#26-Limit

612 89 4
                                    

Hai, author kembali^^
Jangan lupa vote+commentnya:)

Happy reading❤
.
.
.
.
.
Author pov
Jiheon naik ke lantai dua menyusul jisung. Dia mengikuti jisung dibelakang sambil mengagumi rumah jisung. Ternyata rumah keluarga jisung tidak seperti yang digosipkan. Ini jauh lebih dari mewah. Rumah dengan banyak ruangan, kamar, juga para pelayan.

Setelah melihat rumah jisung yang suka dibicarakan ini dia menjadi penasaran dengan rumah tunangannya aka Jang Wonyoung. Yang dia dengar orang tuanya sama kayanya dengan orang tua jisung.

Jiheon didalam studio jisung sekarang. Mereka langsung berunding akan membuat lagu seperti apa. Jiheon mengusulkan genre ballad lalu ditambah rap jisung. Jisung setuju lalu dia membuat melodinya

BENER GAK SIH!? AUTHOR GAPAHAM BIKIN LAGU GIMANA😂

Mereka menulis liriknya bersama. Juga bertukar pendapat apabila dirasa kurang sesuai.

"Saya mau ke kantor tuan sebentar, kamu tolong siapin camilan buat jisung sama temennya, ya. Terus anterin ke studionya jisung sekalian. Saya pergi dulu." ucap irene pada salah satu pelayan rumahnya.

"Baik, nyonya."

Sebenarnya irene ragu akan meninggalkan jisung dirumah dengan teman perempuannya. Namun dia yakin pasti jisung tak akan membuat apa yang dikhawatirkannya terjadi.

Tok tok tok

"Masuk." ucap jisung

Pelayan tadi membawakan dua potong cake juga cokelat panas untuk menghangatkan tubuh. Cuaca diluar sedikit lebih dingin dari biasanya. Jisungpun menyuruh jiheon untuk istirahat dan segera memakan cakenya.

°°°°°

Dikediaman keluarga Jang, wonyoung duduk sendiri di balkon kamarnya sambil meminum teh rasberinya. Papa dan mamanya masih dikantor sekarang. Mereka akan pulang jam 5 sore setiap harinya.

Sebenarnya dia tidak ingin bertengkar dengan jisung. Namun foto mereka berdua di cafe itu membuatnya marah juga kecewa. Katakanlah saja dia terlalu berlebihan. Siapa yang tidak khawatir jika tunangannya itu akan berpindah hati.

Disisi lain, dia merasa bersalah karna tidak ingin memahami penjelasan jisung lebih jauh. Sejak tadi wonyoung terus memikirkan itu. Apakah sebaiknya dia membiarkan jisung kembali meminta maaf padanya? atau dia yang kembali meminta maaf karna tidak mendengarkan penjelasan jisung lebih jauh?

"Kali ini gua yang harus ngalah. Kalo kayak gini terus, hubungan gua sama jisung bisa rusak." ucap wonyoung membulatkan tekad akan pergi kerumah jisung.

Wonyoung mengemudikan mobilnya sendiri tanpa sopirnya. Sudah lama dia tidak menyetir sendiri. Terakhir kali saat kakaknya itu pulang liburan. Sungguh menyenangkan kala itu.

Sampai dirumah jisung, wonyoung disambut pelayan yang ada disana. Semua pelayan dirumah jisung sudah mengenalnya. Mereka mengenalnya sebagai calon nyonya muda rumah ini.

Saat akan memasuki rumah, pelayan mengambilkannya sandal rumah yang baru. pandangannya juga langsung tertuju pada sepatu berwarna putih yang ada di rak paling atas.

Dia tahu mama irene awet muda bahkan masih cocok dengan seragam SMA. Namun sepatu itu, seperti bukan seleranya. Juga, kemana sandal rumah yang selalu dia pakai?

Hmm apa lagi dicuci?

Pelayan memberi tahu wonyoung jika jisung ada di studionya. Wonyoung langsung menyusulnya kesana.

Sampai disana, Wonyoung langsung membukanya tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

Pandangannya tercekat. Tubuhnya membeku melihat pemandangan didepannya. Terlihat jiheon yang sedang membersihkan wipe cream di bibir jisung, dan jisung tak menolak sama sekali saat gadis itu menyentuh bibirnya.

Mereka yang sadar ada seseorang yang membuka pintu langsung terkejut.

"Mm.. Wony.." ucap jisung terbata. Ada apa dengannya? Kenapa seperti orang yang ketahuan selingkuh saja.

"Maaf, gua ganggu ya." ucap wonyoung lalu menutup pintunya.

"Wony!" panggil jisung lalu mengejarnya sampai ke lantai bawah.

"Wony, dengerin aku." ucap jisung lalu meraih tangan wonyoung. Wonyoung menatap mata jisung, menahan buliran air matanya yang bisa lolos kapan saja.

"Jangan salah faham, ini semua gak kayak apa yang kamu lihat wony. Percaya sama aku, kita tadi habis ngerjain tugas akhir dan lagi istirahat. Dia gak ada niatan apa-apa, dia tadi cuma nunjukin wipe cream yang belepotan dimulutku." jelas jisung panjang lebar.

"Aku udah nyoba percaya sama kamu dengan dateng kesini berharap kita ngelurusin masalah foto kamu sama dia kemarin! Tapi aku bingung sekarang mau percaya sama kamu atau nggak karna aku lihat sendiri sekarang. Dan darimana kamu tau dia gak ada niatan apa-apa?! Kamu bisa baca pikirannya? Asal kamu tahu, aku dan dia sama-sama perempuan. Aku tau dari tatapannya dia ke kamu itu udah beda. Dia suka sama kamu Park Jisung! Apa kamu gak sadar, dia selalu nyoba deketin kamu!" ucap wonyoung tak lagi menahan amarahnya.

"Kenapa kamu marah besar lihat aku sama jiheon kayak gitu, sementara kamu juga deket sama haruto. Dan bukannya lebih baik aku? Aku cuma temenan sam jiheon. Sementara kamu dan haruto pernah nyimpen perasaankan waktu kamu SMP dulu kan?!" ucap jisung tak mau kalah.

"Aku dulu cuma temenan sama haruto. Aku gak nyimpen perasaan kedia. Apa kamu masih kurang bukti dengan aku yang nolak haruto waktu dia nembak aku dulu?" ucapnya langsung berlari keluar rumah.

Wonyoung berlari menerobos hujan lebat kala itu. Dia pergi meninggalkan mobilnya disana. Entah, kemana dia akan berlari namun yang pasti dia ingin segera pergi dari sana.

Dibawah hujan wonyoung bebas meloloskan air matanya juga rasa sesak didadanya yang dia tahan sejak tadi. Sungguh puas rasanya menangis dibawah hujan. Karna takkan ada seorangpun yang menyadari air matanya.

Author pov end






Tbc

#sadar gk? Makin kesini gak ada fotonya:(( maaf ya, author susah bgt nemuin yang sesuai sama ceritanya😭 jadi fotonya menyesuaikan imajinasi kalian aja ya😢

Soulmate | jisung × wonyoung[✔] Where stories live. Discover now