Selepas tahun lalu, di mana pesta perpisahan diadakan. Hubungan Mark dan Jaehyun baik-baik saja. Dua semester telah dilalui keduanya, tanpa banyak masalah. Soal tempat Mark diam, kini ia memutuskan membeli apartemen.
Selain jarak, Bunda juga tidak mau membuat Mark terlalu kecapekan. Jadi, jarak yang Mark tempuh juga tidak terlalu jauh.
"Sumpah, sekarang kuliah nggak sesantai semester satu." Teman baru Mark mengeluh. Memang benar, tugas di semester sekarang cukup menguras otak dan tenaga. Sama seperti dua semester sebelumnya.
"Ya kali terus sama kayak semester awal Cas," sahutnya.
Nama pria itu adalah Lucas. Lengkapnya Gamalama Lucas Dirgantara. Menurut penuturan orang tua Lucas, nama Gamalama diambil dari salah satu nama gunung di Indonesia. Dan Dirgantara adalah nama marga keluarganya.
Selain Lucas, Mark juga masih tetap berteman baik dengan Haechan, Jaemin, dan Renjun. Sedangkan untuk Jeno, pria itu lost contact sejak sebulan yang lalu. Ditanya pada Haechan selaku kekasih Jeno pun, Haechan tak tahu kemana hilangnya Jeno. Secara mendadak dan tiba-tiba.
"Oh iya, jadi ... soal kumpulan itu, lo ikut nggak?" tanya Lucas.
Mark mengedikkan bahu, "Nggak tau. Gue belum tanya Bunda sama Jaehyun juga Cas," ucap Mark.
Lucas mengangguk saja. "Menurut gue, lo mending ikut aja deh. Lagian, Jaehyun juga bakal ngizinin kalau ada nama gue," ucap Lucas dengan percaya dirinya.
Mark memutar bola matanya. "Yang ada dia marah, lo nggak tau apa setiap gue pergi sama lo, pas pulangnya dia ngomel sampe tengah malem."
Lucas tertawa, "Dia cemburu tuh. Ya jelas lah, secarakan gue ganteng. Nggak aneh kalau dia cemburu."
Mark sudah menahan emosi, Lucas memang kelewat percaya diri. Tapi, bagaimana pun, Jaehyun tetap paling tampan menurutnya.
Mark melirik ponselnya yang menampilkan banyak notifikasi. Ia tersenyum kecil ketika melihatnya. Sudah diduga Jaehyun tak akan mengingkari janji. Nyatanya, ia tetap sempat menghabiskan malam minggu bersama.
"Cas, gue cabut duluan ya. Dadah," Mark pamit. Lucas hanya bisa menatap kepergian Mark tanpa bisa berkata-kata. Selepas ia tak lagi melihat punggung Mark. Barulah keluhan keluar dari belah bibirnya.
"Nasib jomblo ya gini. Ditinggal lagi."
P A C A R A N 2
"Habis berduaan sama Lucas, ya?" Baru mendudukan diri di mobil, Mark sudah disambut wajah masam Jaehyun.
Mark tersenyum kecil, mencubit pipi Jaehyun. "Cuma nemenin dia makan doang. Oh, Zhaf, kalau nanti gue pergi kumpulan sama anak kampus lainnya, gak apa-apa kan?" tanya Mark.
Jaehyun menatap Mark, "Sama siapa perginya?"
Mark tampak berpikir, lalu mengedikan bahu. "Nggak tahu, belum minta izin sama Bunda juga," ucapnya.
Jaehyun menghembuskan napas, tangannya terangkat untuk mengusap lembut rambut lepek Mark.
"Tanya Bunda dulu dong, baru tanya gue. Kalau gue ngizinin terus Bunda nggak ngizinin kan percuma," ucapnya.
"Ya sama aja. Kalau Bunda ngizinin terus lo nggak ngizinin kan gue tetep nggak akan pergi Zhaf," ucap Mark.
Jaehyun terkekeh kecil, "Iya sih. Bener juga. Omong-omong, gue bakal ngizinin sih. Kalau datengnya sama gue," ucapnya.
YOU ARE READING
Pacaran 2 [jaemark]✔️
FanfictionIni tentang Jaehyun Zhafran Angkasa dan Mark Lintang Adibran yang memperjuangkan kisah kasih mereka selama berada di universitas. Tak melupakan teman-teman mereka juga, tentunya. [bxb, squel dari 'pacaran', lokal] ©wonieversse , 2020
![Pacaran 2 [jaemark]✔️](https://img.wattpad.com/cover/239401116-64-k909426.jpg)