17. Jimin Family

52 5 16
                                    

Di pagi hari yang cerah, Min Jun dan Min Nari sedang bermain dengan Juna anjing kesayangan nya mereka karena mereka mendapatkan Juna dari halmeoni dan harabeoji nya.

Jinnie yang melihat anak-anak nya bermain sangat aktif dia tersenyum bahagia karena anak-anak nya berkembang dengan sangat aktif. Yah, kakak beradik itu sangat aktif dari segala aktivitas nya dari mulai belajar menyanyi, menari, menggambar, dan sedikit jail seperti Jimin appa nya.

"Sayangnya Eomma". panggil Jinnie kepada kedua anaknya yang sedang bermain kejar-kejaran dengan Juna.

"Nee Eomma, wae". Min Jun yang menyaut panggilan dari Eomma nya.

"Kajja kita makan dulu, dan yah tolong bangun kan appa mu nee, Min Nari sini ikut Eomma kita akan menunggu oppa dan appa di meja makan saja".

"Ani eomma, aku akan ikut oppa saja membangunkan appa soal nya oppa payah kalau soal membangunkan appa" ledek Min Nari

"Yahh kou Min Nari dasar, kata siapa oppa payah lihat saja nanti". menatap adiknya dengan sinis, lalu Jinnie menghentikan perdebatan anaknya "sudah-sudah kenapa harus berantem sih hanya karena membangunkan appa saja, yasudah kalian bangunkan appa nee, Eomma akan menyiapkan makanan nya".

"Nee Eomma"

Ceklek.

Min Jun membuka pintu kamar appa nya dan di ikuti oleh adiknya Min Nari.

"Appa" teriak min-jun
"😴😴😴" Hening
"Appa, bangun kajja kita makan" min-jun yang mulai membisikan ketelinga appa nya.
"Eummm, appa sayang" Jimin yang merasa terganggu tidurnya.
"Appa bangun kajja kita makan" ketiga kalinya min-jun teriak dan tidak bereaksi apa pun. Min Nari yang melihat oppa nya payah membangunkan appa nya jadi dia turun langsung membangunkan appa nya
"dasar oppa payah".

"Apa kau bilang nari, oppa payah". kesal Min Jun.
"Nee oppa payah, awas biar aku saja yang membangunkan appa". Min Nari yang mulai ke atas ranjang.

"Appa sayang, kajja kita makan". Min Nari yang sedikit genit kepada appa nya dan dia mulai mencium pipi, kedua matanya dan bibirnya.

Betapa terkejutnya Min Jun melihat sikap adik nya .

"ihh apa-apaan sih kamu nari, geli tau".

"Lihat saja appa pasti akan bangun, appa kajja". Min Nari yang mulai memeluk appa nya.

"Eummm, sayang ada apa huh, tumben kamu memeluk appa" Jimin yang sadar karena ada yang memeluknya.
"Appa kajja kita makan Eomma sudah menunggu dibawah" mencium pipi dan bibir Jimin.
"Yahh hentika nari oppa jijik tau lihatnya" kesel min-jun.

"Eumh, ada jagoannya appa disini heum," Jimin yang menyadari kehadiran min-jun.
"Tau ahh appa mah gitu, masa dari tadi aku membangunkan appa gak bangun-bangun. Lah, giliran di bangunin sama nari appa bangun" min-jun yang marah kepada appa nya lalu dia beranjak pergi kebawah dan menghampiri eommanya.

"Yahh, min-jun tunggu appa (panggil jimin) kajja sayang kita turun sepertinya oppa mu sudah marah heum" menggendong tubuh nari kebawah.
"Biarin, emang oppa payah kalau soal membangunkan appa, karna yang bisa membangunkan appa adalah aku" dengan bangganya dia.

"Yahh dasarr,, gemess bangett sih princesnya appa" mencubit pipi min-nari. "
Ahhhh appa sakitt tauu" ringisan nari. "Ahaha Mianhae sayang".

🌿🌿🌿

Jinnie yang melihat anak laki-lakinya turun sendiri dengan wajah yang kusut.

"Sayang, min-jun, kenapa kamu turun sendiri huh, kemana adikmu dan appa mu? Apa dia tidak mau bangun heum, dan kenapa wajah kamu kusut sekali sayang" jinnie yang bingung dengan ekspresi wajah anaknya.

"Aniyo" min-jun lalu duduk di kursi meja makan.
"Kenapa sayang, kemari cerita ke Eomma heum"..

"Aku benci appa, menyebalkan sekali Eomma masa appa curang sih cuman bisa di bangunin nya sama nari doang, tadi kan aku ngebangunin appa yah Eomma tau jawaban nya apa gimana cuman "eumm, apa sayang" gitu doang lah giliran min-nari dia langsung bangun" jelas min-jun.

"Yah sayang kan tau, cuman adikmu saja yang bisa membangunkan appa mu, kamu kan pangerannya Eomma" min Jun yang melirik Eomma nya dengan nanar.
"Arghh eomma, min-jun sayang eomma" min-Jun memeluk jinnie.
"Nee, Eomma juga sayang min-jun juga".

Jimin dan nari yang mulai turun dan melihat sedikit drama di ruang makan "hemm" deheman Jimin membuat ibu dan anak yang berada di ruang makan merasa terkejut.
"kenapa sepagi ini sudah ada drama sihh".
"Ani tidak ada kok, kajja kita makan aku sudah menunggu kalian dari tadi lama sekali" jinnie yang mulai cemberut.

Jimin menghampiri jinnie dan dia menurunkan min-nari dari gendongan nya "good morning chagia, Mianhae nee, kenapa tidak kamu saja sih yang ngebangunin aku" Jimin tidak lupa mencium istrinya (dibibir sekilas🙊🙈 depan anak-anak lagi)

"Yahh oppa ini didepan anak-anak" blush. Pipi jinnie memerah.
"Tidak apa-apa Eomma kan sudah biasa Eomma dan appa melukakan nya di depan kita" min-nari yang memotong perkataan eommanya.
"iya, sampai-sampai kou melakukan nya kepada appa" jawab kesel min-jun. "Apasih oppa".
"Sudah-sudah kajja kita makan"

🌿🌿🌿

Setelah makan mereka menghabiskan waktu di ruang tengah untuk berkumpul, bermain dan menonton.

Jimin yang melamun dan melihat anak laki-laki nya yang terus cemberut kepadanya , lalu dia ada sedikit ide untuk mengembalikan senyuman anak laki-lakinya.

"Min-jun" panggil jimin.
"Heum" jawab min-jun.
"Apa kamu masih marah sama appa heum" Jimin yang menyadari sikap anaknya yang masih marah kepadanya.
"Heumm" min-jun tidak melirik kepada Jimin tetapi dia terus melanjutkan menonton film yang ada di tangannya.

"Appa ada hadiah buat kamu, apa kamu mau" Jimin yang langsung to the point, betapa berbinarnya mata min-jun "hadiahh"🤩

"Nee, kajja" min-jun yang menghampiri jimin lalu beranjak duduk di pangkuannya Jimin.
"Apa hadiah nya appa" min-jun yang tidak sabar.
"Apa kamu mau punya adik lagu heum" jinnie yang terkejut mendengar ucapan Jimin kepada suaminya.
"Dan jika kamu mau appa akan memberikannya dan kita akan berlibur bagaimana?".
"Jinjja, apa appa akan memberikannya" min-jun yang terkejut ucapan nya Jimin.
"Nee jinjaeyo appa akan memberikannya, dan kamu mau liburan nya kemana heum".

"Ke Indonesia bagaimana appa, dan yah aku pengen adik twins yah" betapa kejutan yang luar biasa yang di dengar jinnie yang keluar dari ucapan anak laki-lakinya.
"Baiklah appa akan memberikannya" dengan gampang Jimin menjawab pertanyaan anak laki-laki nya. Lalu Jimin melihat jinnie yang sudah mulai sinis
"chgiyaa kajja".

"Apa heum, Aniyo" tolak jinnie mentah2.
"Yah appa Eomma nya juga gak mau" rengak min-jun.
"Tenang sayang, Eomma pasti akan menyetujuinya kamu tunggu saja kabar baiknya nee, dan yah jangan lupa berdoa semoga kamu akan mendapatkan adik twins nee, dan yah besok pagi kita akan berangkat kamu siap-siap nee ajak adikmu untuk bersiap" Jimin yang menyuruh anak-anak nya untuk membereskan barang-barang bawaannya.
"Nee appa kamsahamndia" min-jun yang memeluk Jimin lalu mencium kedua pipinya.
"Nee sayang".

🌿🌿🌿

Gimana makin penasaran nggak sama kelanjutan ceritanya

Next ? Spam donggg

Jangan lupa vote dan comment ya, kalian juga bisa rekomendasiin cerita ini ke temen - temen kalian biar kita semakin berkarya.

Bangtan Family (The Moment I Feel You) discontinued Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon