Selagi para pengguna jalan mengerubungi sosok tubuh bermandikan darah, di sudut lain, di bawah pohon besar, seorang pemuda berpakaian putih mengamati kecelakaan yang terjadi.
Tak ada senyum di wajahnya. Tak ada binar ramah di matanya. Hanya bibir saja berbisik lirih, mengungkap duka atas sejarah yang terulang.
"Maafkan aku, Jiang Cheng. Aku tidak ingin kau pergi."
>#*#*#<
"Kau sedang apa, A-Cheng?"
Wang ZhuoCheng terkejut mendengar suara yang muncul tiba – tiba. Belum sempat dia mengubah tampilan layar monitor, satu genggaman telah lebih dulu bertindak. Menghentikan jemarinya di atas touchpad. Memeluk tubuhnya dari belakang.
Pemuda itu merutuk dalam hati. Dia tertangkap basah. Tak bisa mengelak.
Sial, kenapa orang ini pulang begitu cepat? Bukankah tadi siang dia bilang akan terlambat?
"Kau membaca ini lagi?" bisikan lirih menggelitik telinga. "Kenapa?"
Wang ZhouCheng tersentak, dengan sigap menutup sisi kanan leher yang baru saja menerima satu sentuhan basah. "Hentikan, Kuan-ge," protesnya.
Liu HaiKuan, novelis berusia 25 tahun itu terkekeh geli. Begitu dia melonggarkan pelukan, pemuda yang semula terperangkap langsung melarikan diri. Meninggalkan Liu HaiKuan bersama notebook yang masih menyala.
Tak sampai dua menit, suara gugup berkumandang dari ruangan lain. "Apa kamu sudah makan?"
Liu HaiKuan tersenyum kecil. Setelah dua tahun berstatus sebagai kekasih, ternyata sikap Wang ZhuoCheng tak banyak berubah. Pemuda berusia 23 tahun itu tetap malu – malu dan salah tingkah. Membuat Liu Haikuan bersemangat menggodanya.
Pria berambut hitam itu menggerakan touchpad notebook seraya menjawab, "Belum. Aku sengaja pulang lebih awal karena ingin makan malam bersamamu." Dia mengarahkan pointer ke bagian paling atas dokumen. Hingga deretan font kapital jenis Times New Roman terbaca jelas.
.
"Learn from Me by Liu HaiKuan"
(The 1st Winner of Shouye Magazine's Writing Competition )
.
Itu adalah judul karya Liu Haikuan yang ditulis berdasarkan kisah nyata, ketika dia dan Wang ZhuoCheng pertama kali bertemu. Seperti halnya dua tokoh utama dalam cerita—Lan XiChen serta Jiang Cheng—mereka pun mengalami hal serupa meski tak sama persis.
Peristiwa itu terjadi tiga tahun lalu. Demi menghindari perjodohan yang dicetuskan orang tuanya, Wang ZhuoCheng memilih kabur dari rumah. Tanpa membawa apa-apa—bahkan sepeser uang pun tidak—pemuda berparas manis itu pun terlunta – lunta di jalanan.
Beruntung Liu HaiKuan tak sengaja melewati tempat Wang ZhuoCheng beristirahat. Melihat sosok hopeless yang begitu hilang arah, rasa iba pun terbit . Liu HaiKuan memutuskan untuk membantu Wang ZhuoCheng. Mendengarkan keluh kesahnya, memberinya tempat berteduh, menasehatinya, mengantarnya pulang, bahkan menengahi pertengkaran Wang ZhuoCheng dengan ayahnya. Siapa sangka, pertemuan itu menyebabkan hubungan mereka semakin dekat. Hingga mereka menyadari perasaan masing – masing dan akhirnya menjadi sepasang kekasih.
Sebuah ending yang manis, bukan?
Liu HaiKuan kemudian menuangkan kisah itu ke dalam sebuah cerita. Lagi-lagi, siapa sangka, buah pena Liu HaiKuan memenangkan kompetisi penulisan cerita pendek di sebuah rubrik majalah. Dan berujung membuka jalan karirnya sebagai seorang novelis.
ANDA SEDANG MEMBACA
Learn From Me
Fiksyen UmumKetika memutuskan untuk meninggalkan rumah, Jiang Cheng sama sekali tak menyangka bahwa dia akan bertemu dengan seseorang yang sanggup mengubah akhir dari jalan hidupnya.
Part 2 (Complete)
Mula dari awal
