02

18 2 0
                                    

Setelah makan pizza sampai puas, Chan dan Eunkyung mulai mencari tempat tinggal untuk Eunkyung.

“Eunkyung-ssi. Kau bilang tadi kau mahasiswi semester akhir, kan?” Tanya Chan memecah keheningan. Eunkyung hanya menganggukkan kepala.

“Kalau sudah seperti ini, bagaimana kuliahmu?” pertanyaan Chan membuat Eunkyung terdiam sejenak.

“Entahlah. Mungkin aku akan mengambil cuti selama setahun untuk mengurusnya dulu.” Kata Eunkyung sambil menatap perutnya dan mengelusnya. Chan hanya memperhatikan Eunkyung.

Tak berapa lama, keduanya sampai di depan sebuah gedung. Gedung itu yang bertingkat 3.

“Kau ingin tinggal di sini?” Tanya Chan sebelu mereka turun dari mobil. Eunkyung memperhatikan gedung di depannya sambil menimang-nimang.

“Ayo kita coba tanya.” Kata Eunkyung dan keduanya pun turun dari mobil.

Mereka masuk dan langsung menuju sebuah ruangan kecil yang terdapat jendela kecil mirip seperti resepsionis.

Setelah bicara dengan penjaganya dan meminta ijin untuk bisa melihat seperti apa bentuk kamarnya. Akhirnya Chan dan Eunkyung pergi melihat seperti apa kamar yang ada di gedung tempat kos yang terlihat sederhana ini.

Hanya ada kamar dan kamar mandi. Luas ruangannya juga termasuk kecil, namun cukup untuk ditinggali oleh 1 orang. Dapur dan ruang cuci berada di luar kamar dan itu bersifat umum.

Eunkyung mempertimbangkan untuk tinggal di sini karena kamar ini terbilang sangat murah bagi Eunkyung. karena tabungan gadis itu sudah banyak namun meskipun begitu ia tetap harus berhemat setidaknya untuk 10bulan sampai setahun kedepan. Demi anaknya.

“Jadi bagaimana?” Tanya penjaga tadi yang mengantar Eunkyung dan Chan. Chan menatap Eunkyung yang masih belum memutuskan.

“Apa ada kamar yang agak lebih besar dari ini?” Tanya Chan.

“Kalau tipenya, sama semua. tapi ada 1 kamar yang ukurannya sedikit lebih besar dari ini.” Kata penjaga itu.

“Boleh kami lihat?” Tanya Chan. dan merekapun pergi dari kamar kecil itu dan berjalan ke lantai 2.

Kamar yang terletak paling ujung dari lorong, menjadi tujuan mereka. saat penjaga itu membuka kamar itu, memang cukup terlihat perbedaannya dengan kamar yang di lantai 1 tadi meskipun tetap hanya kamar dan kamar mandi.

“Nah ini lebih lumayan.” Kata Chan.

“Yang ini harganya beda 50ribu won untuk uang deposit dan juga uang listrik-air.” terang penjaga itu. Chan menatap Eunkyung yang masih memperhatikan sekitar.

“Sepertinya ini oke.” Kata Eunkyung yang akhirnya bersuara.

“Kau menyukainya?” Tanya Chan dan dijawab anggukkan oleh Eunkyung.

“Baiklah. Kami sewa kamar ini.” Kata Chan.

“Baiklah. Mari ikut saya  untuk mengisi data.” Kata penjaga gedung itu yang sedari tadi bersama dengan Chan dan Eunkyung. Chan menganggukkan kepala lalu penjaga itu pergi lebih dulu.

“Kau suka tempat ini?” Tanya Chan lagi untuk memastikan saat penjaga itu sudah pergi.

“Iya setidaknya ini lebih lumayan dari yang tadi.”

“Ya sudah. Aku turun dulu ya.”

“Ikut.” Kata Eunkyung.

“Kau istirahat saja. Aku tau kau lelah. Nanti aku akan kembali dengan membawa semua barang-barangmu.” Kata Chan.

“Apa tidak merepotkan? Rasanya aku sudah sangat menyusahkanmu hari ini.” Kata Eunkyung merasa sungkan.

“Tidak apa. Aku senang bisa membantumu.” kata Chan.

BlueprintWhere stories live. Discover now