.O | 5.

114 22 16
                                    


Tap


Tap


Tap


Tap




"Hwan?"

Hwanwoong menoleh ke belakang saat merasa namanya di panggil. Ia tersenyum tatkala mengetahui siapa yang memanggilnya. "Kak yonghoon?. Kapan pulang kak?" Tanyanya

Yonghoon tersenyum tipis, kemudian berjalan mendekati hwanwoong. "Udah keluar dari rs?. Udah sembuh?"

Hwanwoong mengangguk dua kali. "Udah kak ehe. Btw, kakak nyampe rumah kapan??"

"Baru kemarin. Yaudah gue kekelas ya" katanya sembari menepuk bahu kiri hwanwoong dan berjalan pergi. "Selamat rupanya"

Hwanwoong menatap kepergian yonghoon dengan bingung. Apalagi karena kata kata yang baru saja yonghoon lontarkan. Terutama..



















































































Bagaimana bisa yonghoon tau kalau dirinya baru saja sembuh dan pulang dari rumah sakit?
































"Seoho -ya.."

"Hm?"

"Sampai kapan lo mau kek gini terus.." tanya ravn sembari mengacak rambutnya kasar. Ia benar benar sudah lelah dengan sikap teman temannya selama sebulan ini

Seoho mengendikkan bahunya tidak tau. Ia lalu berjalan keluar dari kelas meninggalkan ravn yang tengah menghela napas perlahan menatap kepergiannya.

Ravn mengetuk ngetuk meja di depannya menggunakan pulpen sambil melihat ke sekeliling kelas. Netranya tiba tiba berhenti tatkala melihat sesuatu di loker keonhee.

Ia lalu berdiri dan meletakkan pulpen ke meja kemudian berjalan mendekati loker temannya itu. Tangannya terulur untuk mengambil sticky notes? (Bener gk sih tulisannya gini??) Yang tertempel di situ.

Ia kemudian membacanya. "Dead or alive?" Ia mengernyit bingung setelah membaca tulisan tersebut.

Ravn lalu kembali mengambil sticky notes yang lainnya dan melakukan hal yang sama.

"Dongju or hwan"

"Jangan bunuh siapapun. Ku mohon, jangan bunuh teman temanku"

"Haha. Sayangnya kau hanya bisa memilih salah satu"

"Jangan!"

"Baiklah.. berarti kau yang harus mati hihihihi"

Ravn semakin bingung membaca beberapa sticky notes yang tertempel di loker keonhee. Ia mengusap leher belakangnya pelan kemudian mengambil sticky notes terakhir.

"See you next time Kim youngjo :)"

Bulu kuduk ravn mulai meremang setelah membaca sticky notes terakhir itu. Ia kemudian menoleh kebelakang saat merasa ada seseorang yang tengah mengawasinya.

"Astagfirullah.. gk ada siapa siapa ven" monolognya sembari menyimpan sticky notes tersebut ke saku almamater.

Ia kemudian berjalan pergi meninggalkan kelas dengan kedua tangan yang ia masukkan kedalam saku celana. Tanpa menyadari kalau seseorang tengah mengawasinya dari jendela dengan mulutnya yang tersenyum lebar hampir hampir ke telinga.
























































Brukk

"Aduh.. maa-- kak C--"

"Ssssssttt. Gimana kejutan dari badut satu bulan yang lalu hm?. Menyenangkan?"

Xion menatap tidak percaya pada orang di depannya ini. Bisa bisanya kejadian sebulan lalu di anggap menyenangkan.

"Lo bener bener gk waras kak! KENAPA LO MALAH BUNUH KEONHEE?! KENAPA GK GUE AJA?!"

Bahu Xion naik turun setelah ia berteriak pada orang tersebut. Di pikirannya sekarang adalah, bagaimana caranya agar orang di depannya ini sadar dan tidak meneror teman temannya lagi termasuk dirinya.

Orang itu tersenyum miring kemudian tertawa sambil bertepuk tangan pelan

Baksu clap clap clap clap

"Haha.. apa kata lo?, gue bunuh keonhee??. Pfftt.. bukan gue yang bunuh keonhee tapi badut itu yang bunuh temen lo!" Katanya sambil mendorong bahu kanan Xion menggunakan dua jarinya

Xion mengacak rambutnya kasar. Ia kemudian menghela napas kasar. "Sampek kapan lo mau neror gue sama temen temen gue kak!. Gue capek!"

"Haha.. sampek gue puas lah. Oh ya btw gue mau bilang. Kalau lo dihadepin pada dua pilihan antara 'dibunuh atau membunuh' dan 'mati tapi temen temen lo tersiksa atau hidup tapi temen temen lo mati' lo pilih yang mana :)"

Xion terdiam. Ia bingung memikirkan jawaban apa yang harus ia pilih. Menurutnya itu adalah pertanyaan yang sulit untuk ia pilih salah satunya.

Sedangkan orang tersebut diam diam tertawa dalam hatinya melihat Xion yang hanya diam sambil menunduk. Ia kemudian berjalan dan merangkul xion erat

"Kenapa diem?. Bingung Hm?. Hahaha santai aja jangan buru buru. Pikirkan baik baik jawaban apa yang bakal lo ambil. Gue kasih waktu dua bulan"

Orang tersebut kembali tertawa dan melepas rangkulannya. Ia lalu berjalan meninggalkan Xion yang masih tetap berdiam diri sendirian di taman belakang sekolah dengan perasaan bahagia bercampur dengan sendu, karena telah memberikan beberapa petunjuk pada adik kelasnya itu.
















































































Yoooo
Author back ehe
Author dah lama gk up ya :(
Sorry sorry

Btw..
Cb nya oneus
Keren banget huwew

To be or not to be~

Hiwhiw
Terngiang ngiang
Spoiler gerakan
yang Seoho
Kasih waktu itu
beneran huueee
Jadi sayang💜

Dah dah
Segitu ae ehe
Jan lupa votmennya
Guys
Karena itu
Buat author
Semangat ngetik
Cerita ini ehe

Papay~

{2}"тєяяσя | σηєυs"Where stories live. Discover now