Part 2 (Complete)

Start from the beginning
                                        

Denting perkakas beling menyita perhatian Liu HaiKuan dari layar. Setelah mematikan notebook, penulis yang telah melahirkan karya – karya best seller itu menuju ruang makan. Tempat tinggalnya tidak luas. Hanya apartemen berinterior modern minimalis. Liu HaiKuan tidak mempermasalahkan itu. Selama ada Wang ZhuoCheng, dia sudah merasa puas.

Melihat pujaan hati sibuk menata makanan di meja, Liu Haikuan tersenyum lebar. Dia mengisi salah satu kursi kosong dan menatap hidangan dengan mata berbinar.

"As expected of you, A-Cheng. Semua makanan terlihat lezat."

"Diamlah, Kuan-ge. Kau tidak tahu kapan aku akan membubuhkan racun di makanan ini."

Tawa keras berderai. Liu HaiKuan tahu bahwa kata – kata itu hanya digunakan Wang ZhuoCheng untuk menutupi malu tiap kali dipuji. Pria itu pun meraih tangan kekasihnya dan menarik pemuda itu hingga jatuh di atas pangkuannya.

Wang Zhuocheng terbelalak. Sepasang lengan memeluk pinggangnya erat. Dia hanya bisa meletakkan kedua tangannya di bahu Liu HaiKuan untuk membatasi jarak. Tentu saja ini bukan masalah besar. Toh, pria itu tetap leluasa mendekatkan wajah mereka.

"Sudah berapa kali kukatakan, hm? Akan kumakan semua masakanmu sekalipun itu beracun."

Wang ZhuoCheng merona merah, "Cheesy," cibirnya.

"Aku serius, A-Cheng," Liu Haikuan mengeratkan pelukan. "Kamu adalah bintang keberuntunganku. Bertemu denganmu adalah anugerah besar dari Tuhan untukku. Aku tidak akan pernah mungkin sampai di titik ini tanpamu, A-Cheng."

Aku tak mungkin menyadari bakat terpendamku tanpamu. Aku tak akan menemukan kebahagiaanku tanpamu.

"Aku tidak melakukan apapun, ge," Wang Zhuocheng memberanikan diri, membalas tatapan intens Liu Haikuan. "Semua ini adalah hasil kerja kerasmu. Semangatlah yang membawamu hingga sampai kepada dirimu yang sekarang."

"Dan semangat terbesarku ada pada kehadiranmu," Liu Haikuan memagari wajah rupawan yang hanya berjarak beberapa senti, menghujani dengan sorot mata penuh cinta dan puja. "Terimakasih, A-Cheng. Terimakasih telah menemaniku sejauh ini."

Wang ZhuoCheng tersenyum. Tak mengelak saat Liu HaiKuan menariknya semakin dekat. Memangkas jarak di antara mereka hingga kandas. Dua pasang bibir kini sibuk berpagutan mesra. Saling melumat penuh cinta. 

Pertemuan dan perpisahan adalah dua hal kontradiktif yang tak terpisahkan. Seperti halnya hidup dan mati. Manusia tidak akan pernah tahu, mana yang akan menyapa terlebih dahulu.

Kisah Jiang Cheng dan Lan XiChen mungkin tidak seberuntung Liu HaiKuan dan Wang ZhuoCheng. Namun, keduanya tetap menyimpan pelajaran yang sama. Bahwa rasa syukur atas semua yang kita miliki, adalah salah satu cara efektif untuk memahami mekanisme takdir.

.

.

~*#THE END#*~

================================================================================

Halo semua. Apa kabar? *senyum manis, lambai tangan*

Mohon maaf atas keterlambatan update. Saya ngga melupakan ff ini, kok. Cuma agak susah nemu inspirasi aja, hehehe... *dibuang ke laut*

Dan sekedar informasi soal pemilihan bunga. Bahasa bunga untuk mawar pink gelap adalah 'Terimakasih banyak'. 

Sedangkan bahasa bunga untuk anyelir merah muda adalah 'Aku tidak akan melupakanmu'. 

Saya pikir dua bunga itu cocok untuk menggambarkan perasaan Jiang Cheng kepada Lan XiChen. *squealing loudly*

Seperti biasa, saya dedikasikan chapter kedua untuk penduduk Modaotizen yang budiman [silakan muntah kalau perlu (^_^)] *kasih baskom*

Tak lupa juga untuk @wanyinism yang berjasa meracuni saya dengan segala ke-XiCheng-annya. Love you, beibh...<3  *kecup spesial*

Anyway, karena saya adalah penumpang side pair, apakah ada saran untuk ff selanjutnya yang harus saya garap duluan? *puppy eyes no jutsu*

1. QuanYin (Quan YiZhen - YinYu / HoB)

2. XuanXuan (He Xuan - Shi QingXuan / HoB)

3. HanXueMeng (Mei HanXue - Xue Meng / ErHa)

Atau haruskah saya menjajal kapal utama? WangXian? HuaLian? RanWan? BingQiu? YiZhan? *smirked ala bulan gosong*

Last but not least, terimakasih bagi yang sudah meluangkan waktu untuk berkunjung. Semoga apa yang saya tulis bisa menghibur kalian semua. Sampai jumpa di lain kesempatan. *bungkuk hormat*

Bye Bye (^.^)//

~Purikazu~


Learn From MeWhere stories live. Discover now