Chapter 12|Tentang masalalu

79 7 2
                                    

Hanya karena kamu merindukan seseorang,bukan berarti kamu membutuhkan mereka kembali di hidup mu.
Merindukan hanyalah bagian dari melupakan.

Happy reading babe❤

                             ***

Zara berjalan gontay di trotoar masih mengenakan pakaian batik khas garuda.
Ia malas bertemu orang-orang yang ia kenal.
Pikiranya melayang ntah kemana meracau sendiri tanpa melihat situasi yang agak ramai di jalanan.
Matanya menangkap sebuah cafe tak jauh dari tempat ia berdiri.

"Sabar ra jan tergoda oleh rayuan setan. Pergi kau setan jahannam!" Menolognya tampak menguatkan diri.
Tapi sayang tekad zara di kalahkan oleh suara perut yang menggelegarr.
'Kruyyuk'

"Ga seru ah setan becanda nya bawa-bawa perut"ucapnya sambil mengelu-elus perutnya.

"Atm gue baru di isi kasian elah,
Oke gue harus irit! Tapi ntar sekarang makan dulu awogawog"

Zara memasuki sebuah cafe yang sendari tadi menjadi topik hangat antara pikiran dan otacnya.
Mata zara menyuri isi cafe yang cukup ramai oleh pengunjung.
"Cakeup" gumamnya emperoleh tempat duduk di bagian pojok.

"Pesen apa kak?" Tanya seorang perempuan dengan tubuh bodygoals kulit putih yang pastinya membuat mata buaya tak berkedip.

"Kebab satu sama boba satu" jawab zara santuy

"Pesanan siap di antar kak"

Zara gabut ia membuka daftar menu.
Terdapat daftar makanan dan minuman beserta harganya.
Matanya membulat ketika ia melihat harga yang tertera di kebab dan boba yang sedang ia pesan.

"Ebuset kebab satu doang 30k mehong batt.
Lah boba isi aer 20k,berlebihan ni kafe. Dahlah hangus gocap gue"
Ujar zara menyesali tidak membuka daftar menu dahulu.
Sedang meratapi duit gocap nya ponsel zara berbunyi.

Lucya sapi

Heh kambing lo dimana?
Latian volly?

Napasi

Ya jam 5 sore sekarang borr.
Masa belum Pulang hah?

Y

Setelah itu zara menutup ponselnya dan memasang earphonya .
5 menit kemudian datang pelayan dengan kebab cukup jumbo dari kebab yang biasa ia beli.

"Pantes 30k, enak awogawog"
Gumamnya merasa dirinya konyol.
Ia menikmati setiap gigitan berlama-lama mengunyah agar uanganya tidak terbuang secara percuma.
Ya begitulah zara dengan segala kekonyolanya dan kesederhanaanya.

Setelah membayar secara non tunai kepada kasir, zara cepat-cepat pergi takut-takut jiwa kriminalnya meronta-ronta akibat kehilangan duit gocap nya.

Zara kembali menyusuri jalan trotoar yang semakin ramai dengan malas.
Banyak kendaraan berlalu lalang.
Ia melihat arlojinya yang menunjukan pukul 05:45 sore, hari semakin larut.
Zara membuang nafas berat lelah dengan dunia yang bercanda nya semakin berlebihan.

"Gue pulang nih?" Tanyanya pada diri sendiri.
Lalu mengangkat bahu bertanda ia tak bisa mengambil keputusan.

"Ra" panggil seseorang dari belakang.
Dengan secara refleks zara mencari ke arah sumber suara.

Dream🌙 ✔️Where stories live. Discover now