[O.2]

858 127 5
                                    

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Again?

-


-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Jika ditanya mau bertemu lagi atau tidak, maka Seonghwa akan menjawab bahwa ia tidak ingin bertemu anak itu dalam waktu dekat, cepat, dan langsung seperti ini.

Tapi takdir tidak mau cerita hidupnya seperti itu.

Ia benar-benar datang sendiri ke tempat makan itu, namun ia juga malah melihat sosok yang tak mau ia jumpai tengah makan sendiri sambil bermain dengan laptopnya, terkadang pelayan yang lewat menyapa dan sekedar berbicara dengannya.

Mulutnya berkomat-kamit sambil mengunyah dan bahunya bergoyang sana-sini seperti mengikuti irama, telinganya tersumpal oleh earphone putih yang tertancap di laptopnya.

Ingin ia kembali keluar tapi perutnya sudah meronta ingin makan setelah mencium bau bumbu masakan dari restoran ini... aish.

Akhirnya setelah memesan makanan, Seonghwa duduk dipojok, ia masih bisa melihat Hongjoong dari samping, sosok aneh yang ia temui sore ini.

Sepertinya Hongjoong tidak menyadari keberadaannya, baguslah.

Tak lama makanannya datang, bersamaan dengan terbukanya pintu yang ia masuki tadi, datang seorang gadis dengan dress biru muda selutut, rambut yang ikal ikat setengah dihiasi pita biru senada.

Itu gadis yang mengejar Hongjoong bukan? atau... bagaimana?

Seonghwa memperhatikan gadis itu datang ke meja Hongjoong, suara sepatu putihnya berbunyi nyaring.

Ia menarik earphone kanan milik Hongjoong, lalu melambaikan tangan saat Hongjoong menatapnya tak percaya, bahwa mereka akan bertemu lagi disini.

"Hongjoong halo~~~ kita bertemu lagi" kata gadis itu sambil tersenyum manis, Hongjoong menatap gadis itu dengan bibir sedikit terbuka.

"Ah-oh eh iya" Hongjoong kembali memfokuskan diri ke laptopnya membuat gadis itu mendengus kecil.

Hongjoong kira kakak kelasnya tidak akan tau dirinya berada disini.

"Huuu Jongie~ jahat sekali padakuu~~ Cho kesepian karena Joongie meninggalkan Cho~~" perempuan itu memeluk lengan Hongjoong dari samping, entah mengala Seonghwa muak melihatnya, rasanya makanan yang ia telan akan keluar lagi. Baru kali ini dirinya seperti itu.

"Hai green tea~ pesananmu, sweet honey tanpa wijen" pelayan itu menaruh pesanan Cho dimeja yang sama, senyum paksaan ia keluarkan. Cho juga langsung melongarkan pelukannya membuat Hongjoong bernafas lega.

"Terima kasih kak Mingyu~"

Mingyu hanya mengangguk, "Maafkan aku terlalu lama membuatnya"

"Ah tak masalah, lagi pula aku belum pesan"

"Ah iya itu, Eum Hongjoong! gue lupa, ini"

Pelayan itu -Mingyu- mengeluarkan sesuatu dari saku celemek pinggangnya.

Mingyu memberikan kertas putih yang terlipat, "Tadi sore pas lo belum dateng, ada cewek masuk, ngasih ini katanya buat lo"

Mingyu menarik tangan kanan Hongjoong, menyuruhnya untuk menerima lalu menaik-turunkan alisnya.

"Gue balik dulu ya" Hongjoong melirik tak mengerti ke arah Mingyu, sedangkan Cho sepertinya sangat penasaran dengan isi kertas itu.

Mengingat Mingyu mengatakan "cewek" yang memberi ini, mukanya langsung memerah menahan rasa marah dan kesal.

Hongjoong akhirnya mematikan laptop dan merapihkan barang-barangnya, memasukkannya kedalam tas, menghabiskan makanan dan minuman yang ia pesan baru membuka kertas itu.

Oke, sekarang Hongjoong tau itu adalah sebuah kode bantuan agar dirinya bisa kabur.

Ketika Hongjoong akan membuka kertas itu, Cho langsung mendekat, namun Hongjoong berusaha menutupi isinya.

'kabur bego! jangan pura-pura gak tau kode gue, gue tunggu dibelakang!'

Hongjoong langsung berdiri, melompat membawa tas nya dan lari kabur lewat pintu belakang yang melewati toilet.

Itu membuat Cho kaget sampai ia tersentak, menatap Hongjoong yang pergi ke arah toilet,

"Ketoilet aja sampai lompat, dikira gue gak kaget"

Menunggu lima hingga lebih menit, Hongjoong tak kembali, dibuat penasaran, akhirnya Cho menyusul.

Disisi lain terlihat ada Mingyu sudah duduk diatas motornya yang menyala,

"Buruan anjir, lama!"

"Ya maaf!!!" Hongjoong langsung menaiki motor Mingyu.

Dan Cho baru saja menyadari kebiasaan Hongjoong ketika mereka bersama pun mengepalkan tangannya erat.

"Kim Hongjoong bangsat! lo gak akan kabur lagi dari gue" ucapnya lalu keluar dari sana dengan cepat.

Kita biarkan Seonghwa makan dengan damai, walaupun ia sebetulnya cukup penasaran juga.

'Ada apa antara mereka?'

————⛋͜͟͟͡𝐩𝐡𝐢𝐥𝐢𝐚————

Hongjoong lega kemarin bisa kabur lagi dari kakak kelasnya itu, ntah siapa nama aslinya Hongjoong tak terlalu peduli.

Sekarang baru jam lima, namun Hongjoong sudah ada disekolah, menyeramkan sebetulnya, tapi tak apa..

Pagi-pagi seperti ini biasanya ia sempatkan untuk datang ke studio di sekolahnya, mengedit lagu yang belum ia selesaikan, lalu ia bisa mengambil tidur selama lima belas menit sebelum kelas mulai, pikirnya.

Mengingat ia terakhir tidur adalah jam tiga pagi tadi dan kembali bangun jam setengah lima, membuat dirinya masih sedikit mengantuk.

Melewati lorong kelas, Hongjoong sedikit bingung, kenapa kelas di sebelah kelasnya memiliki lampu yang sudah menyala? apa kemarin tidak dimatikan?

Akhirnya Hongjoong memutuskan untuk mengintip,

"Oh, ada Seonghwa"

Mencoba tidak peduli, ia lanjut jalan ke kelasnya, meletakkan tasnya lalu membawa laptopnya ke ruang studio.

Tanpa ia sadari juga Seonghwa mengikutinya sampai ke studio.

Mungkin?

ya tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ya tuhan..

ᴘʜɪʟɪᴀ √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang