12

479 60 6
                                    

“pagi Soobin sayang~”

“pasti ada maunya ni anak satu”

“o iya dong”

“mau ape lo?!”

“santuy, kek biasa Bin, nyontek” Ia pun terkekeh.

“lain kali minta ajarin pacar lo sana!”

“dia kan adek kelas Bin, mana ngerti sama materi kita-kita ye kan?”

“apaan banget sih ni anak, yodah nih!”

“iiihhh baek banget siiii” Soobin berdehem.

“gimana sama Yeonjun?” tanyanya sambil mengambil buku dari tasnya.

“gitu”

“bisa lebih detail gak sih!?”

“y-ya gitu!!” bentak Soobin.

“kok lo jadi kek cewe pms njirr”

“brisik lo, udah sana kerjain!”

“Y” Beomgyu –si anak yang sedang menyontek pekerjaan rumah sahabatnya itu mulai memfokuskan dengan kegiatannya. Sedangkan Soobin tengah memainkan ponselnya.

“Soobin udah sarapan?”

“udah”

“singkat banget jawabnya Bin”

“emang kenapa? Lo gak suka? Ya udah kalo lo gak suka jauhin gue, ngerti?!” bentak Soobin.

“kok Soobin jadi gini sih?” ucapnya sambil mengelus pipi Soobin dengan punggung tangannya namun langsung di tepis oleh Soobin.

“udah sih Doy, Soobin udah punya Yeonjun. Sana jauh-jauh dari Soobin! Hush... hush...”

“lo nggak usah ikut campur ya! Lo inget gak waktu itu lo bikin Soobin-ku ini nangis, hah?!” ucapnya sambil menarik pinggang ramping Soobin agar mendekat kearahnya.

“l-lepas Doy!!”

“lepasin Soobin anjir!!!” Beomgyu pun beranjak dari duduk manisnya bersuaha menarik Soobin. Namun Ia kalah kuat dengan Doyoon.

“mana mau Soobin deket-deket sama orang kek lo yang udah bikin dia nangis!! Jauhin Soobin Gyu!”

“Doyoon sialan!!!” teriak Soobin dan mendorong tubuh Doyoon dan berakhir Doyoon melepaskan pelukannya dan terdorong mundur. Soobin pun langsung memeluk teman sebangkunya itu.

“lo jangan deket-deket Soobin lagi bangsat! Gue tau kasus lo!!”

Doyoon pun tertawa lebar “Sebarin aja Gyu, gak akan ada yang percaya sama kasus itu lagi!!”

“dan Soobin bakal jadi milik gue, tenang aja” lanjutnya dan pergi meninggalkan kelas yang sangat sepi itu dikarenakan belum ada siapa-siapa kecuali mereka bertiga.

hiks... Gyu...”

“udah ya Bin, tenang aja...” ucapnya lembut sambil membalas pelukan teman sebangkunya itu dan tangannya mengelus-elus kepala dan punggungnya.

“g-gue mau hiks... sama Y-Yeonjun Gyu...” ucapnya masih dengan posisinya.

“iya-iya ayo, gue anter” mereka pun pergi meninggalkan kelas dengan Soobin yang masih memeluknya erat. Saat melewati tangga di koridor belakang, Yeonjun dan Taehyun yang baru turun itu langsung melihat Beomgyu dan Soobin yang sedang berpelukan itu.

Yeonjun dan Tehyun berlari menghampiri mereka dan Beomgyu langsung menyerahkan Soobin kepada Yeonjun yang langsung memeluk erat badan Soobin.

“Soobin? Hey kenapa? Hm?” tanyanya lembut dan melihat ke arah Beomgyu, begitu pula Taehyun. namun Soobin hanya menduselkan kepalanya di perpotongan leher sahabatnya itu dan makin mengeratkan pelukannya. Karena Soobin tak mau bercerita, berakhirlah Beomgyu yang bercerita di koridor yang sepi itu.

Yeonjun mengangguk setelah mendengar penjelasan dari Beomgyu “emang ya si bangsat sialan itu!” sarkas Yeonjun.

“udah ya Bin tenang aja, Yeonjun ada di sini ya?” ucapnya lembut sambil mengecup pucuk kepalanya.

“emang si Doyoon Doyoon itu tuh napa sih bear?” tanya Taeyun berbisik ke kekasihnya.

“mau tau?” tanyanya dengan senyum manis di wajahnya. Taehyun pun langsung mengangguk.

“mau tau aja atau mau tau banget?” ucap Beomgyu dengan nada jahilnya, dan membuat Taehyun mendengus kesal.

“hm? Hm?? Mau tau banget ya??” jahil Beomgyu lagi sambil mendekatkan mukanya ke muka kekasihnya itu.

Cup

“mau tau banget. Puas?” ucap Taehyun dengan seringai di wajah tampannya. Beomgyu hanya terdiam merona.

“mau lagi?” ucap Taehyun masih dengan senyum tampannya. Beomgyu hanya bisa terdiam melihat ke muka kekasihnya.

“hey, aku nanya bear”

“Mau lagi gak?” senyumnya belum luntur dari wajah tampannya dan mulai mengelus pipi kekasihnya yang berwarna merah karena merona.

Alhasil karena tak mendapat jawaban, Taehyun pun menarik tengkuk kekasihnya yang masih terdiam. Melumat bibir manis milik kekasihnya. Beomgyu hanya memejamkan matanya dan mengikuti permainan Taehyun. Untung saja mereka sedang berada di koridor sekolah bagian belakang yang jarang sekali ada orang yang lewat.

Triiing~

Suara yang tidak pernah ingin keduanya dan siswa-siswi dengarkan. Bel masuk, yang menjadi penanda bahwa semua kegiatan di sekolah akan di mulai. Dan penanda juga bagi kedua pria yang tengah asik-asiknya bergelut lidah di koridor yang sepi itu.

“kamu manis bear, coba kalau tadi gak ada bel, udah abis kamu sekarang” ucapnya dengan senyuman dan menempelkan dahinya dan dahi kekasihnya. Beomgyu reflek menutup mukanya dengan kedua tangannya, baru menyadari apa yang telah mereka lakukan.

“kenapa bear?”

“malu lah bangsat!!” Beomgyu mendorong kekasihnya yang membuat jarak di antara mereka.

“l-lo! S-sialan lo!!” Beomgyu pun berlari menjauhi Taehyun dengan muka merah meronanya. Taehyun yang melihatnya hanya terkekeh geli.

‘nanti juga mau lagi pas pulang’ —batin Taehyun. lantas Ia pun berjalan menuju kelasnya dengan tangan di sakunya.

Soobin dan Yeonjun kini sedang berada di rooftop dan berjalan menuju kelasnya dengan tangan yang saling bertautan. Yeonjun yang mengajak Soobin untuk menceritakannya di rooftop dan meninggalkan couple yang tengah menikmati masa-masa jadi pengantin baru itu. Dan sekarang mereka masih terdiam karena Soobin yang terlihat masih ketakutan itu. Yeonjun sudah berusaha menenangkannya namun Ia masih saja seperti ini.

“udah ya Bin jangan nangis lagi, nanti manisnya ilang...” ucapnya mendapat pukulan sayang dari Soobin.

“udah baikan?” Soobin mengangguk pelan.

“dah ya jangan nangis lagi, calon suami mu ini gak suka. Ya?” Soobin mengangguk ribut.

“B-Binnie mau es krim, eung?” tanya Soobin dengan nada imutnya.

Yeonjun tersenyum dan mengelus pucuk kepala Soobin “nanti istirahat kita beli ya sayang~” Yeonjun pun terdorong ke belakang karena Soobin yang memeluknya dengan tiba-tiba.

“ini sekolah woy!” “tau tempat dong anjeeeer kalo mau pacaran!!” Teriak teman-teman bangsat Yeonjun. Yeonjun hanya mendiamkannya dan beralih memeluk kembali Soobin dan mengelus punggungnya. Membiarkan beberapa pasang mata iri melihatnya. Bukan siswa siswi saja, bahkan guru, bahkan staff sekolah.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Notes:

Maaf guys sebelumnya aku bingung mau unpub cerita ini atau nggak. Soalnya aku ngerasa kayak cerita ini tuh kurang nge feel banget. Jadi aku kepikiran buat unpub aja. Wdyt?

Bestfriend(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang