"Dapet hidayah?!" Ryujin menyahuti.
"Lo gak lagi sakit kan?!" Yeji ikut menimpali.
"Kok tumben? Biasanya juga nyalin punya gua," celetuk Lia.
"Yeh gimana si lu pada, katanya gua suruh belajar ntar keburu kiamat."
Yang lain hanya melengos malas, sepertinya omongan sarkasme Shin Ryujin menjadi motivasi untuk Yuna, jarang-jarang sekali.
"Yaudah, kita kantin duluan ya," mereka pamit.
"Mau gua ambilin makan siangnya sekalian? Biar lu gak usah ngantri lagi ntar," Lia menawari.
Yuna mengangguk senang, "boleh, maacihh Liaa.."
Teman-temannya keluar kelas semua, di kelas hanya tersisa dia dan Cha Junho yang masih duduk diam menatap jendela.
Kalian tahu?
Yuna sebenarnya berbohong, dia tidak ada lagi tugas yang belum selesai setelah menyalin tugas Lia, itu hanya alasan saja, gadis ini hanya penasaran dengan lelaki bernama Cha Junho.
Shin Yuna merapihkan mejanya, menaruh buku-buku dan alat tulisnya di dalam tas kembali.
Mata gadis itu terus tertuju pada lelaki yang duduk di pojok kelas, dia seperti patung yang tidak bergeming dari tadi.
Setelah selesai merapihkan tasnya, Yuna berjalan mendekat ke arah Junho.
Gadis itu berdehem kecil, "hai.. gua Yuna, salam kenal.." Yuna mengulurkan tangannya.
Junho mengalihkan pandangannya dari arah jendela pada tangan putih di depannya. Lelaki itu tetap diam, tak menanggapi.
Selama beberapa detik tak mendapat jawaban, Yuna menjatuhkan tangannya, mendecak kesal, "lu robot, ya?! Apa patung?! Kaku banget si!" Yuna menggerutu, dia kesal sekali.
Junho masih tak menanggapi, lelaki itu tetap menundukkan kepalanya, menatap meja polos di hadapannya.
"Kok gua di kacangin si?! Lo itu bisa denger gua ngomong gak si?! Heh, lu gak budek kan?!" Yuna menghela napas frustasi, "ngomong dong, gua serasa ngomong ama tembok nih!"
"Berisik," Junho bergumam, nadanya ketara kesal sekali. Itu sebuah gumaman tapi Yuna bisa mendengarnya.
Yuna melotot kaget, "apa kata lo?! Lo ngatain gua?!" Yuna mendecak kesal, menatap kesal lelaki yang masih menunduk itu, "DASAR COWOK ROBOT!"
Shin Yuna keluar kelas dengan langkah berdetum, membanting pintu, membuat Cha Junho tercekat kaget saking kerasnya suara pintu saat ditutup.
Cha Junho menatap pintu yang baru saja dibanting oleh Yuna dengan pandangan datar, "dasar bawel!"
***
Hari sudah senja, matahari mulai meredup menenggelamkan sinar jingganya.
Hwang Hyunjin menunggu di depan pintu kelas Yuna, menunggu gadis itu keluar dari kelasnya.
Yuna keluar dari kelas, bersama dengan temannya yang lain. Seseorang yang tiba-tiba merangkulnya membuatnya sempat tercekat.
YOU ARE READING
I'm not a robot. [ONESHOOT]
Short StoryHanya oneshoot sederhana untuk menceritakan sebuah Al-kisah.
I'm not a robot.
Start from the beginning
![I'm not a robot. [ONESHOOT]](https://img.wattpad.com/cover/235154045-64-k344116.jpg)