Five

2.5K 314 101
                                    

Sirius menghela napas kesekian kalinya. Ia tengah berbaring diatas ranjangnya sambil memandangi langit - langit kamarnya. Statusnya yang masih buron membuatnya tak bisa menghadiri pemakaman William.

Pikirannya juga melayang pada Jeslyn. Ia memikirkan bagaimana kondisi Jeslyn sekarang ini. Sirius tidak menerima surat dari Jeslyn. Sudah sebulan kepergian William. Sirius hanya mendengar dari Remus yang mengunjungi gadis itu lima hari yang lalu. Jeslyn terpukul. Sangat.

Pintu kamar Sirius terbuka. Sirius sudah tahu siapa pelakunya. "Sirius."kepala Remus muncul dari balik pintu. "Makan malam."katanya.

"Nanti."kata Sirius.

"Oke."walau tak biasa, Remus akhirnya pergi membiarkan Sirius kembali tenggelam dalam pikirannya.

Apakah Jeslyn makan dengan teratur? Apakah Jeslyn tidur dengan nyenyak? Apakah pasangan muggle itu mengurus Jeslyn dengan baik?

"Sirius cepat keluar!"teriakan Remus terdengar. Sirius mengabaikannya.

Brak

"Nanti, bodoh! Aku belum lapar."teriak Sirius dengan jengkel.

Sebuah bantal melayang dan mendarat diwajahnya. Sirius berteriak kesal. Ia membuang cushion itu begitu saja

Sirius membelalak melihat sosok gadis berdiri didepan pintu kamarnya yang terbuka. Dia tampak kurus dari terakhir Sirius lihat.

"Siapa yang bodoh hm?"Jeslyn melotot garang.

"Aku."jawab Sirius, spontan.

"Bagus akhirnya kau mengakui."Remus muncul dari belakang Jeslyn.

"Ck kau menganggu saja, pergi sana."usir Sirius.

"Kau mengusirku?"tanya Jeslyn. "Sirius mengusirku, Remus. Dia jahat sekali padahal aku datang baik - baik."kata Jeslyn dengan sedih. "Huaaa harusnya aku tidak kesini tadi."

Melihat Jeslyn memeluk Remus, Sirius jadi kesal.

"Wah tidak baik membuat seorang gadis menangis, Sirius. Kau harus tanggung jawab."Remus mengusap punggung Jeslyn. Sementara Jeslyn menyeringai jahil berhasil mengerjai Sirius.

"Aku tidak menghamilinya!"

"Bukan begitu konsepnya, bodoh!"teriak Remus. Otak sahabatnya pasti sudah menyusut karena terlalu lama mendekam dipenjara.

Jeslyn menghirup bau gosong. Ia melepas pelukannya. "Bau apa itu?"

Remus melotot. Ia sedang menggoreng ayam tadi. "AYAMNYA!"teriak Remus lalu berlari menuju dapur.

"Bodoh."gumam Jeslyn.

*****

"Jadi kau akan menginap disini?"tanya Remus saat mereka bertiga menyantap makan malam.

Jeslyn mengangguk. Ia menyeka saus disudut bibirnya dengan tangannya. Sirius mengulurkan selembar tisu. "Thanks."Jeslyn mengambil tisu dari tangan Sirius kemudian mengelap bibirnya.

"Dumbledore menyuruhku tinggal disini."Jeslyn menjawab pertanyaan Remus tadi.

Remus mengangguk. "Baguslah, Sirius jadi ada temannya."celetuknya. "Awas kalau kau macam - macam."ancam Remus pada Sirius.

Sirius memutar bola matanya. "Ck iya."

"Aku selesai. Aku akan mencuci piringnya."Jeslyn beranjak dari tempat duduknya.

Malamnya Jeslyn tidak bisa tidur. Berbagai posisi sudah dicobanya namun rasa kantuk tak kunjung menyerangnya. Biasanya jika Jeslyn meningap di Grimmauld Place ia tidur dengan Hermione dan Ginny. Tapi sekarang ia mengisi kamar ini sendirian.

Sirius Black's Love Story ✔️Où les histoires vivent. Découvrez maintenant