"Tidak apa-apa nak.. johnny bisa membantumu," kata ibu johnny dan aku langsung panik lagi.

"Ah.. dia kan juga memiliki banyak urusan sendiri aku tidak berani un-"

"Tidak apa-apa.. aku tidak keberatan," potong johnny dan aku menatapnya.

"O..k," kataku canggung, rasanya aku ingin segera kabur dari sini.

"Kau harus segera packing malam ini ten," kata ayah padaku.

"Aku bahkan baru masuk pa.. apa tidak bisa menunggu beberapa hari dulu?" Tanyaku dan papa menggeleng.

"Ini biar kalian makin dekat dan lebih kenal dengan sesama," kata papa dan aku mau menangis saja rasanya.

Aku harus berpisah dengan yangyang, hendery dan xiaojun karena tunangan.

Setelah makan malam aku pamit dan hendak pergi ke parkiran, namun ayah menyuruhku untuk pulang dengan johnny.

"Pa.. terus itu gimana?" Tanyaku menunjuk ke arah mobilku.

"Papa yang bawa pulang.. kan kau akan pindahan besok," kata papa dan aku ingin berkata kasar rasanya.

"Ehm.. baiklah," dengan berat hati aku menurut.

Aku masuk ke dalam mobil johnny, johnny terlihat kalem dan biasa-biasa saja entah kenapa.

"Ehm.. hyung?" Panggilku dan dia menatapku.

"Nanti turunkanku d-"

"Tidak," tolaknya padahal aku belum selesai berbicara.

"Temanku me-"

"Pokoknya tidak," potongnya lagi dan aku menghela nafas.

"Baiklah," kataku menyerah, aku membuka ponselku dan mengetik pesan pada yangyang.

Yangyang 🐐

Me
Yangyang maafkan aku.. aku tidak bisa membelikanmu malatang karena tunanganku yg menyebalkan ini

Yangyang 🐐
Santailah ge.. nanti kita bisa pergi bareng untuk beli

Yangyang 🐐
Aku yakin kau tidak makan sedikitpun

Me
Bagaimana kau bsa tahu?

Yangyang 🐐
Please ge.. kau bukan tipe orang untuk makan banyak didepan orang-orang yg tidak kau kenal

Me
Aww baby yangyang lebih peka daripada tunanganku sendiri|

"Kau berani send itu aku tinggalkan kau disini," kata johnny secara tiba-tiba membuatku terkejut.

"Ini privasi!" Teriakku mematikan ponselku, johnny menyalakan mesin dan mengantarku pulang.

"Temanmu mau malatang?" Tanyanya dan aku menatapnya.

"Iya," jawabku singkat, aku masih kesal dengannya.

"Suruh beli sendiri," jawabnya dan aku menghela nafas kasar.

"Ngapain kau bertanya kalau begitu?" Tanyaku sedikit geram.

"Tidak apa-apa.. hanya penasaran," katanya dan aku hanya diam, aku mengutuknya dalam hati.

"Kau umur 22?" Tanyanya dan aku hanya berdeham.

"Hmm.. cukup muda," katanya dan aku menghiraukannya.

"Well.. kita akan menikah tahun depan," kata johnny dan aku hanya diam.

"Kau bisu?" Tanya johnny dan aku semakin kesal dengannya.

"Apa yang terjadi dengan pria sombong dan dingin itu.. kemana dia hah?" Tanyaku kesal.

"Entah.. berlibur kali," candanya tanpa tersenyum atau tertawa sekalipun, dia sangat berbeda dari yangyang.

"Kau kira dirimu lucu apa?" Tanyaku menantangnya.

"Hmm... sangat," jawabnya tanpa ada rasa kesal sedikitpun.

"Kau tidak akan bahagia kalau kau bersikap begitu terus," kataku dan dia mengangguk.

"Terimakasih atas tipsnya," jawabnya datar, dia manusia paling membosankan dan sombong didunia.

"Kenapa kau sangat menyebalkan?" Tanyaku mulai tidak santai.

"Ini salahmu," katanya dan aku langsung kebingungan.

"Apa maksudmu?!" Tanyaku dengan suara pecah.

"Coba ingat lagi," katanya.. kalimatnya tidak lebih 3-4 kata, sungguh menyebalkan.

"Aku tidak ingat," jawabku dan dia mendecakan lidahnya.

"Bodoh," gumamnya dan aku tersinggung.

"Excuse me?!" Teriakku dan dia berdeham.

"Turunkan aku disini," kataku dan dia mengabaikanku.

"Turunkan aku!" Teriakku namun dia malah mempercepat laju mobilnya.

"KAU GILA YA?!" teriakku dan berpegangan pada seat belt.

"Aku akan membatalkan pertunangan ini," kataku dan dia masih diam.

"Hmm.. semoga berhasil," katanya dan rem mendadak.

Aku hampir terluka kalau johnny tidak menahan kepalaku dengan tangannya.

"Hati-hati sayang," godanya dengan nada datar yabg terdengar sangat menjijikan dan aneh.

"Dasar gila," kataku dan keluar dari mobil.

"Aku akan menjemputmu besok," katanya dan aku menggeleng cepat.

"Gausah!" Kataku tegas dan meninggalkannya.

Aku kembali ke dorm dan membanting pintu kesal, yangyang mendengar itu dan menghampiriku.

"Hmm.. pasti dia menyebalkan sekali," kata yangyang memelukku.

Aku menghela nafas, yangyang memang pintar dan peka dalam hal ini.

"Sangat menyebalkan,"

- end -
Parah bgt tunangannya :""
.
Siya

bad alive | johnten ✔️Where stories live. Discover now