Tidak pikir panjang, Yoongi pun mendekatkan gawai itu ke telinganya. "Kenapa?" tanya Yoongi langsung tanpa basa basi.

Di sebrang sana, Jungkook sedang menatap layar komputer nya, membaca tulisan-tulisan yang begitu panjang dan tersirat penting untuk ia katakan.

"Hyung," ucap Jungkook dengan ragu-ragu. Lalu Yoongi mendaham.

"Kontrak penyiaran lagu mu diseluruh media akan berakhir hari ini. Aku sudah mendapatkan email pemberitahuan dari masing-masin--"

"Ya sudah, biarkan." Yoongi langsung menyanggah sebelum Jungkook menyelesaikan kalimatnya.

Mendengar suara yang begitu sedih dari kakak sepupunya, Jungkook pun ikut bersalah karna tidak bisa berbuat lebih untuk menolong Yoongi menyuarakan permintaan maaf nya.

"Maaf Hyung,"

Yoongi terdengar menghela nafas begitu berat.

"Untuk apa?" tanya Yoongi begitu pasrah terdengar. "Tidak apa-apa Kook." jawab Yoongi berusaha tenang sambil memijit kening nya. "Mungkin semua memang sudah berakhir." tidak ada yang lebih menyedihkan daripada harapan Yoongi untuk menebus kesalahannya pun telah lekang oleh waktu.

"Doakan aku bahagia dengan kenangan yang masih ku punya. Titip salam untuk bibi, semoga kau bahagia. Terimakasih untuk semuanya." dan Yoongi memutuskan panggilan sebelum Jungkook menjawabnya.

Badan yang sedari tadi tegap seketika merunduk dan lemas, Yoongi mengambil foto pernikahan yang entah sejak kapan ia pajang di meja kerjanya. Mengusap-usap wajah Youra yang saat itu tersenyum bahagia.

"Aku merindukanmu, nyonya Min" adu nya pada gambaran Youra yang sedang ia usap. Tanpa disadari Yoongi meneteskan air mata yang sedari tadi susah payah ia tahan.

"Aku benar-benar merindukanmu, sayangku"  Yoongi membawa foto berbingkai kecil itu kedalam pelukan nya, memeluk begitu erat bak sang puaian dalam bentuk nyata yang sedang ia dekap.

"Tidak bisakah kau kembali? Min Youra-ssi?"

🐱🐱🐱

Dua tahun pun sudah berlalu.

Berakhir dengan kepergian Youra dari hidup Yoongi untuk selama-lamanya. Kehilangan anak nya adalah perasaan pedih yang sebenarnya masih tidak bisa terlupakan oleh gadis yang kini sedang menatap keluar kaca jendela mobil yang sengaja ia buka—sedikit.

Menikmati semilir angin ditengah kota Amsterdam, menutup kedua mata begitu tenang dan melepaskan segala penat adalah obat dari segala obat yang sudah memperbaiki mentalnya selama dua tahun ini.

Youra baru saja selesai dari penerbangan nya selama seminggu belakangan yang cukup melelahkan. Kali ini penerbangan nya ke Itali —lumayan menyenangkan karna Youra bisa berpergian jauh lagi setiap minggu nya.

Gadis itu baru saja masuk ke dalam taxi yang sengaja dipesan untuk mengantarnya berkeliling kota. Sejenak Youra tersenyum begitu manis ke luar jendela saat teman sesama pramugari sepertinya melambai, melepaskan Youra yang ingin menghabiskan waktunya sore ini sendirian selepas landas satu jam yang lalu.

Youra mengais tas kecil yang ia letakkan disampingnya. Mengambil Headset dan memasangkan ketelinga setelah dipatutkan dengan Mp3 yang berwarna ungu kesukaan nya.

Seperti biasa, Youra akan mendengarkan beberapa lagu yang akan menemaninya selama perjalanan, lalu muak dan menangis. Setelah itu Youra akan merasa sedikit lega karna perasaan yang masih tersimpan di benaknya sedikit demi sedikit lepas kala Youra mau mengeluarkan tangis.

DAEGU'S ANNOYING HUSBAND - (MYG)✓Место, где живут истории. Откройте их для себя