7: Anak Baru

598 106 28
                                    

"Chan, coba nanti sore kalau anaknya rumah sebelah keluar kamu ajak main."

"Oke, Bu."

Rumah no. 5 belum lama ini kosong karena dijual sama pemilik lamanya. Beberapa hari yang lalu, ada penghuni baru pindahan. Joochan belum pernah ketemu sama anaknya sih, makanya penasaran. Tadi pagi dia lihat ada cowok pake seragam SMP keluar dari sana. Kayaknya itu anaknya yang besar, yang katanya masih SD belum nampak batang hidungnya.

Seperti biasa, tiap sore Joochan suka main di jalanan depan rumahnya. Kadang main sepeda, kadang main mobil-mobilan, kadang main di rumah Bomin karena tinggal koprol aja nyampe.

"Chaaan! Joochaan!" Panggil Mama Hong dari luar rumah.

Joochan yang lagi nyisir rambut langsung buru-buru keluar. Ada ibunya lagi ngobrol sama tetangga baru dan anaknya.

"Niiih, kenalin anak saya yang bungsu. Seumuran sama anak Ibu Kim," kata Mama Hong.

"Tuh, kamu ada temen disini," kata tetangga baru.

Joochan dengan ramah nyamperin mereka terus salim ke tetangga baru.

"Hai, aku Joochan!"

Si anak baru malu-malu nerima uluran tangan Joochan. "Jibeom," balasnya singkat.

"Anak saya sekolah di SD 05 Pagi, Bu. Jibeom daftar dimana?"

"Wah, sama dong! Enak ya, langsung dapat kenalan. Semoga di sekolah sekelas juga," Ibunya Jibeom seneng banget karena anaknya langsung dapat teman baru.

Thanks to Joochan's socializing skill, mereka gampang akrab meskipun Jibeomnya masih malu-malu. Bahkan sekarang mereka lagi main bertiga sama Bomin.

Tenang, Bomin udah lega dan nggak insecure lagi karena sudah dinasehati sama Mama Choi dan sekarang dia pun masih diajak main.

"Mas Jibeom nanti kenalan sama Mas Kevin sama Mas Koko Donghyun," kata Bomin. Sekarang mereka bertiga lagi duduk di ayunan  taman perum.

"Mas Koko Donghyun? Itu teh beneran namanya gitu?" Tanya Jibeom dengan logat Sundanya yang kental. Joochan ketawa doang.

Ohiya, Jibeom ini pindahan dari Sukabumi, makanya logatnya Sunda abis. Keluarganya pindah karena Ayahnya Jibeom dapat pekerjaan disini. Jibeom punya kakak laki-laki, tapi selisih umurnya lumayan jauh. Kakaknya Jibeom udah kelas 1 SMP. Keluarga Kim sengaja pindah di tahun ajaran baru, supaya anak-anaknya nggak masuk di tengah-tengah semester dan susah beradaptasi.

Waktu awal ketemu Bomin, Jibeom agak awkward karena nggak biasa dipanggil "Mas", sedangkan Bomin 10000% berdarah Yogyakarta jadi kebiasa pake panggilan "Mas". Dan karena itu juga, dia manggil Donghyun Mas + Koko padahal artinya sama-sama aja.

Ps. Dulu Donghyun sampai nangis gara-gara nggak mau dipanggil Mas, maunya Koko. Tapi Bomin kekeuh. Yaudah deh, diem-dieman 5 hari.

"Rumahnya mereka disini juga?"

Joochan ngangguk-ngangguk sambil ngemut milk1ta cokelat. "Kamu tau nggak rumah di blok depan yang geddddeeeee banget?"

Jibeom mikir sebentar, "Yang pagarnya tinggi?"

"Iya! Itu rumahnya Kevin. Lengkap banget mainannya, ada kolam renangnya, jajannya banyak," kata Joochan dengan menggebu-gebu. "Kalau Donghyun rumahnya di deket Pasar soalnya dia punya minimarket. Deket sih, sebenernya bisa kesana naik sepeda lewat jalan tembus, tapi aku belum dibolehin sama Ibu."

Jibeom ngangguk-ngangguk doang. Seneng sih, soalnya cepet dapet teman baru. Apalagi bocah TK yang duduk di sebelahnya, gemes banget.

Besok paginya, Jibeom berangkat bareng Joochan. Kata Papa Hong biar Jibeom nggak kesepian di hari pertama masuk sekolah. Dan ternyata mereka sekelas, tapi Jibeom duduk sebangku sama Donghyun karena Joochan udah sebangku sama Dino. Sebenarnya Jibeom nggak pas banget masuk di hari pertama tahun ajaran baru, tapi hitungannya masih awal juga karena kegiatan belajar mengajar baru berjalan 2 bulan, jadi dia belum ketinggalan banyak. Jibeom seneng banget langsung nambah teman lagi di kelas. Jadilah seharian itu mereka berempat kemana-mana bareng.

The GooGooBomWhere stories live. Discover now