Beberapa meter di hadapan Win, nampak Bright yang duduk disamping Gulf.

Bright diam-diam memperhatikan Win. Sedangkan Gulf hanya tersenyum melihat sahabatnya tersebut.

Gulf : "Bright, kamu kenapa ngeliatin cowok di depan itu? Suka?"

Bright : "Mungkin. Cowok itu senyumnya imut banget dan manis. Kayak kelinci."

Gulf tersenyum. "By the way, kenapa kamu nggak pulang aja? Kamu kan udah selesai audisi."

Bright : "Aku pengen nemenin kamu. Aku tau gimana perasaan mu mengikuti audisi ini."

Gulf menghela napas. "Iya. Aku sangat gugup. Entah kenapa, aku merasa nggak akan lolos."

Bright merangkul Gulf. Mengusap-usap bahu Gulf agar ia tenang. "Kamu harus percaya diri. Kamu itu ganteng, tinggi, aktingmu bagus, dan berbakat. Kamu punya banyak kelebihan. Jadi harus yakin."

Nggak lama kemudian, tibalah giliran Gulf mengikuti audisi. Gulf lalu memasuki ruang juri.

Disaat yang sama, sampailah Mew dan Art di tempat audisi. Mew memperhatikan para peserta, berharap menemukan Gulf diantara mereka.

Namun hanya dua orang yang ia kenal. Yaitu Bright yang kini duduk sendiri, dan juga Win. Karena Mew tau, mereka berdua akan sangat populer pada 2020.

Art : "P'Mew, apa kita sekalian ikut audisi ini ya? Siapa tau lolos."

Mew tersenyum. "Silakan kalau kau mau coba. Tapi yang aku tau, kita nggak akan jadi pemain 2gether."

Art mengangkat bahu. "Aku percaya sama kamu aja deh. Kamu datang dari masa depan, jadi tau segalanya. Aku nggak perlu ikut audisi ini."

Dari ruang juri, keluarlah Gulf yang baru selesai mengikuti audisi. Gulf lalu menghampiri Bright.

Mew melihatnya. Ia melihat Gulf yang berjalan bersama Bright, keluar meninggalkan tempat itu.

Mew sangat terharu. Akhirnya ia bisa bertemu kekasih yang sangat dicintainya.

Ia berjalan kearah Gulf dan Bright. Hingga lupa pada Art dan meninggalkan nya begitu saja.

Art : "P'Mew, tunggu..."

Gulf dan Bright berjalan bersama menuju halaman parkir. Di belakangnya, Mew mengejar sambil memanggil nama Gulf.

Gulf dan Bright menghadap kebelakang. Usai mengejar, kini Mew berdiri berhadapan dengan Gulf.

Mew memandangi Gulf penuh kerinduan. Lalu, Mew memeluk tubuh Gulf. Pelukan yang erat dan hangat.

Mew : "Aku sangat merindukan mu..."

Tiba-tiba Gulf mendorong tubuh Mew, hingga pelukan nya terlepas. Wajah Gulf tampak marah.

Gulf : "SIAPA KAU?"

Mew tercengang melihat reaksi Gulf. Dari belakang, Art berjalan menghampiri Mew.

Bright : "Gulf, kamu nggak tau siapa dia? Dia ini Mew Suppasit, pemain drama What The Duck."

Gulf kembali memandang Mew. "Oo... jadi kau ini artis?..."

"...mana aku tau? Aku nggak pernah nonton What The Duck."

(Penulis : "Mana saya tau. Saya kan ikan." 🐋🐋😁)

Art yang berdiri disamping Mew, merasa kasihan melihat Mew mendapat reaksi seperti itu dari Gulf.

Gulf menatap Mew. "Hei, Phi. Jangan mentang-mentang kau ini artis, lalu seenaknya menyentuh oranglain. Punya sopan santun, nggak?"

Lalu Gulf mengajak Bright pergi meninggalkan Mew dan Art. Usai mereka pergi, Mew hanya bisa termenung.

Art mengusap bahu Mew. "Kamu nggak apa-apa?"

Mew : "Lagi-lagi aku lupa, ini 2019. Dimana Gulf belum mengenaliku. Tapi apa salah kalau aku memeluk nya?"

Art : "P'Mew, bayangkan kalau orang yang tidak kau kenal, tiba-tiba memeluk mu. Pasti kau juga akan marah."

"Benar juga," Mew memandang Art. "Gimana ini? Gulf yang sekarang, marah padaku. Padahal aku harus membuat dia mencintaiku..."

"...kalau aku gagal, aku akan terjebak disini selamanya. Dan nggak akan bisa kembali ke 2020..."

-------------------------------------------------------------

Dimensi 2020

Gulf 2020, duduk dengan sebuah meja di depannya. Matanya tertunduk memandangi dua lembar foto diatas meja.

Airmata Gulf menetes membasahi foto

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Airmata Gulf menetes membasahi foto.

"Aku sangat merindukan P'Mew. Kumohon kembalilah..."

Bagaimana Jika...Where stories live. Discover now