"Sepertinya kau sedang tidak sibuk di saat-saat seperti ini?" tanya Jongin.

"Aku sedang kesal, jadi aku menghilangkan perasaan itu dengan mencoba membaca buku," jawab Sohyun yang diangguki Jongin pelan.

"Memang apa yang membuatmu kesal?"

Sohyun kembali mengingat tentang Baekhyun yang melecehkan dirinya. Sebenarnya tidak bisa dikatakan seperti itu (karena mereka suami-istri) tapi biarlah...Sohyun sudah terlanjur kesal.

"Atasanku memberikan tugas yang banyak," jawab Sohyun.

"Baekhyun?" balas Jongin, "Kenapa suamimu memberikanmu tugas yang banyak?"

"Yah...profesionalitas kerja. Aku tidak bisa menolaknya. Tapi ia mengizinkanku untuk refreshing ke sini," jawab gadis itu lagi.

"Ah...begitu," jawab Jongin lalu tersenyum, "sepertinya Baekhyun itu kurang romantis, ya?"

Sohyun hanya bisa memberikan senyum yang terpaksa karena tidak tahu harus berkomentar apa soal pria itu.

"Oh, ini bukunya!" seru Jongin ketika melihat sebuah rak buku tentang teknologi.

"Wah, bukunya bagus-bagus," jawab Sohyun sembari mengambil satu buku yang menarik perhatiannya. Keduanya pun sedikit berbincang tentang buku yang mereka temukan. Setelah lima belas menit mencari buku, keduanya pun mencari tempat untuk duduk bersama dan membaca buku. Sohyun begitu senang karena ia bisa menemukan buku menarik, sama halnya dengan Jongin. Bedanya, pria itu lebih senang lagi karena bertemu Sohyun di sini. Sedari tadi saat membaca buku, sesekali pria itu melirik Sohyun.

Entah kenapa, gadis itu terlihat menarik bagi Jongin. Sosoknya yang unik dan mandiri diam-diam membuat Jongin kagum. Dari SMA, pria itu sebenarnya memperhatikan Sohyun yang suka memberinya air minum. Ya, Sohyun dulu fans beratnya Jongin karena pria itu hebat dalam permainan baseball. Sayang saja, Sohyun sudah menikah sekarang.

Inginnya Jongin mengajak Sohyun berbincang lebih lama, tapi melihat gadis itu sangat fokus dengan buku bacaannya, pria itu akhirnya memilih untuk tidak mengganggu gadis itu. Dua jam berlalu, akhirnya Sohyun selesai membaca bukunya. Tak lupa dengan catatan yang dia tulis saat membaca buku tersebut.

"Sohyun, setelah ini mau makan bersama?" ajak Jongin.

"Oh, boleh juga. Kebetulan aku belum makan," jawab Sohyun sambil tersenyum. Baru saja mereka akan keluar untuk makan bersama, sebuah panggilan masuk ke gawai milik Sohyun. Gadis itu menghela napas kasar saat melihat nama pemanggilnya.

"Halo?"

"Yak! Cepat kembali ke kantor! Ke mana kau saat dibutuhkan?!" seru Baekhyun dengan suara nyaring di ujung panggilan, membuat Sohyun harus menjauhkan sedikit benda pipih itu dari telinganya.

"Ada apa memang?" tanya Sohyun.

"Malfunction system. Kau harus memperbaikinya sekarang karena besok aku harus pegang laporan kemajuan itu!" seru Baekhyun lagi.

"Baiklah, baik. Aku ke sana sekarang," jawab Sohyun lalu mematikan panggilan tersebut.

"Ada apa?" tanya Jongin.

"Maaf, Sonbae, sepertinya kita tidak bisa makan bersama sekarang. Ada pekerjaan darurat yang harus kukerjakan," jawab Sohyun dengan wajah tidak enak.

Jongin tersenyum lalu mengangguk. "Baiklah, aku mengerti. Kapan-kapan kita bisa buat janji untuk makan bersama nanti. Bagaimana?"

Sohyun mengangguk cepat dan tersenyum setelahnya. Entah mengapa ia merasa lega dan senang di dalam hatinya. Gadis itu pun pamit dari Jongin dan pergi kembali ke kantornya.

Married The CEO ✔️Where stories live. Discover now