💀Act 9💀

490 56 53
                                    

-Jangan Play Dulu-

Amane tersenyum mengamati wajah tertidur gadis itu, Amane menyukai senyum tulus gadis ini yang selalu gadis ini tunjukkan padanya.

Tangannya terulur bersiap mengelus rambut Nene namun gadis itu menggerung pelan lalu mengerjap-ngerjapkan matanya membuat Amane mengurungkan niatnya.

"Ohayou My Rose~❤"Sapa Amane lembut sambil tersenyum hangat seperti biasa, Nene merona lalu tersenyum simpul.

"Ohayou Amane-kun"Balasnya seraya duduk mengucek matanya dan sedikit menguap.

"Hari ini kau sedang libur pertunjukkan, apa kau akan pulang awal?"Tanya Amane dengan nada sedih, Nene mengangguk karena baru ingat hari ini dia harus membersihkan kebun mawarnya di rumah.

Amane menghela nafas lalu mengerucutkan bibirnya.

"Padahal aku ingin kau disini lebih lama"Gerutu Amane lirih namun terdengar di telinga Nene, gadis itu tertawa mengelus kedua pipi Amane.

"Mou jangan pasang wajah seperti itu, bukankah aku sudah menginap disini semalam? Aku harus membersihkan kebun mawarku"Ucap Nene sambil tertawa kecil, Amane masih mengerucutkan bibirnya walaupun dia juga paham jika Amane tidak mungkin bisa menahan Nene disini sepanjang hari.

"Baiklah, aku bosan tahu jika kau sedang libur begini aku jadi hanya berkeliling opera seharian"Gerutu Amane lagi, Nene tertawa lalu mencium pipi Amane sekilas.

Wajah Amane sedikit memerah karena perlakuan Nene, salah satu trik agar Amane tidak merenggek lagi.

"Baiklah, kau boleh pulang"Gerutu Amane menghela nafas berat sembari memalingkan wajah memerahnya, Nene tertawa kecil lalu bangkit.

"Arigatou ne Amane-kun~!"

Baru saja Nene akan pergi, Amane sudah menahan tangan Nene dengan wajah sok cemberutnya yang memerah.

"Ada apa lagi Amane-kun? Mou, aku bisa kesiangan mengurus kebunnya"

Amane mendengus entah kenapa wajah lelaki itu bertambah merah membuat Nene bingung dengan sikap Amane.

"A-Aku mau cium"

"Ehhh tadi kan sudah!"

"Di bi-bibir"

Amane menatap Nene penuh harap.

"A-Aku mau menciummu di bibir"

Wajah Nene ikut memerah,bukan pertama kalinya mereka berciuman di bibir hanya saja mereka memang jarang melakukannya hanya saat Amane sedang benar-benar manja seperti sekarang karena baik Amane atau Nene masih canggung serta malu melakukan itu.

"Ba-Baiklah, setelah itu aku akan pulang"Putus Nene, Amane berbinar lalu bangkit memegang kedua pipi Nene sebentar dan mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Nene untuk mencium bibir gadis itu.

Cup

Tidak lama tidak juga sebentar, Amane membiarkan bibir mereka tetap tertaut selama beberapa menit baru kemudian melepaskannya dan menatap gadis itu sambil tersenyum puas.

"Su-Sudahkan?"

"Hm, Itterasshai My Rose~❤"

"I-Ittekimasu!"

Nene menunduk malu seraya keluar dari ruang rahasia mereka sedangkan hanya karena ciuman gadis itu mendadak mood Amane langsung baik.

Amane menyentuh bibirnya sekilas sambil tertawa kecil lalu duduk di kursi pianonya untuk memainkan pianonya seperti biasa.

Kali ini Amane memainkan partitur Piano Sonata no 16 karya Mozart, yang iramanya lembut dan ceria.

🌹🌕️🌹

Hanako of the opera || JSHKDonde viven las historias. Descúbrelo ahora