33 - Mentari dari Timur

972 216 278
                                    

*(Backsong) The Corrs - Lough Erin Shore (Instrumental)* 🎶

-----*****-----

"Kadang kala seseorang baru berani menyatakan isi hati ketika merasa tersudut, tanpa memiliki banyak waktu untuk mempertimbangkan."

"Kalau kamu sudah paham sampai sejauh mana nanti kita bisa bertahan, aku akan terima maksudmu, Rif."

***

Bermalam di rumah Harsya agar dapat pergi latihan bersama esok hari tidaklah sulit. Bagaimana Burhan dan Safa merawat enam anak, memperhatikan mereka bergantian, mendampingi keramaian tiba-tiba usai seminggu berlalu pasca insiden kurang menyenangkan.

Seminggu dirasa seabad oleh mereka. Dohen dijemput paksa dan ditahan atas dugaan penyelundupan perdagangan wanita ke luar negeri, dari penyelidikan pun diketahui bahwa Shimizu Hikaru termasuk pemimpin gembong mafia women trafficking berkedok industri hiburan pertunjukan.

Khusus Arif, lama tidak menghubungi Nadia, diminta berpikir seribu kali sebelum mereka berstatus sama seperti Fauzi dan Berlian yang hari ini menginjak peringatan hubungan tahun keenam.

Miris, gelas cokelat panas tak lagi mampu menghangatkan hati Arif.

"Bang," William menegur Arif, memangku sebuah bantal duduk. "Abang kepikiran Mbak Nadia, ya?"

Mau disembunyikan? Geng Akarsana justru menguakkan pembahasan ini di tengah acara santai, seraya menemani Fauzi yang mengerjakan laporan magang.

"Gua bukannya nyuruh Bang Arif nggak usah mikirin, tapi omongan Mbak Nadia ada benernya lho, Bang."

"Maksud lo, Wil?"

"Gini.. ehm," cowok itu berdeham sebentar. "Lu sama Bang Galih nggak jauh beda, inget? Gimana Bang Galih dulu 'nembak' Kak Jana pas di rumah sakit, itu setelah seluruh misi kita selesai. Bang Galih sendiri bilang, kan? Dia bakal bareng Kak Jana terus sampe mereka akhirnya bisa saling temuin jodoh seiman masing-masing. Nyatanya, mereka masih tetep jalan, kurang dukung apa tuh Bang Galih ke Kak Jana yang bakal terusin S2 di Bandung?"

"Just tell me the point is."

"Lu terlalu terburu-buru, Bang."

Terkatup rapatlah bibir Arif. Tangan William memainkan ponsel. Isi sekantung besar Cheetos jagung bakar dilalap perlahan oleh Reno, Harsya, dan Galih. Tinggal Fauzi berkonsentrasi mengetik, di sela lagu David Archuleta
bertajuk A Little Too Not Over You mengalun dari Winamp.

"Kasih Mbak Nadia bukti kalau kita berhasil selametin Mbak Patty, ambil cairan formula sompret itu, misal setelahnya kalian mau nikah pun ya gue nggak akan peduli."

Terkenal irit bicara, penuh ide konyol terutama ketika menyuruh Ali mendandani Galih dengan gaun pengantin, mewujudkan seorang William berhati matang dalam memutuskan saat semua orang menyadari.. bungsu pertama kelompok ini benar-benar sudah bertransformasi menjadi mahasiswa semester tiga.

"Maaf, bukan maksud gue menggurui Bang Arif. Gue cuma mau Bang Arif jangan salah langkah."

Kursi beroda Fauzi putar balik, memandang salah satu kawan karibnya lembut.

NAWASENA [Telah Terbit] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang