Chapter 2

4.6K 252 6
                                    

Keesokan paginya, Tanjirou berniat ke desa dibawah bukit untuk menjual arang. Setelah sampai didesa banyak warga desa yang meminta bantuan dia untuk beberapa hal sekaligus ingin membeli arang yang dijual Tanjirou. Tanjirou memang terkenal akan keramahan dan kebaikan hatinya membantu sesamanya. Dia selalu menolong orang yang kesusahan karena ajaran dari sang ayah untuk selalu berbuat kebaikan dimana pun dia berada.

Hari sudah menjelang malam, arang yang dijualnya juga telah habis. Tanjirou tak sabar untuk sampai rumah karena hari ini dia menjual habis arangnya dan mendapat beberapa hadiah dari warga desa. Setelah dia hampir sampai dirumahnya, dia mencium bau darah. Tanjirou langsung berlari sambil memikirkan keluarga semoga tidak terjadi apa-apa.

Namun saat dia sampai dirumah dia dihantam kenyataan pahit kalau seluruh keluarganya tewas kecuali Nezuko. Dia tak tau siapa yang tega membunuh keluarga. Mengetahui Nezuko masih hidup dia menggendongnya dan berlari menuju desa untuk mendapat bantuan. Ditengah perjalanan tiba-tiba saja Nezuko menyerang Tanjirou. Gadis berhanafuda itu terkejut kemudian menahan mulut Nezuko dengan gagang kapak yang dibawanya hingga mereka berdua terjatuh.

Tanjirou berusaha menahan Nezuko yang tubuhnya tiba-tiba saja membersar sehingga membuat dia kewalahan.

"Nezuko, berusahalah... kumohon..." ucap Tanjirou dengan air mata yang mengalir di matanya.

"bertahanlah! Jangan berubah menjadi iblis, berjuanglah yang terbaik. Berusahalah!" seru Tanjirou masih menyemangati adiknya.

Tes...

Tanjirou merasakan air mata jatuh ke pipinya. Air mata tersebut berasal dari Nezuko yang sedang menangis tersedu-sedu. Dia tampak terkejut melihat adiknya menangis. Namun tiba-tiba dia mendengar derap kaki mendekati mereka. Tanjirou melirik ke asal suara tersebut. Terlihatlah seorang pria yang sedang melompat ingin menebas Nezuko. Melihat hal tersebut Tanjirou mendorong Nezuko ke bawah untuk menghindari tebasan pria tersebut.

Pria yang ingin menebas mereka itu menatap mereka berdua dengan tatapan tajam.

"kenapa kau melindunginya?" pria tsb bertanya dengan nada dinginnya.

"dia adikku" jawab Tanjirou sambil menahan amukan adiknya

"apa dia benar-benar adikmu?" tanya pria tersebut. Kemudian dia bergerak cepat ingin menebas Nezuko lagi. Namun hal itu gagal kembali karena Tanjirou mencoba menghindarinya.

"kau... kau tau yang kau hadapi itu iblis, kenapa kau tidak langsung membunuhnya dengan kapakmu itu?" tanya pria itu dengan wajah datarnya. Kemudian dengan kecepatan tinggi pria tersebut sudah mengambil Nezuko .

Tanjirou yang terlambat menyadari hal tersebut langsung menatap pada pria yang menggunakan haori berbeda motif itu. Pria itu sedang menggenggam kedua tangan Nezuko dibelakang punggungnya.

"Nezuko!!"

"Jangan bergerak" pria itu mencoba memperingati, Tanjirou hanya bisa menatap khawatir pada adiknya.

"siapa kau? Kenapa kau melakukan itu?" tanya Tanjirou

"tugas kami adalah membunuh iblis. Tentu saja aku akan memenggal kepala adikmu" jawab pria itu sambil menatap ke manik Tanjirou

"tunggu, tapi dia belum membunuh siapapun! Ada aroma lain di rumah kami. Aroma ini aroma yang tidak ku ketahui sebelumnya. Mungkin saja dialah pelakunya, yang membunuh keluarga kami. Nezuko berbeda! Aku tidak tau kenapa, tapi aku merakasan dia berbeda" jelas Tanjirou berharap pria tersebut memahaminya.

"tentu saja itu mudah. Jika darah manusia bersatu dengan darah iblis, maka manusia tersebut akan berubah menjadi iblis juga. Seperti itulah cara iblis berkembang"

"tapi Nezuko-chan belum memangsa siapapun!"

"kau.. bisa-bisanya berkata seperti itu. Dia hampir memakan kakaknya sendiri, apa kau tidak sadar akan hal itu?" ujar pria tersebut sambil menahan kesal.

"bukan itu maksudku, tapi dia masih bisa mengenaliku. Tak akan kubiarkan siapapun melukai adikku. Aku akan mencari cara mengubahnya menjadi manusia kembali!"

"tidak ada obatnya, tidak ada iblis yang kembali menjadi manusia. Kalaupun ilbis tau bagaimana merubah iblis menjadi manusia, mereka tetap tidak akan memberi tahumu" pria tersebut membalas ucapan Tanjirou

"akan kucari solusinya, jangan bunuh dia! Akan kucari siapa yang membunuh keluargaku" mohon Tanjirou sambil bersujud dengan berurai air mata.

Geram akan kelakuan Tanjirou, pria itu memarahi gadis itu dengan kata-kata yang menusuk hati. Dia ingin gadis itu tidak terlihat lemah dan menunjukkan punggungnya ke musuh. 'jangan menangis dan putus asa. Tidak ada yang baik diantara semua itu. Aku mengerti rasa sakitmu, keluargamu dibunuh, adikmu dijadikan iblis. pasti sulit kan? Kau ingin menjerit kan?' batin pria itu yang entah kenapa sedih melihat gadis tersebut.

Kemudian pria tersebut mengarahkan nichirinnya kearah Nezuko.

"hentikan!" teriak Tanjirou, lalu dia melempar batu kearah pria itu yang dengan mudah ditangkisnya.

Tanjirou mengambil kapaknya dan pergi kebelakang pohon untuk melempar batu lagi. Tapi batu tersebut dengan mudah ditangkis. Tanjirou berlari menerjang pria itu, kemudian pria tersebut memukul leher Tanjirou

"dasar bodoh!"ujar pria itu.

'dimana kapaknya?' batin pria itu setelah menyadari tak ada kapak ditangan Tanjirou. Kemudian dia mendengar suara benda tajam mendekat ke arahnya , dan dengan sigap menghindarinya.

'gadis ini..' pria tersebut terkejut dengan strategi gadis dihadapannya. Karena pegangan tangannya yang melemah dimanfaatkan oleh Nezuko untuk bebas dari cengkraman pria itu. Nezuko menghampiri Tanjiro seakan-akan ingin memakannya, namun ternyata Nezuko memasang badannya untuk melindungi sang kakak dari pria tersebut dan menerjang pria itu bertubi-tubi.

Sang pria heran akan kelakuan Nezuko. Walau dia berubah menjadi iblis, namun dia malah melindungi kakaknya dan menyerangku.

'mungkin... mereka berbeda' pria itu kemudian menyarungkan pedangnya dan memukul tengkuk Nezuko hingga pingsan.

Setelah tersadar,Tanjirou mendapati dia dan adiknya masih hidup. Pria yang berusaha membunuhNezuko mengatakan padanya kalau dia harus pergi ke Sakonji Urokodaki atas permintaan Tomioka Giyuu jika inginmenjadi pemburu iblis. Setelahnya pria bernama Giyuu tersebut pergimeninggalkan mereka berdua. Tanjirou yang telah mendengarkan hal tersebutsegera pergi mencari Urokodaki setelah memakamkan seluruh keluarganya. 

Possesive demon (muzanxtanjirou)Where stories live. Discover now