Yoora dan Sang Jun memutuskan untuk pulang setelah Lana tertidur. Bagaimana pun juga mereka butuh istirahat karena begitu sampai di Korea, mereka langsung datang ke apartemen Zeline untuk melihat sang bayi.

"Tapi aku tidak tega meninggalkanmu sendirian, aku akan menunggu sampai Loey pulang saja." Kata Yoora.

Zeline menggeleng, "tidak perlu eonni. Loey akan pulang sebentar lagi."

Ting tong...

"Sayang, bisa kau buka pintunya?" Pinta Yoora.

Sang Jun pun keluar dari kamar untuk melihat siapa yang datang.

"Aku akan istirahat disini saja sekalian menemanimu." Kata Yoora.

"Tidak perlu eonni, aku-"

"Zeline, yang datang itu katanya temanmu." Ujar Sang Jun yang kembali masuk ke kamar Zeline.

"Teman?"

"Iya, mereka berdua dan sama-sama perempuan. Namanya Irene dan Seulgi kalau tidak salah."

***

Pada akhirnya, Yoora dan Sang Jun memutuskan untuk pulang saja karena sekarang ada Irene dan Seulgi yang menemani Zeline.

Kedua teman Zeline itu tersenyum bahagia melihat Lana yang tengah tertidur dengan nyenyak.

"Siapapun yang melihatnya pasti akan bilang jika dia itu Zeline versi mini." Ujar Seulgi.

"Kau benar, dia juga sangat cantik. Aku sampai tidak mau mengalihkan pandangan ku darinya." Kata Irene.

Seulgi mengangguk semangat, "aku setuju. Jika sudah sekolah nanti, anakmu pasti akan jadi primadona."

"Kalian terlalu berlebihan." Kata Zeline lalu meminum air putih yang tadi dia bawa.

"Aku rasa tidak, dia memang sangat cantik." Ujar Irene.

"Aku permisi ke kamar mandi dulu ya." Kata Seulgi lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Irene kini mendekati Zeline dan duduk disebelah perempuan itu. Meninggalkan Lana yang masih tidur dengan nyenyaknya.

"Aku belum mengucapkan selamat padamu. Selamat ya, kau sudah jadi seorang ibu." Irene tersenyum.

"Terimakasih." Balas Zeline.

"Setelah ini kau akan bagaimana?" Tanya Irene.

"Aku? Tentu saja akan pergi, kontrakku sudah selesai dan tidak ada lagi yang harus aku lakukan." Sahut Zeline.

"Tidak adakah keinginan darimu untuk bersama Mr. Park?"

"Tentu saja ada, tapi aku tidak bisa melakukannya." Zeline menggeleng.

"Kenapa? Aku rasa Mr. Park menyayangimu. Kau bisa bahagia bersamanya."

"Aku memang ingin bahagia, tapi bukan berarti aku harus merusak kebahagiaan orang lain juga bukan?" Zeline mengambil nafas. "Bagaimana pun perasaan Mr. Park padaku, aku harus tetap melakukan apa yang tertera dalam kontrak."

Irene tertegun sebentar dia cukup menyesal pernah marah pada Zeline. Wanita Bae itu lalu menggenggam tangan Zeline dengan lembut. "Jika itu memang pilihanmu, aku akan menghargainya. Aku yakin sekali, suatu hari nanti kau akan mendapat banyak kebahagiaan karena sudah banyak berkorban. Dan jangan khawatir, aku akan selalu ada bersamamu."

"Terimakasih banyak Irene-ah." Zeline tersenyum penuh haru.

***

Loey masuk kedalam apartemen dengan tubuh yang terasa lelah. Satu-satunya yang ingin dia lakukan sekarang adalah berbaring dan beristirahat.

Learn [Complete]Where stories live. Discover now