Foc #29

3.8K 548 151
                                    

Ketika api menjadi pengisi seluruh memori buruk dalam hidupnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ketika api menjadi pengisi seluruh memori buruk dalam hidupnya. Ketika panas elemen itu menakutinya bagai kematian. Ketika semua cinta kasihnya harus ikut padam dalam kobar yang membara.






...






Pukul tiga pagi dan dingin terasa menusuk kulit. Namun sebaliknya, kediaman Emorte justru panas karena pertikaian yang menyudutkan satu pihak. Satu-satunya orang yang tak bersalah di ruang itu.

"Saat usiamu sepuluh tahun kau sudah membunuh satu Alpha di sini."

Jun mengutarakan suaranya tanpa rasa menyesal sedikitpun. Matanya memincing tajam ke arah Omega dua puluh tahun yang masih terkejut.

"Aku sudah menjelaskan bahwa itu semua hanya salah paham. Sepuluh tahun yang lalu, yang kulihat bukan Hangyul Hyung. Aku harus berlari ketakutan karena dikejar seekor anjing neraka, shifing pertamaku pun terjadi di saat yang sangat genting. Ukuran cakar yang membunuh Hangyul Hyung bahkan dua kali lipat lebih besar dari cakarku waktu itu!" balas Jaemin dengan suara rendah. Dia tak sanggup untuk berteriak lagi.

Yunho hanya memandang lantai kayu di bawahnya sejak pertikaian itu membuat Jaemin menangis. Sebuah potongan masa lalu masuk dalam pikirannya dan membuat pria parubaya itu bungkam membisu.

Potongan memori tentang seorang anak yang menangis ketakutan di tengah kebakaran yang membunuh seluruh keluarganya. Potongan memori tentang senyum pertama anak itu yang membuatnya ikut bahagia. Potongan memori tentang tawa dan segala ocehan lucu yang mengisi hari-harinya jadi lebih berwarna.

Dan semua runtutan itu memberinya satu ketakutan. Akankah potongan memori ini berhenti sebentar lagi?

Yohan berdiri dari duduknya dengan kaku, pria itu menghela nafas berat kemudian melangkah ke dapur. Dalam keheningan yang masih mendominasi, Jaemin menatap satu persatu Alpha di sana dengan sendu.

"Kalian tidak percaya padaku?"

Suaranya terdengar seperti putus asa.

"Bagaimana kami bisa percaya padamu? tak ada saksi yang bisa mematahkan asumsi bahwa kau pembunuh!" sungut Younghoon tajam.

GrimmWhere stories live. Discover now