menjadi goodmood

Seperti pengantin baru saja! 

Sampai dikamar , Ali menggulingkan tubuh Prilly keatas ranjang.  Berguling tak tentu arah,  kekanan kekiri kesamping dan berakhir mereka terjatuh dari atas ranjang. 

" Aduhhh" Ali mengadu ketika tubuhnya tertindih tubuh Prilly. 

" Yaampun sayang maaf " Prilly berniat berdiri, tapi tangan Ali menarik pinggang Prilly agar kembali jatuh.  Mata Ali menyusuri setiap sudut wajah Prilly,  turun kebawah hingga mata Ali berhenti dileher putih Prilly. 

Sedangkan Prilly?  Jangan tanyakan dia,  jantungnya berdetak berkali kali lipat,  tegukan ludah yang sangat kasar menandakan dia dalam keadaan gugup.  Bahkan mendadak Prilly ingin berlari karna merasa ingin pipis. 

Tak sampai disitu,  rasa geli diperut Prilly bagaikan terasa ada banyak semut yang merambat, ketika dengan santainya Ali mulai menyusuri leher Prilly dengan lidahnya. prilly tidak dapat menahan desahan halus yang keluar dari mulutnya.  Ali benar benar pintar menaklukkan Prilly. 

Bibir Ali kini berpindah melumat,  menyecap bahkan menggigit kecil bibir tipis Prilly.  Jangan tanyakan tangan Ali berada dimana?  Sudah pasti masih berada di pinggang Prilly.  Untuk sekarang!  Tidak tau nanti. 

" All..iihh " Panggil Prilly tebata,  suara Prilly mendadak hilang. 

" Yaa Sayang..  " Ali melepas ciumannya hanya untuk menjawab panggilan Prilly , setelahnya bibir Prilly takan Ali biarkan menganggur .

Dok dok dok

Ali. . Prilly..

Suara ketukan pintu dan panggilan mengagetkan kegiatan Ali dan Prilly.  Ali yang beranjak dari atas tubuh Prilly langsung mengulurkan tanganya agar Prilly ikut berdiri.  Tangan Ali dengan sigap merapikan rambut Prilly yang sedikit kusut. Setelah itu mereka kemudian terkikih bersama. 

Prilly membuka pintu kamar,  dan ternyata diluar sudah ada Jelita yang melipat kedua tanganya didada.  Menatap mereka selidik,  hingga Ali merasa gugup dan menggaruk rambutnya. 

" Kalian nggak lagi macem macem kan? "

Prilly melotot dengan pertanyaan sang mama.  Macam macam apa ini maksudnya.  Prilly jadi ikutan gugup. 

" Macem macem gimana? " Prilly menjawab dengan wajah pura pura polos.  Tapi tanpa disangka Jelita mencondongkan kepalanya agar bisa melihat situasi didalam kamar Prilly. 

Calla LilyWhere stories live. Discover now