Part Twelve

298 21 0
                                        

Teman teman sekelas tersorot ke arah ku dan yuqi. Ibu putri menghapiri yuqi.

"What happened?" Tanya ibu putri.

"Yuqi have a problem bu" Jawab jeno, salah satu teman sekelas kami.

"Yuq, what's wrong? tell me" Kataku, melepaskan pelukan yuqi dan menatap nya.

"Gua ga males yuq, canda doang tadi. Ah lo mah" Kataku.

Yuqi menggaruk tangan nya. Kulit nya bentol bentol, keluar lendir dari hidung nya.

"Yuq! Lo alergi kacang?!" Tanyaku.

Aku langsung mengambil obat alergi dan air minum yang berada di dalam tas yuqi.

"Buruan minum!" Kataku sambil memberikan obat alergi.

Yuqi meminum obat tersebut. Beberapa menit setelah nya dia merasa sudah membaik.

"Makasih ra" Kata yuqi.

"Anjing lo bikin panik aja" Kata ku.

"Hehe, sorry" Kata yuqi.

"Student's because my time is up. Let's just continue talking via group chat, okay?" Tanya ibu putri.

"Okay bu" Jawab murid serentak.

Bel pulang sudah berbunyi.

Aku menuju tempat parkir menemui jaehyun yang sedang memanaskan motornya.

"Wajib pulang bareng ya je?" Kata ku, tertawa.

"Gamau pulang bareng gua?" Tanya jaehyun.

"Mau lah, gila aja gamau"

Jaehyun mengantarku sampai di depan gang.

"Ganteng doang, anter cewe depan gang" Kataku, melepas helm.

"Lo gamau turun dulu? Ketemu ayah? Ayah nagih mulu tau buat ketemu"

"Ga dulu ya ra" Kata jaehyun.

"Masih belum berani?" Tanya ku.

"Berani aja, cuman belum waktunya" Kata jaehyun.

"Iyaudah" Kataku.

"Salam buat bunda sama abang mark"

"Iya" Kataku.

Aku memasuki rumah, langsung membersihkan diri.

Abang mark memasuki kamar ku dan langsung duduk diatas kasur ku.

"Kebiasaan ga ngetok pintu, main masuk aja kaya maling" Kataku.

"Ra" Kata abang mark.

"Kenapa?" Tanyaku.

"Kalimat yang tadi malem gausah dipikirin berat berat. Jadin pelajaran aja"

"Wait- kalimat yang mana? oh kalimat yang deket tu belum tentu jodoh bisa aja yang jodoh itu yang jauh disana itu?"

"Iya, paham kan maksud nya?" Tanya abang mark.

"Ngga" Jawab ku.

"Jadi gini, seseorang yang sekarang lo sayang, lo cintai itu belum tentu dia jadi jodoh lo. Bisa jadi yang bakal jadi jodoh lo itu yang letak nya jauh disana, malah bisa jadi yang ga terlalu deket sama lo atau yang ga kenal sama lo. Jadi kaya definisi ngga kenal tapi jodoh" Kata abang mark.

"Trus kalo dia bukan jodoh gua kenapa allah ngasihin dia? Kenapa ngga langsung jodoh gua aja?" Tanya ku.

"Karena allah mau menguji dengan ngasih lo ujian yang berupa itu. Jadi gini dek, percuma lo bucin sama dia, percuma lo sayang sama dia. Kalo ujung ujung nya dia bukan jodoh lo, lo bisa apa?"

"Tertampar banget bang" Kataku.

"Abang cuman ngasih ilmu aja biar lo ga salah pilih cowo"

"Makasih lho bang referensi di sore hari yang membuat saya tertampar ini" Kataku.

"Buruan turun, makan" Ajak abang mark.

"Iya bang" Kataku.

Aku turun kebawah segera makan. Setelah makan seperti biasa keluarga ku berkumpul di depan tv.

"Dek mau abang nyanyiin?" Tanya abang mark.

Aku mengangguk. Abang mark mengambil gitar nya, duduk di atas sofa memakai kacamata. Membuat ku, ayah, dan bunda terpesona.

"Ganteng banget anak bunda" Kata bunda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ganteng banget anak bunda" Kata bunda.

"Terpesona ayah terpesona memandang memandang wajah abang mark yang ganteng" Kata ayah, bernyanyi.

"Buruan nyanyi" Kataku.

"Oke, let's go. Hana dul set" Kata bunda.

Abang mark bernyayi, aku mengikuti nya bernyanyi. Bunda dan ayah pun juga. Suara yang dikeluarkan oleh abang mark sangat lembut.

Pov: kalo kalian mau denger suara mark waktu nyanyi bisa cari di spotify 👆🏻😊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pov: kalo kalian mau denger suara mark waktu nyanyi bisa cari di spotify 👆🏻😊

Jodoh|| Kim Doyoung [In the process of rewriting]Where stories live. Discover now