Prolog

52 19 3
                                    

Di salah satu kelas kosong yang ada di SMA JYP Highschool, ada segerombolan anak yang tengah berbincang bincang.

Laki laki dengan rambut blonde dan kulit seputih mayat bernama Bangchan atau yang lebih di kenal dengan panggilan chan. Sementara laki laki dengan hidung bangir dan tatapan nya yang tajam bernama Lee Minho atau biasa dipanggil Minho. Laki laki dengan tinggi yang paling rendah di antara lainnya dan memiliki aura dark bernama Seo Changbin atau biasa dipanggil Changbin. Dan laki laki yang duduk di salah satu meja dengan wajah yang sangat tampan itu bernama Hwang Hyunjin atau biasa dipanggil Hyunjin.

"Dimana keempat adik manis kita?"

Dan orang yang baru masuk itu bernama Kim Woojin atau biasa di panggil Woojin. Semua orang mengenal Woojin dengan sosok yang ramah, sopan dan lugu. Tapi tidak dengan ke delapan temannya, mereka mengenal Woojin dengan sosok yang dingin.

"Jisung bilang, mereka harus mengikuti ulangan susulan Mr. Park. Kau ingat, minggu kemarin kita kan bolos sekolah"

Ucap Hyunjin dengan santainya. Sebuah luka gores kecil di bagian tulang pipinya tidak akan bisa mengurangi ketampanan di wajahnya. Justru luka itu semakin membuat para wanita terpesona dengan nya.

"Hah!! M-maaf kami telat!! Mr. Park menambahkan soal ujiannya"

Felix berlari memasuki ruangan kelas yang sudah tidak terpakai itu. Disusul di belakang nya oleh Seungmin, Jeongin dan terakhir Jisung.

"Ah tidak apa apa."

Chan memang selalu terlihat memanjakan keempat adik kelasnya itu. Tapi Woojin, Minho, Changbin dan juga Hyunjin tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Selagi Chan masih bisa bersikap sewajarnya kepada mereka kenapa tidak kan? Lagi pula hanya di waktu tertentu saja Chan memanjakan mereka berempat.

"Jadi... Ada apa kau memanggil kita semua, Bin?"

Tanya Chan to the point setelah semua nya berkumpul.

Changbin yang lagi duduk senderan di sofa bekas yang sudah lusuh langsung membenarkan posisi duduknya. Berdeham singkat dan-

"Aku bosan... Ayo kita bermain"

Semua yang ada di sana langsung jawsdrop mendengar kalimat yang keluar dari mulut Changbin.

"Kau memanggil kita semua hanya untuk ini?"

Minho yang memang tidak bisa menahan emosi nya langsung menghampiri Changbin. Namun, pergerakan nya langsung di tahan oleh Woojin. Jika tidak, adegan baku hantam akan terjadi.

"Tunggu dulu! Aku belum selesai! Ayo kita bermain. Ku dengar di deket sekolah ada salah satu mesin yang entah itu apa. Katanya sih mesin itu mengeluarkan sebuah tiket yang di mana tertera nama suatu tempat. Dan disitu lah permainan di mulai"

Hyunjin yang dari tadi terlihat tidak tertarik sekarang menjadi sedikit tertarik dengan ucapan Changbin barusan.

"Tapi ku dengar mereka yang memainkan permainan yang keluar dari alat itu tidak pernah kembali"

Semua nya seketika membeku mendengar ucapan Jisung.

"Kau tau soal permainan itu, Ji?"

Tanya Minho penasaran. Jisung membalasanya dengan anggukan singkat.

"Beberapa hari yang lalu, lima orang dari sekolah tetangga hilang. Mereka tidak di temukan di seluruh kota. Bahkan polisi pun menyerah."

"Tapi bukankah ada yang lolos? Bulan lalu. Hoongjong sunbae dan ke tujuh temannya lolos. Mereka semua berhasil memainkan permainan yang keluar dari mesin itu."

"Hanya mereka?"

Tanya Seungmin penasaran. Pasalnya sudah hampir beratus ratus siswa hilang hanya karna mencoba permainan itu.

"Iyap! Dan Hoongjong sunbae dan kawannya yang terakhir memainkan permainan itu. Setelahnya mesin itu tidak pernah di mainkan lagi. Bahkan sekarang sudah karatan karna terlalu lama di biarkan begitu saja"

Informasi yang Jisung dan Felix sampaikan sangat berguna bagi mereka. Tapi tetap saja, jiwa penasaran mereka sangat kuat.

"Ayo kita coba"

Ucap Chan mutlak.

█ THE GAME █

The Game [Stray Kids]Where stories live. Discover now