"Pulang bareng, kuy? Gua boncengin," Hyunjin menawarkan.

Yuna mengangguk setuju, "gaskeun.."

"Paling mau bucin lu berdua," Ryujin menyeletuk.

"Jangan ngadi-ngadi!" Yuna sewot.

"Udah-udah, kita duluan ya.." Lia berucap, dia langsung pergi merangkul tangan Ryujin untuk mengikutinya, langkahnya juga diikuti oleh Yeji dan Chaeryeong.

Hyunjin menatap kelas Yuna yang sudah bersih- lebih tepatnya menatap ke arah seorang yang sedang membersihkan mejanya di pojok kelas, bersiap akan pulang.

"Dia siapa? Kayaknya gua belum pernah liat," Hyunjin bertanya pada Yuna, lelaki itu menatap Cha Junho bingung.

"Anak pindahan, cowok robot," jawab Yuna acuh tak acuh.

"Hah? Pindahan dari mana?"

Yuna mengangkat bahunya, "dari luar angkasa kali," ucapnya asal, pasalnya dia juga tidak tau Junho pindahan dari mana, pak Seungyeon tidak berbicara apupun tentang itu dan Junho juga saat perkenalan tidak memberi tau identitasnya dengan lengkap.

Hyunjin hanya menggeleng samar mendengar jawaban random sang gadis, tangannya masih merangkul pundak Yuna, mengajaknya berjalan.

Yuna mengambil tangan Hyunjin dari pundaknya, melepas rangkulan lelaki itu, kemudian tersenyum canggung ketika mendapat tatapan bertanya-tanya dari kakak kelasnya, "jalan biasa aja kak, risih, geli lehernya."

Cha Junho keluar kelas, melewati Hyunjin dan Yuna yang di depan kelas tanpa permisi, jalannya menunduk, menatap langkah kakinya sendiri.

Hyunjin menatap punggung Cha Junho yang sudah berjalan mendahuluinya, "kok kaga sopan si?!"

"Namanya juga robot," Yuna menimpali.

.
.
.

Waktu terus berjalan, hari terus berlalu, terdapat cerita berbeda dan pengalaman baru dalam setiap detiknya.

Sekolah juga sudah akan mulai menjalani ulangan-ulangan yang memusingkan minggu depan, hari-hari santai untuk bersenang-senang sudah terlewati, sepertinya sekarang waktunya untuk para murid berkonsentrasi dan fokus belajar.

Yuna duduk di bangku pinggir lapangan. Jam olahraga sudah selesai, teman-temannya yang lain sedang bermain tenis, namun Yuna tidak berminat sama sekali untuk ikut, dia hanya melihat para anak laki-laki yang sedang bermain bola, sembari menikmati susu pisangnya.

Lebih tepatnya, mungkin Yuna sedang melamun, tidak melihat permainan bola yang sedang di lakukan murid laki-laki, karena sampai bola mengarah ke wajahnya dia tidak menyadari itu, sebelum mendapat teriakkan dari seorang anak laki-laki yang tidak sengaja menendangnya ke arah Yuna.

"WOI CEWEK YANG LAGI MINUM SUSU, AWAS!"

Lamunannya buyar, mata Yuna membulat menatap bola yang sedang melayang ke arahnya, gadis itu menjatuhkan susu pisangnya, menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Pasrah.

Dug!

Bola terjatuh, tidak mengenai Shin Yuna sama sekali, bola itu dihadang oleh seseorang dengan tangannya, sampai menjatuh ke tanah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 05, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'm not a robot. [ONESHOOT]Where stories live. Discover now