Kelompok Shoto memang tidak sepenuhnya vampir. Dulu saat kepemimpinan orang tuanya memang dalam kelompoknya terdapat vampir yang sangat loyal kepada ayahnya. Namun sejak ayahnya meninggal, satu persatu dari mereka meninggalkan kelompok. Alasannya hanya satu, mereka tidak percaya Shoto bisa memimpin mereka. Hingga pada akhirnya dalam kastil itu hanya tersisa Shoto dan Ochako yang kemudian mencari anggota lain seperti Hanta dan yang lainnya.

Siang ini Shoto kembali menghilang dari kastil. Meski ini siang hari, namun karena rimbunnya pepohonan di Hutan Kematian... suasana yang terasa justru seperti ini sudah malam karena gelap. Ochako berdecak malas. Sudah beberapa bulan ini Shoto sering menghilang tanpa kabar.

"Ada apa, Uraraka?" tanya Eijiro yang melihat Ochako berdiri di depan pintu kastil. Perempuan itu berbalik dan mendengus.

"Shoto menghilang lagi. Ya ampun!!! Sebenarnya ke mana, sih, anak itu! Menyusahkan saja!" sungut Ochako kesal.

Eijiro mengernyit. "Apa mungkin Todoroki-sama menemui manusia itu lagi?" tanya Eijiro.

"Manusia itu? Si anak manusia itu?" tanya Ochako. Eijiro mengangguk. "Tidak mungkin!" seru Ochako tiba-tiba.

"Kenapa tidak mungkin?" tanya Eijiro sedikit terkejut dengan seruan Ochako.

"Anak manusia itu sudah lama mati!" tukas Ochako.

Eijiro melebarkan kedua kelopak matanya. "Mati? Bagaimana bisa?" tanya Eijiro. "Jika aku hitung dengan perhitungan manusia, seharusnya anak itu sekarang sudah dewasa. Berumur 21 atau 22 tahun mungkin," ucap Eijiro.

Ochako menghembuskan napas pelan. "Anak manusia itu, Midoriya Izuku mati bunuh diri karena tidak kuat dengan beban hidupnya. Sejak ia berumur 11 tahun, orang tua tirinya menjual Midoriya pada tempat prostitusi. Shoto berusaha membantunya tetapi Midoriya selalu menolak. Lima tahun kemudian Midoriya bunuh diri dan tidak bisa diselamatkan," jelas Ochako.

Eijiro terdiam mendengar cerita dari Ochako. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana kerasnya hidup seorang Midoriya Izuku bersama orang tua tirinya. Anak itu selalu terlihat ceria saat Shoto membawanya bermain ke kastil. Pertemuan mereka terjadi karena tidak sengaja. Shoto yang saat itu sedang berburu menemukan seorang anak kecil berusia lima tahun berjalan linglung di dalam Hutan Kematian. Niat ingin memakan anak itu lenyap dari dalam diri Shoto ketika melihat betapa polosnya Midoriya kecil pada waktu itu. Midoriya kecil mengadu kepada Shoto, ia menangis ketakutan dan merengek ingin pulang.

Sejak saat itu diam-diam Midoriya dan Shoto sering bertemu di pinggiran Hutan Kematian. Bertahun-tahun mereka sering bertemu. Diam-diam Shoto juga memperhatikan Midoriya tumbuh dari anak-anak menjadi remaja. Dan mereka masih sering bertemu secara diam-diam. Namun, dari cerita Ochako... Midoriya kemudian bunuh diri saat usianya enam belas tahun.

"Tujuh tahun sudah terlewati, namun Shoto masih sering merasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan Midoriya," ucap Ochako.

Eijiro terdiam. "Nee, Uraraka... jika seorang mate dari vampir mati. Apa yang akan terjadi padanya?" tanya Eijiro.

Ochako sedikit tersentak ketika mendengar pertanyaan Eijiro. Ia terdiam cukup lama. "Tergantung."

"Huh?"

"Tergantung seperti apa situasinya. Jika matemu mati dan kalian sudah melakukan ritual mating, kau bisa saja menghapus tanda mating kalian dan mencari mate lagi jika kau mau. Tetapi kasus ini sangat jarang. Meski matemu sudah mati, seorang vampir akan setia pada satu pasangannya. Tetapi jika matemu mati sebelum kalian melakukan mating, bisa saja kami mencari mate yang lain," jelas Ochako.

Eijiro mengangguk paham. "Nee, Ochako... apa mungkin jika Midoriya adalah mate Todoroki-sama?"


TodoBaku CollectionWhere stories live. Discover now