5. Another Girl (part 1)

96 10 1
                                    

Melihat Yuqi makan dengan lahap, Taeyong merasa bersalah sudah berpikiran macam-macam saat Yuqi tertidur. Untuk meringankan rasa bersalahnya Taeyong meyakinkan diri kalau pikirannya masih kurang jernih setelah minum semalam.

"Jadi Yuqi... kenapa kamu kesini?" Tanya Taeyong saat Yuqi sudah melahap habis sarapannya.

Sekilas Yuqi melirik Taeyong, sebelum menunduk. Sebenarnya Yuqi bingung mulai dari mana. Haruskah ia mulai dari kemarin ia kabur karena sudah tidak kuat dipukuli? Atau dari awal siksaan Yuwen-papa sejak menikahi ibunya? Atau... Perasaan hampa yang ia rasakan sejak kepergian ayahnya.

"Oppa ingat dengan ayah tiri ku?" Tanya Yuqi.

Taeyong mengernyit, berusaha mengingat. Seingat Taeyong, dulu ketika masih SMP, Yuqi pernah bercerita soal ayah tirinya. Ayah tiri yang dinikahi ibu Yuqi setelah 4 tahun semenjak kematian om Ji-hyun. Tapi hanya itu yang Taeyong ingat.

"Pak Zhang Yuwen bukan?"
Yuqi mengangguk. Lalu tanpa ba-bi-bu ia melipat ujung celananya hingga ke paha.

Taeyong yang awalnya kebingungan dengan tingkah Yuqi, terkesiap melihat bekas-bekas luka di kulit kaki Yuqi. Belum sempat Taeyong bereaksi, Yuqi melanjutkan ceritanya.

"Yuwen-papa orangnya ringan tangan. Dia suka melampiaskan kemarahannya ke aku atau Ibu..." Gumam Yuqi pelan.

"dia selalu marah sehabis kalah judi, kalah tender, ditipu, ibuku digoda orang-"

"Jadi semua luka ini gara-gara Pak Zhang?" Potong Taeyong.

Yuqi mengangguk kecil. Ia tidak sadar matanya sudah berkaca-kaca. Rahang Taeyong mengeras. Hatinya kacau melihat Yuqi begini.

"Ibumu gak ngelakuin apa-apa?" Tanya Taeyong tak percaya.

Yuqi menggeleng. Ia meremas ujung kausnya. Ia sendiri kecewa dengan ibunya. Terkadang Yuqi ingin bertanya kepada ibunya, kenapa ia masih saja bertahan dengan laki-laki seperti itu? Tapi pertanyaan itu menguap begitu Yuqi melihat binar di mata ibunya disaat ia bersama ayah tirinya.

"It's okay Yuqi..."
Perlahan Taeyong mengangkat dagu Yuqi untuk melihatnya.

"Ada aku sekarang..."
Bendungan air mata Yuqi yang sedari tadi ia tahan pecah begitu ia melihat tatapan Taeyong. Memburamkan pandangannya. Yang Yuqi ingat hanyalah rasa hangat yang menyelimuti badannya.

---

beep beep beeP

"Sayang... tolong matiin alarmnya," gumam Krystal setengah tertidur. Ia mengubur kepalanya ke bantal, berusaha meredam suara alarm.

beEP bEEP BEEP BEEP

Suara alarmnya makin berisik. Kesal tak ada tanggapan, Krystal yang sudah bersiap mengomelinya Kai, tertegun saat melihat kasur disisinya kosong. Ia lalu menghela nafas, kesal pada dirinya sendiri.

Kai sudah biasa meninggalkan apartemennya di pagi hari. Apa lagi yang ia harapkan?

Krystal mematikan alarm, lalu mengecek notifikasi di smartphonenya. Tidak ada satu pun pesan dari Kai.

Memendam rasa kecewanya, Krystal berusaha berpikir positif kalau Kai ada jadwal. Berpikir soal itu, Krystal mengecek jadwalnya sendiri. Jadwalnya kosong hari ini, tapi ia harus ke agensi untuk mengambil beberapa naskah film yang ditawarkan padanya.

Menghiraukan pinggangnya yang terasa pegal dan kaku saat ia berusaha bangun, Krystal tetap beranjak ke kamar mandi untuk bersiap. Tapi sebelumnya Krystal mengirim pesan singkat menanyakan dimana Kai sekarang.

Setelah mandi, Krystal merona saat melihat bayangannya di kaca wastafel. Leher, pundak dan dadanya dipenuhi kissmark. Ada juga bekas choking yang samar.

Bittersweet Secret | Taeyong x Yuqi x LucasWhere stories live. Discover now