20. Jalan Maling

4.7K 737 256
                                    

Mobil itu melaju dengan pelan. Keheningan menyelimuti sejak kejadian tadi. Beda dengan Jakarta yang selalu memiliki suhu udara yang panas setiap waktu, di sini udaranya sudah mulai terasa dingin meskipun baru memasuki waktu sore. Tiffany hanya diam tak bersuara, begitu pun dengan Siwon.

Mereka tak menemukan cara lain. Handphone Siwon menjadi satu-satunya petunjuk yang ada. Inginnya mencari alternatif lain melalui ponsel masing-masing, tapi percuma karena sudah memasuki desa sepenuhnya. Sinyal sudah hilang tak bersisa ditambah baterai yang sudah lowbat. Memang nasib buruk sedang menimpa keluarga Papa Siwon dan Mama Tiffany.

"Padahal lima jam aja harusnya kita nyampe dari penginapan tadi. Lah ini?" omel Seokjin.

"Nyasar kita, Kak," sahut Hoseok.

"Gara-gara siapa nih?" tanya Seokjin.

Taehyung yang sedari tadi memejamkan matanya merasa bahwa sebentar lagi, namanya akan disebut. Atau paling tidak perkataan yang dilontarkan tentunya akan mengarah padanya.

"Gara-gara Adek maen," timpal Yoongi, ikut-ikutan.

"Yang nemenin Adek maen siapa?" tanya Namjoon.

Taehyung sontak saja membuka matanya. Dikarenakan ia duduk paling belakang, mereka jadi tidak tahu bahwa raut wajah Taehyung sungguh berbeda dari biasanya.

"Jalannya emang belok-belok, tapi kita enggak nemu jalan lain semenjak kejadian tadi. Jadi belum pasti kita kesasar. Ucapan itu bisa jadi doa, Kak. Jadi enggak usah ngomong yang enggak-enggak."

Yoongi menoleh pada Taehyung, pun Jimin yang memang duduk bersebelahan dengan Taehyung sedangkan anggota keluarga lainnya yang duduk di depan mendadak bungkam.

Suasananya menjadi canggung seketika.

Baru kali ini.

Ya, baru kali ini Taehyung berbicara dengan datar, dengan perkataan yang lumayan tajam. Tidak, belum terlalu tajam, tapi hanya perlu diasah sedikit lagi, bisa dipastikan sikap Taehyung akan terlihat sebelas dua belas dengan Yoongi. Setidaknya, untuk saat ini.

Ada yang lain dari Taehyung.

Pangais bungsu keluarga itu kini hanya menatap hutan belantara yang dilalui oleh mobilnya. Beruntung, bensin cadangan sudah disediakan di dalam mobil, jadi mereka tidak perlu khawatir akan mobil yang berhenti tiba-tiba.

"Pa, ini kapan nyampenya, sih? Laper nih," protes Jimin.

"Palingan bentar lagi. Ini udah jauh padahal, tapi Papa belum liat rumah lagi," jawab Siwon.

"Mampus. Ada jalan lain, Pa."

Sekitar beberapa meter lagi, memang ada dua jalur yang bisa dilewati dan hal itu berhasil membuat Siwon harus menghentikan mobilnya terlebih dahulu.

"Nah, kan? Gimana ini? Mau pilih jalan yang mana? Kanan apa kiri?" tanya Hoseok. Yang lain saling menatap satu sama lain karena ragu.

"Kanan aja gimana? Kanan itu kan selalu ngarah ke kebaikan," usul Jimin.

Yang lain mengangguk-anggukan kepalanya. "Lagian tadi Namjoon sempet liat google map waktu Taehyung ibadah. Jalannya belok-belok kayak tadi, kan? Yang kiri itu kayaknya jalannya lurus, kalo kanan udah keliatan bakal belok-belok."

Be a Good Family | BTS [End]Where stories live. Discover now