Family

9.1K 1K 69
                                    

Requested by me

Haechan x Jaemin

Jaemin mengerjap kaget saat tiba-tiba Taeyong masuk ke kamarnya dan mengatakan jika muridnya datang berkunjung. Untung saat Taeyong masuk kamar, Daddy dan Mommnya sudah keluar mengecek rumah baru mereka di Korea.

Jaemin kira muridnya yang datang ada satu atau dua orang saja, ternyata sekelas yang datang. Mana Jaemin waktu turun dia masih pakai piyama pink miliknya. Dia malu bukan main dan berlari naik ke atas sembari mengutuk Taeyong berkali-kali. Penghuni lain hanya tertawa melihatnya, tak ada niat membantu. Taeyong yang paling puas tertawanya, ingatkan Jaemin untuk meracuni Taeyong karena sudah membuatnya malu di hadapan murid-muridnya.

Dan kini Jaemin membawa semua siswanya ke halaman belakang, setelah mengingatkan penghuni lain agar tidak mengganggu mereka. Para siswinya matanya tak lepas untuk curi-curi pandang, membuat Jaemin meminta semua penghuni naik ke lantai mereka masing-masing.

"Jadi? Kenapa kalian semua datang kemari? Tahu darimana ssaem tinggal di sini?" tanya Jaemin pada siswanya.

"Kami tahu dari Song ssaem, kami bertanya padanya kemarin di mana Nana ssaem tinggal, dan dijawab di asrama NCT. Kami lalu minta alamatnya dengan alasan kami sudah janji dengan Nana-ssaem kalau kami akan outing class, begitu." Jaemin mengaga tak percaya menatap Ketua Kelas di kelas yang ia ajar itu.

"Hey! Kapan ssaem buat janji begitu, huh?!" mereka nyengir.

"Kalau tidak begitu, kami tak bisa mendapatkan alamat asrama ini." Sahut si wakil ketua kelas. Jaemin hanya bisa menghela nafas.

"Baiklah ssaem maafkan." Ujar Jaemin pasrah.

SRET

Jaemin mendongak saat mendengar suara pintu digeser, dia menemukan Jeno menatapnya datar dari sana.

"Jaemin-ah, aku tak maksud mengganggumu, tapi kau lagi-lagi lupa menjemur pakaianmu." Jaemin mengerjap kaget sebelum dia berdiri dari duduknya.

"Aku lupa Jeno-yaaaa~" Jeno menghela nafas. Dia hanya menepuk kepala Jaemin sayang.

"Sudah aku jemurkan, tapi untuk itu, aku minta imbalan." Jaemin mengerjap.

"Imbalan apa?" tanyanya was-was, Jeno menyeringai.

"Minggu, temani aku sepedahan sampai aku puas!" Jaemin mendelik.

"Aku tak ada sepeda, Jeno!" Jeno hanya mengangkat bahu acuh.

"Aku sudah belikan, sudah terparkir cantik di garasi, sekalian dengan helmnya." Jaemin menganga lagi.

"LEE JENOOO!" Jeno hanya tertawa lalu kabur dari sana. Sedangkan para siswanya menatap Jaemin dengan pandangan heran.

"Ssaem ternyata kau memang masih muda ya?" celetuk salah satu siswanya yang berhasil membuat keningnya berkedut.

"Kau pikir aku sudah tua, huh?! Aku masih semb- maksudku dua puluh!" kesal Jaemin.

"Ahhh~ Nana-ssaem kiyeowooooo~"

"YAK!"

.

.

"Jaemin" si manis menoleh dan menemukan Haechan berjalan menghampirinya yang sedang sibuk dengan kameranya di ruang tengah. Seluruh siswanya sudah pulang dua jam yang lalu, mereka menghabiskan waktu mempelajari bagaimana cara mengedit video. Untung Chenle ada di asrama, sehingga Jaemin bisa minta bantuannya. Siswanya suka-suka saja sih dibantu oleh makhluk semanis dan seramah Chenle.

"Ada apa Chan?" tanya Jaemin, Haechan menggeleng dan hanya duduk tenang di sebelahnya. Kalau Jaemin ingat, sejak pagi Haechan tidak membuat kerusuhan sama sekali. Anak itu bahkan sangat tenang sejak kemarin. Jaemin sampai takut kalau-kalau dia salah mengenali orang.

[BXB] How to Get Jaemin?Where stories live. Discover now