02

344 46 52
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

[wednesday afternoon - FAIR GAME]

0:00━━━━━━━━━02:29

◅◅  ▷  ▻▻

♫♪.ılılıll|̲̅̅●̲̅̅|̲̅̅=̲̅̅|̲̅̅●̲̅̅|llılılı.♫♪

Semenjak kejadian di kantin saat hati pertama, Athena dikenal hampir seluruh murid di sekolah. Dan sudah seminggu lamanya, Athena terus terusan mendekati Akaashi, nama laki laki itu.

Saat ini, hari terakhir sekolah sebelum weekend. Athena dengan Kirin memilih untuk membolos mata pelajaran terakhir dan pergi menuju rooftop sekolah. Langit sudah menunjukan warna lain tanda sore telah datang. Dari atap, Athena dapat melihat murid murid yang sudah pada keluar dari lingkungan sekolah tanda pembelajaran berakhir.

Mereka berdua hanya menidurkan diri di rooftop memandang langit senja dan sesekali mengobrol. Tidak berniat untuk pulang.

"jadi, kau benar benar mengejar Akaashi dari kelas A?" tanya Kirin sekedar basa basi.

"bukankah sudah jelas? Aku memang menyukainya kok," jawab Athena malas. Kirin menghela nafasnya dan bangkit dari posisi tidur menjadi bersila menghadap tubuh Athena.

"sudah seminggu kau diabaikan olehnya, sepertinya ia tidak suka padamu," ucap Kirin.

"tidak masalah, aku bisa menunggu kok. Lagi pula menggodanya itu sangat menyenangkan, haha," ucap Athena dengan kekehan halusnya.

"yayaya, sudahlah aku pulang duluan. Ibuku pasti mencariku nanti. Kau juga langsung pulang!" ucap Kirin bangkit dari duduknya dan membersihkan roknya dari debu. Setelahnya ia menuju pintu dan meninggalkan Athena sendiri di rooftop.

"hah, malas pulang."

Tidak langsung pulang, Athena mengarahkan kakinya ke danau

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak langsung pulang, Athena mengarahkan kakinya ke danau. Hanya sekedar menghibur diri. Seharian ini ia banyak bergerak tidak seperti biasanya. Otaknya juga terus terusan berfikir karena pengambilan nilai debat bahasa inggris.

Duduk di kursi yang ada, Athena hanya memandang kosong depannya. Sinar matahari senja menyiram tubuhnya dengan baik. Tidak lupa dengan earphone tanpa kabel yang selalu ia pakai.

Athena memandangi sekitarnya. Tiba tiba matanya bertemu dengan mata biru gelap itu. Mata yang selalu indah jika dipandang. Senyuman merekah di wajah Athena.

"Akaashi!" teriak Athena menghampiri Akaashi yang berada di kursi yang tak jauh dari tempatnya.

"sedang apa disini?" tanya Akaashi kepada Athena.

"hanya menikmati senja. Kau kenapa tidak pulang?" ucap Athena mengambil duduk disebelah Akaashi.

"hanya istirahat sebentar."

"heh~ kalau gitu sama sama, aku juga istirahat disini," ucap Athena dengan ssnyumannya.

Mereka berdiam setelahnya. Akaashi sedikit brrtanya tanya, tumben sekali gadis disampingnya tidak heboh. Biasanya kalau disekolah selalu heboh.

"besok kau ada acara?" tanya Athena tiba tiba.

"tidak, kenapa?" ucap Akaashi.

"yes! Temani aku mencari buku ya?! Temanku sibuk semua, hanya kau satu satunya harapanku. Please?" ucap Athena memohon. Sebetulnya ia tidak benar benar mencari buku. Toh di perpustakaan pribadi yang ada dirumahnya sudah kengkap. Ia hanya ingin msngabiskan waktu weekend dengan Akaashi, memperat pertemanan katanya.

"baiklah. Aku juga ingin mencari sepatu untuk voli," jawab Akaashi setuju. Athena tersenyum senang, ajakannya diterima.

"heeh~ jadi Akaashi ikut klub voli?" tanya Athena.

"ya."

"wah keren! Apalagi senpai kelas 2 yang memiliki rambut berdiri dan berwarna dwiwarna itu! Walaupun ia berisik," kata Athena memuji Akaashi.

Obrolan itu terus berlanjut hingga langit menjadi orange sempurna. Akaashi pamit untuk pulang kerumahnya meninggalkan Athena di tepi danau. Ia bangkit dari duduk dan berjalan kerumahnya.

♫♪.ılılıll|̲̅̅●̲̅̅|̲̅̅=̲̅̅|̲̅̅●̲̅̅|llılılı.♫♪

"Athena-sama, saya bawakan tasnya," ucap maid yang menghampiri Athena ketika melihat ia berada di depan pintu.

"terimakasih," ucap Athena sambil memberikan tas miliknya kepada maid itu.

Kakinya melangkahkan ke arah dapur, hendak mengambil minum sebelum ke kamarnya.

"kemana saja, Thena?"

"aku hanya menikmati senja sebentar," jawab Athena. Sang Bunda menatap Athena dengan tatapan tidak pasti. Seperti tersirat sedikit emosi dan khawatir.

"lain kali beritahu Izuma-san supaya ia tidak khawatir mencarimu disekolah," ucap sang Bunda, "ada yang ingin Bunda bicarakan," lanjutnya.

"apa?"

"nilaimu menurun seminggu ini. Ngapain saja?" tanya sang Bunda tegas. Tubuh Athena menegang, ia sudah mengira pasti akan membahas nilainya yang menurun.

"maaf, Bunda. Aku hanya tidak fokus. Lain kali akanku naikkan nilaiku," ucap Athena meminta maaf ke Bunda.

"jangan kehilangan fokusmu. Bunda sudah memberikan apa saja, jadi kamu harus memiliki nilai bagus agar tidak mempermalukan rekan kerja bunda." ucap sang Bunda.

Jika kalian mengira hidup Athena baik baik saja karena ia sering tersenyum dan selalu ceria itu salah. Ia selalu dituntut untuk menjadi yang  terbaik. Tidak ada yang tahu tentang masalahnya yang ini, satupun tidak ada. Ia sangat baik menyimpan masalah.

Berjalan gontai ke kamar setelah dinasehati sang Bunda, Athena merebahkan diri dikasurnya. Menatap langit langit kamarnya yang di lukis bergambar langit malam. Tanpa sadar air matanya menetes ketika mengingat ucapan Bundanya. Padahal hanya ucapan biasa tapi sangat menyayat hati.

"jangan permalukan Bundamu." kata kata itu terus terngiang ngiang di otaknya selama lebih dari 8 tahun lamanya.

♫♪.ılılıll|̲̅̅●̲̅̅|̲̅̅=̲̅̅|̲̅̅●̲̅̅|llılılı.♫♪

Sudut penulis :

Aku kembali membawa Akaashi yey.

Ya maaf aja kalau tidak jelas.

Sugarhmhm.

Metanoia | Akaashi KeijiWhere stories live. Discover now