Dream🌙 ✔️

chapter 10

Damage nya bukan maeeenn

Happy reading babe❤

****

Zara kini berada di parkiran bersama kelvin tentunya.
Banyak tatapan tak suka dari beberapa murid SMA garuda membuat zara ingin sekali menonjok tenggorokan mereka satu persatu.
'Gue gada apa-apa sama kelvin elah bacott bett si ni bocah-bocah haram gedek gue'
Gerutu zara dalam hati,ia hanya bisa melontarkan pandangan tak sedap kepada mereka yang demen ghibah.

"Ra kenapa lo mau makan bareng gue" tanya kelvin tiba-tiba

"Gabut" jawab zara singkat karna masih kesal dengan kelakuan lissa di tambah dengan tatapan-tatapan yang membuat zara ingin mencolok satu persatu mata mereka.

"Owh" balas kelvin terlihat kecewa dengan jawaban yang di berikan zara

Mereka menyusuri jalan yang ramai oleh asap kendaraan yang sudah mulai menghitam.
Melewati beberapa pedagang yang sedang sibuk dengan daganganya.
Dengan pakaian lusuh mereka bekerja dari pagi hingga petang,demi memberikan yang terbaik untuk anak dan istrinya di rumah.

"Kak liat orang itutu yang jualan mie ayam" tunjuk zara kepedagang yang menggunakan pakaian lusuh.

"Kenapa emang"

"Aku paham bangett yang kek begini,anaknya berteman ama orang holkay terus kek minta ini itu ama bapak nya,padahal bapak nya susah cari duet" jelas panjang lebar kek kereta apa zara sengitt kepada anak-anak zaman sekarang.

Kelvin tersenyum mendengar penjelasan zara yang terlihat tak suka dengan pergaulan anak zaman sekarang.
"Emang lo ga pernah minta apa-apa sama nyokap bokap lo?"

"Ya pasti lah minta,kalo bukan ke mereka ke siapa lagi?"

"Eh iyaya,lo kan belum kerja"

"Maksud gue,gue ga pernah menghakimi bokap nyokap gue untuk selalu menuruti kemauan gue,kalo ada duet ya syukur kalo ga ada gimana? Mau ngamuk-ngamuk kek maling kandang? Ngga kan ga ada gunanya,malah bikin emak ama bapak gua kepikiran,ujung dari segala ujung sakit kan gue ga suka,gue pengen mereka selalu sehat terus liat gue sukses deh"
Jelas panjang pake lebarr batt zara

"Lumaya menarik si" ujar kelvin mengangguk-angguk
'Kok jantung gue deg-degan si'
Batin kelvin curhat.

"Sini ra duduk,gapapa kan di pinggir jalan"ujar kelvin

Bersih,adem,agak jauh dari berbagai asap kendaraan,cukup  membuat zara nyaman.
"Yaelah gapapa kali kak,lagian gue tipe orang yang suka makan di pinggir jalan kalo di tengah jalan takut ketabrak soalnya"

Kelvin tertawa tanpa jaim karna perkataan zara.
"Kenapa kak,padahal garing"

"Lucu ra"jawab kelvin masih tertawa

"Receh sekali ya anda"

"Berapa porsi mas?"tanya akang bakso

"Dua porsi mang"

"Mamang yang satunya ga pake micin ya terus seledri nya di sedikitin jan banyak-banyak" ujar zara