[END - Belum direvisi. Warn!Typos]
Permasalahan yang terjadi di perusahaan miliknya menjadi alasan seorang Jeffrey harus kembali ke Indonesia. Namun apakah hanya alasan itu saja yang membuat Jeffrey dengan mudah berpulang setelah meninggalkan tanah...
Begitu reff lagu kembali mengisi keheningan relung ruangan, lampu menyala serentak. Spontan Roseanne menyipitkan mata menyesuaikan cahaya lalu menoleh kearah Bara sembari melepaskan gandengan mereka.
Namun ia mendapati pria yang ia gandeng sedari tadi bukanlah Bara. Melainkan..
Cerminan sempurna
Keindahan kalbumu
Jeffrey.
Tidak salah lagi. Roseanne hafal bagaimana bentuk rahang tegas, tubuh tegap yang biasa terbalut kaos hitam polos sekarang terbalut tuxedo gelap yang seperti dibuat hanya utuk pria itu.
Kedua mata hitam yang tajam tidak tampak terlihat terkejut, berbeda dengan Roseanne yang tampak sangat terkejut begitu melihat pria yang selalu menghinggapi pikirannya beberapa minggu terakhir hadir di depannya dengan jarak yang begitu dekat.
Dua insan saling terdiam, saling menatap satu sama lain seolah mata mereka yang berbicara.
Dengarkan hatinya
Bagian terindah dari dirinya
Janganlah berhenti
Menyelaminya, mengenalinya
"Ma-maaf" ujar Roseanne setelah menyadari keterdiaman mereka, lalu ia beranjak dari sana meninggalkan Jeffrey yang hanya diam menatap punggung Roseanne yang hilang diantara kumpulan manusia.
Yang teristimewa
Dari wajahmu
Cerminan sempurna
Keindahan kalbumu
Iringan nyanyian sang bintang tamu seolah mengiringi bagaimana langkah Roseanne berjalan menjauh. Jantungnya berdetak, rasa sesak begitu menggelayuti seolah hatinya tidak mau mendengarkan bagaimana lagu Teristimewa sebenarnya dapat membuat manusia merasa lebih baik saat menyadari keistimewaan masing - masing.
"Lagu ini benar-benar tidak cocok dengan diriku" runtuk Roseanne pada dirinya sendiri, sembari menahan isak dalam hati.
Kehangatanmu
Kau teristimewa
Oh God.
Ia bersyukur telah sampai di meja yang bertuliskan nama perusahaannya. Ia mencoba menenangkan dirinya ketika suara sorak tepuk tangan memenuhi isi ruangan.
Kenapa ada dia disini?
--
Sesaat setelah Bara duduk ditempatnya dan Roseanne sudah tak berniat lagi untuk memarahi Bara yang begitu lama di toilet, acara dimulai dengan berbagai sambutan dari berbagai perwakilan.
Hingga nama itu disebut membuat Roseanne mati-matian terlihat normal dengan ikut bertepuk tangan dengan para tamu yang lain. Roseanne mengamati bagaimana Jeffrey berdiri dari meja bundar terdepan sembari melepas kancing kemejanya lalu berjalan kearah panggung.
Dia terlihat baik - baik saja.
"Ooh itu yang punya Goujek, ganteng banget ya Bu" ujar Bara kearah Roseanne yang hanya mengangguk-angguk dan tersenyum kecil.
Setelah selesai dengan kata sambutan dari berbagai tamu penting. Acara dilanjut dengan pembacaan pemenang dari berbagai nominasi penghargaan.
Selama acara berlangsung tak hentinya Roseanne mengatur perasaanya entah antara menyiapkan hati untuk pengumuman keberhasilan proyeknya atau kegugupannya atas kehadiran Jeffrey.
"Baik, Rafli, selanjutnya saya akan membacakan perusahaan - perusahaan yang masuk kedalam nominasi Best Solution Project of The Year-" ucapan salah satu MC membuat Roseanne dan Bara saling bertatapan saling memberikan dukungan masing-masing dan terus berdoa dalam hati.
Layar LCD lebar tengah panggung menampilkan berbagai nama proyek beserta perusahaan yang menaungi proyek-proyek tersebut. Lalu.. Roseanne dan Bara dibuat hampir pingsan ketika MC dengan lamat dan jelas menyebut nama proyek mereka sekaligus nama perusahaan.
Sorak tepuk tangan mengarah kearah mereka berdua, senyum lebar kebahagiaan tak pernah luntur dari raut muka Bara maupun Roseanne. Setelah MC memanggil perwakilan untuk naik kepanggung, Roseanne dengan rasa gugup setengah mati berjalan kearah panggung.
Setelah salah satu petinggi memberikan sertifikat penghargaan kepadanya dan bersalaman, Roseanne diberi kesempatan untuk memberikan satu-dua kata untuk ucapan terima kasih. Ketika ia menatap khalayak tamu, ia menjadi semakin gugup, dan bertambah gugup tak kala menemukan manik hitam itu lagi..
Namun demi kewarasannya diatas panggung ia segera berucap pidato singkat menghiraukan bagaimana cara mata itu menatap dirinya dengan begitu..
"Terima kasih terutama kepada Tuhan Yang Maha Esa, lalu National Startup Summit atas penghargaan luar biasa ini. Kepada seluruh member team atas kerja keras bersama, kalian hebat terima kasih dan untuk WillBo Indonesia semoga penghargaan ini bisa menjadikan kita semakin berkembang dan maju. Sekian, terima kasih" Lalu sorak tepuk tangan kembali terdengar, dan kembali Roseanne menemukan dirinya bertatapan dengan sang pemilik mata hitam yang kelam yang sekarang bertepuk tangan dan senyuman bangga kepadanya.
Roseanne terenyuh. Ia merasakan kebahagiaan sekaligus.. kesedihan.
Bagaimana bisa pria itu menganggap seolah semua baik-baik saja?
Mengapa hanya aku saja yang merasakan kekosongan itu?
Apakah aku hanya terbawa perasaaan?
Haha jadi benar.. kami hanya sebatas teman.
---
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.