[「PROLOG」] - TRP

57 1 0
                                        

Suatu hari yang suram

Tiga pelajar sering dikenali sebagai pencundang sering dibuli dengan kata kata kesat oleh para penduduk mahupun kerabat,dimata mereka dilihat hanyalah percundang lemah, bodoh, pembawa sial, tak berguna, sampah, anak haram .....

±±±±±±±±±±±

dimata mereka aku hanyalah hama hama percundang lemah entah apa kesalahan aku tetap akan disalahlah atas segala kesalahan tertumpu pada ku walau perbuatan itu oleh orang yang membenci ku......

Oh dewa?...dewa?..dewa? mana kamu..dewa mengapa kamu menelan kami seperti sampah....?Tolong JAWAAB...!!

ibu maafkan ku kerna tidak dapat menjaga adik dengan benar aku...ak..aku pembawa sial...! dia meninggal di se-sebabkan aku...!!
oh ayah mengapa ayah perlu jatuh sedangkan jalan masih ada disisi..? mengapa ayah memilih jalan yang rosak mengapa....!!!?
huaaaaarrgghh..!!


Aark!! haduh...uh...huh?
Aku ada dekat mana? kemana perginya bangunan tinggi sekeliling aku? mengapa aku terawangan kemana aku pergi? siapa mereka berdua?
apakah aku sudah mati..?

Wahai anakku belum masanya lagi anak ku mati....

siapa...? mengapa,apakah kamu dewa jikalau benar tolonglah ambil nyawaku aku tidak patut hidup di dunia ini..

benar...aku adalah dewa di dunia ini dan aku tidak akan mengambil nyawa mu kerna kalian adalah dewa selanjutnya dibawah naungan ku...

mengapa kamu memanggil kami apakah dunia akan kiamat oh tuhan selamat kanlah ibuku....aku akan buat apa sahaja yang anda mahu selagi ibuku selalu ada disisiku

baiklah jika itu mahumu aku akan mengkurniakan dan memberkati kalian dengan keberkatan ilahi atas nama ku,aku akan memberi kalian gelaran agung .......


Kalian telah ditakdir bersama suatu hari nanti

FWOOAAASSSHH...*sfx*

Kini mereka bertiga mendapat gelar dewa raja agung penyihir segala penyihir pada pelajar pertama.

pelajar kedua telah dikurnia gelar dewa raja agung dewa perang sang penakluk dataran buas.

pelajar ketiga mendapat gelaran dewa raja agung penakluk langit dewa gunung


Dan kami diberkati permikiran luas tambah lagi mendapat pengetahuan tanpa batas oleh sang dewa..aku harus mengucap terima kasih padanya



Segala masa lalu aku harus bangkit tanpa melihat kebelakang dan aku sudah menggenggam bara api apakah aku patut menggenggam cahaya juga...?






Apakah yang akan diharungi mereka dimasa depan...?
dapatkah mereka mengharungi segala penderitaan masa lalu....?

🅣🅣🅟  -  𝔱𝔥𝔢  𝔩𝔦𝔤𝔥𝔱𝔟𝔩𝔬𝔴  𝔞𝔣𝔱𝔢𝔯  𝔡𝔞𝔯𝔨𝔫𝔢𝔰𝔱Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz