Penulis & Dunia Novel [Tamat]

Bagian 1

Antonio Giofarel de Morcassio, seorang pangeran yang menjalankan peran kaisar. Ia dikutuk karena darah terlarang yang mengalir dalam darahnya. Di dunianya ada hukum alam yang membuat mereka hanya bisa menikahi orang yang memiliki warna rambut dan mata yang sama. Konon katanya jika mereka menikah dengan orang yang bukan takdir mereka maka keturunan mereka akan dikutuk.

Hanya penyihirlah yang tidak terikat dengan hal tersebut. Hal itu dikarenakan semua penyihir memiliki mata berwarna merah dengan rambut yang berwarna hitam. Namun, penyihir juga hanya boleh menikah dengan penyihir.

Viona, seorang penyihir yang tergila-gila dengan kaisar. Ia nekat membunuh pasangan kaisar dan menyamarkan warna mata dan rambutnya agar sama dengan kaisar. Ambisinya mendatangkan bencana bagi putranya, Pangeran Antonio. Kaisar akhirnya tau kebusukannya. Sebelum Kaisar mengusirnya, Viona lebih dahulu membunuh kaisar. Hal itu disaksikan oleh Antonio secara langsung.

Ia menjerit ketakutan menatap mayat ayahnya yang tergeletak tak berdaya. Viona, berusaha keras untuk menghibur putranya. Namun, naas ia malah mati terbunuh oleh putra kesayangannya. Sebelum menutup matanya Viona tersenyum pada putranya yang gemetar ketakutan sambil berkata "maafkan aku, Farel. Jadilah raja yang bijak sekaligus penyihir yang kuat. Aku memang pantas mati. Kumohon tetaplah kuat putraku"

Sejak lahir Antonio telah dikutuk karena darah terlarang yang mengalir dalam tubuhnya. Kematian ibunya memperparah kehidupannya. Diusianya yang masih 10 tahun ia harus memimpin kerajaannya. Cinta dan kasih sayang telah lama hilang dari hidupnya.

Dalam perjalanan pulang dari perang ia menyelamatkan seorang gadis berambut pink dan mata berwarna biru. Gadis itu sangatlah lembut dan penuh kasih sayang. Felicia itulah nama gadis itu. Ia diselamatkan oleh pangeran dari perampokan. Bahkan ia juga diizinkan tinggal di istana kekaisaran.

Felicia memberikan kasih sayang yang tulus pada Antonio sebagai temannya. Cinta perlahan tumbuh di hati Antonio. Perhatian yang diberikan Antonio pada Felicia bukan lagi sebagai tanda kasihan melainkan cinta. Kehidupan Antonio di istana perlahan terasa mulai menyenangkan.

Namun, pada ulang tahun Antonio yang ke 28 pria itu muncul. Pasangan abadi Felicia hadir dalam acara perayaan ulang tahun Antonio. Ulrich Ileson itulah namanya. Felicia langsung jatuh cinta pada Ulrich.

Kehadiran Ulrich merebut segala perhatian Felicia. Rasa cemburu yang ada di hati Antonio membuatnya gelap mata dan pada akhirnya ia membunuh Ulrich. Felicia yang mengetahui pasangan abadinya mati memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Kematian Ulrich dan Felicia menjadi awal dari semua petaka bagi Antonio. Segel kutukannya hancur dan membuatnya menjadi setengah monster. Meski begitu ia tetaplah dianggap sebagai raja yang bijaksana, disegani dan ditakuti rakyatnya.

Hatinya telah membeku. Sepanjang hidupnya Antonio dihantui oleh bayangan kematian. Rasa penyesalan, kesedihan, dan kehampaan membuatnya perlahan mengubah Antonio menjadi monster yang menakutkan. Tak ada yang berani mendekatinya. Ia sendirian sepanjang hidupnya memimpin negaranya dengan tega. Tamat.

Fyuh, akhirnya selesai. Namaku Asyla Khaira, seorang penulis cerita fantacy. 'Pangeran Hitam Bermata Merah' itulah judul novel yang baru saja aku tulis. Novel ini memiliki alur yang berbeda dengan novelku yang lainnya. Karena bisanya ending ceritaku itu tokoh utamanya selalu mati. Kali ini berbeda. Aku sedikir berbaik hati memberikan akhir yang cukup tragis.

Satu lagi keunikan dari novel ini adalah warna rambut dan mata pangeran sama denganku. Dia pangeran tampan yang kesepian yang mendambakan sang putri seperti aku. Dia hanya ditakdirkan untukku karena dia adalah milikku. Matanya yang berwarna merah dengan rambutnya yang hitam mengkilat.

Membayangkan bagaimana sosok pangeran itu benar-benar membuat hatiku berdebar-debar. Oh jodohku kuharap kita bisa bertemu. "Selamat malam Antonioku," ucapku sambil memeluk sebuah novel yang baru saja aku tulis.