14. Tentang Isi Hati

184 23 0
                                    

Baring ke kanan, hadap ke kiri, guling ke samping, tidur telentang, lalu tengkurap.

Kira-kira begitu lah kondisi Bintang saat ini kalau dijelaskan dalam satu kalimat. Cewek itu nggak bisa tidur dari tadi karena kepikiran adegan khilafnya bersama Aldo tadi siang. Iya, kegiatan cium-mencium yang untungnya, atau sayangnya, harus berakhir dengan segera karena suara motor milik bang Joni terdengar memasuki kosan.

Kok bisa??!? Maksudnya, kenapa??!?!?! Terus gimana????!?!?!

Kira-kira isi otaknya Bintang kayak gitu, mempertanyakan alasan kenapa mereka bisa-bisanya melakukan hal itu.

Kalo boleh jujur, sebenernya yang tadi bukanlah first kiss-nya Bintang, dan dia yakin Aldo juga demikian SOALNYA COWOK ITU UDAH PRO BANGET, tapi Bintang tetep kaget pake banget. Bukan karena terakhir dia ciuman pas kelas tiga SMA, bukan, tapi kagetnya adalah karena ini Aldo Yoga Angkasa lho???? Aldo?? Doyi?????

Bintang menenggelamkan wajahnya di balik selimut, merasa malu sendiri padahal lagi sendirian di kamar.

Yang membuat Bintang tambah bingung, dia sama sekali nggak ada rasa marah sedikitpun. Padahal seharusnya dia marah, ngedorong Aldo lalu memaki-maki cowok itu karena udah melakukan kegiatan yang tidak sopan, tapi!! Bintang!!! Malah!!!! Menikmati!!!!

Bahkan kalau bisa pengen nambah lagi alias Bintang Maharani udah gila.

Belum lagi perut Bintang yang terasa geli dari tadi, seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang di dalamnya. Terakhir dia merasa kayak gini adalah beberapa bulan lalu, ketika lagi intens-intensnya bertukar kabar dengan Arjuna lewat whatsapp.

Iya, Bintang nggak bodoh-bodoh banget, dia tau kok kalau fenomena tersebut dinamakan jatuh cinta, tapi Bintang nggak habis pikir kenapa harus Aldo?

Bintang akui cowok itu emang ganteng, banyak temen-temennya yang bilang begitu. Dia juga baik, walaupun agak sengak, tapi nggak pernah marah kalau direpotin Bintang.

"Anjing, gue udah gila kayaknya," Bintang mengumpat lirih dari balik selimutnya.

Makin gila ketika handphonenya bunyi, nada notifikasi personal chat di whatsapp.

aldoyi: tidur
aldoyi: jangan mikirin gue mulu

Bintang semakin: anjing????????

Nggak jauh dari kamarnya Bintang, Aldo lagi senyum-senyum sendiri di kamar setelah ngirimin chat. Sempet takut karena lost control sehingga akhirnya melakukan hal yang iya-iya kepada Bintang, cowok itu akhirnya yakin kalau. Dia. Harus. Deketin. Bintang.

Walaupun sekarang udah deket, tapi Aldo pengen lebih. Sebut aja dia maruk karena ingin menjalin hubungan yang lebih dari cuma sekedar temenan sama Bintang, karena emang kenyataannya gitu. Dia nggak mau cuma sekedar temenan.

Aldo masih belum tau sejak kapan dia mulai menyukai Bintang. Waktu maba pun perasaannya masih biasa aja, bahkan sejujurnya dia emang beneran berniat ngejadiin Sella pacar waktu itu, tapi entah kenapa dirinya malah dighosting. Saat Bintang mulai deket sama Arjuna juga, Aldo awalnya mendukung hubungan mereka berdua. Pikirnya, dengan begini dia bisa nyari pacar juga.

Lama-kelamaan, dia semakin nggak rela, kalau Bintang punya orang lain yang bisa diandalkan selain dirinya. Saat-saat Bintang mulai nelponin Arjuna ketika dirinya nggak bisa pulang dari sekretariat himpunan atau saat ban motornya tiba-tiba bocor pas pulang ngampus, mungkin di waktu-waktu itulah Aldo mulai ngerasa cemburu. Sampai pada akhirnya dia yakin betul kalau dirinya memang menyimpan rasa kepada Bintang Maharani.

Ngomong-ngomong soal kejadian tadi siang, rasanya jantung Aldo mau meledak, atau kalau nggak meledak ya minimal merosot sampai ke dekat ginjal. Pokoknya, nggak normal. Meskipun dia bingung harus bersikap gimana ke Bintang kalau mereka ketemu nanti.

"Ya ampun, Bintang, gemesin banget sih," gumam Aldo, geregetan sendiri.

Malam itu, keduanya sama-sama nggak bisa tidur, tapi saat itu juga mereka mulai yakin akan perasaan masing-masing.

to be continued.

HEII LIAT DONG CAKEP BANGET OKNUM YANG HABIS NYIUM ANAK ORANGGGG HHHHHHH CAPEK.

Aku tuh baru semalem ngebatin, beneran baru semalem banget, ngebatin kok aku nggak bosen-bosen ya ngestan Doyoung, kaya ga pernah oleng sama sekali gitu lho. Terus mikir kek gimana kalau aku coba oleng ke member lain yaa, EH MALAH TADI DOI UPDATE KAYA GITU. AKU LANGSUNG TERIAK-TERIAK PAS LIATNYA.

Oh ya gatau ya chapter ini layak disebut satu chapter apa nggak SOALNYA HAMPIR NARASI SEMUA hahsghah sorryy.

100121,
Hwayoungiee.

[COMPLETED] Sejak Hari Pertama // DoyoungWhere stories live. Discover now