二十三

35.5K 2.9K 1K
                                    

Johnny pov

Ten membantuku mengurus dokumen hari ini, jujur dia sebenarnya memang pintar namun hanya malas saja.

Aku bahkan mengutuki diriku saat melakukan beberapa kesalahan dan diperbaiki oleh ten sendiri, memang ten ini adalah orang yang bisa dihandal.

"Hyung.. sudah selesai semua," kata ten memberikanku semua dokumen yang sudah dia double check dari tadi.

"Terimakasih sayang," kataku sambil tersenyum, aku memberitahu doyoung untuk mengambil dokumen dan menyimpannya diberkas.

"Mau kuantar ke doyoung saja biar lebih cepat?" Tawar ten dan aku menggeleng.

"Tidak usah sayang.. kau tetap disini denganku," kataku dan ten bersandar disofa.

"Aku ngantuk," kata ten dengan mata yang setengah terbuka.

"Tidurlah.. kau sudah membantuku banyak," kataku menghampirinya dan mengelus rambutnya.

"Ahh hyung jangan dulu.. nanti ada yang datang," rengek ten saat aku mengelus perutnya.

"Siapa juga yang mau ngelakuin," kataku menjahilinya dan dia mengerucutkan bibirnya kesal.

"Berarti kau mau?" Tanyaku dan dia menggeleng, seseorang mengetuk pintu dan aku langsung pergi menuju meja.

"Masuk," kataku dan doyoung masuk dan membungkuk sopan kepadaku dan ten.

"Ini dokumennya.. tolong disimpan dan jangan sampai hilang karena itu akan diberikan kepada tuan kwon," pesanku dan doyoung mengangguk.

"Oh iya.. kata jaehyun sunbae dia bilang kalau taeyong hyung akan lahiran seminggu lagi," kata doyoung dan aku menatap ten.

"Apa kau mau ikut menjenguk taeyong kalau begitu?" Tanyaku pada ten.

"Aku ikut saja," kata ten dengan malu aku tertawa, lalu aku menatap doyoung.

"Kau sendiri? Apa kau akan ikut menjenguknya?" Tanyaku dan dia mengangguk cepat.

"Pasti.. dia bahkan memaksaku untuk datang," kata doyoung dan aku tertawa kecil.

"Baiklah.. kalau begitu kau boleh meninggalkan kami doyoung," kataku dan doyoung membungkuk sopan lagi sebelum keluar.

"Kita harus beli hadiah hyung," kata ten dan aku mengangguk.

"Baiklah.. kau yang cari aku yang bayar.. bagaimana?" Tawarku dan dia menggeleng.

"Kau yang cari dan aku yang bayar," kata ten dan aku tertawa.

"Gimana kalau aku mencari untukmu dan sebaliknya lalu kita bayar buat punya kita berdua," ucap ten dan aku tersenyum.

"Baiklah.. ide yang bagus," kataku dan ten langsung membuka aplikasi online shopnya.

Setelah berjam-jam mencari akhirnya aku mendapatkan sesuatu yang cukup menggemaskan, aku langsung add ke wish listku.

"Kau sudah ketemu barangnya?" Tanyaku pada ten, dia mengangguk.

"Untuk laki-laki kan?" Tanya ten dan aku mengangkat bahu.

bad alive | johnten ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang