Strawberry

6.4K 543 26
                                    

****Jaemin melirik ke arah Yeon yang sedang membuka kulkas, wanita itu sedang mengeluarkan jus buah yang baru saja Jaemin buat untuk dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****
Jaemin melirik ke arah Yeon yang sedang membuka kulkas, wanita itu sedang mengeluarkan jus buah yang baru saja Jaemin buat untuk dirinya.

"Nana masih lama masaknya? Aku udah laper banget." Jaemin yang baru saja memasukan bahan untuk membuat sup rumput laut itu menolehkan kepalanya untuk melihat Yeon yang tengah bersandar dikulkas.

"Engga kok ini sebentar lagi rapi, nonton tv aja dulu. Nanti aku bawain kesana." Yeon mengangguk dan menuruti perintah Jaemin. Jam sudah menunjukkan pukul 8 tapi Yeon belum juga mau tidur, malah dia meminta dibuatkan sup rumput laut, yeah untung saja bahannya ada dikulkas. Agak aneh Jaemin itu sebab katanya Yeon belum makan, padahal saat pukul 6 tadi wanita itu sudah makan bersama Jaemin. Tidak, Jaemin tidak berani menegur sebab pasti wanita itu akan berpikiran diluar nalar lalu akan menangis, Jaemin tidak mau begadang untuk mendiamkan tangisan wanita itu.

Mematikan kompornya, pria itu lalu menuang sup kedalam mangkuk berukuran sedang, membawanya keruang tamu tempat dimana Yeon menunggunya.

"Diemin dulu masih panas," ucap Jaemin saat Yeon semangat untuk menyantap, membuat wanita itu tidak jadi mencicipi sup yang sangat dia inginkan itu.

"Mau pake nasi gak?," tanya Jaemin memastikan,  dia akan pura-pura kalau Yeon benar-benar belum makan.

"Kamu mau buat aku gemuk?." Menghela nafas pelan, Jaemin tersenyum dan mengusap lembut kepala Yeon.

"Engga, aku 'kan cuman tanya karena katanya tadi kamu laper banget"

"Engga usah." Jaemin mengangguk lalu mengisyaratkan Yeon untuk memakan sup yang terlihat sudah dingin itu.

"Habisin." Jaemin membuka mulutnya saat Yeon menggeser mangkuk tepat kehadapannya, isinya belum berkurang sama sekali karena wanita itu baru memakannya satu sendok.

"Hah? Kok aku? 'Kan kamu yang minta." Yeon memicingkan matanya, membuat Jaemin salah tingkah dan menggaruk rambutnya yang tidak gatal itu.

"Aku kenyang." Luar biasa, padahal seingat Jaemin tadi wanita itu bilang laper pake banget.

"Na"

"Oke oke." Akhirnya Jaemin mengambil mangkuk itu dan memakannya dalam diam. Kemarin saat dia iseng menimbang, berat badannya bertambah drastis, perutnya juga kehilangan bentuk, ini salah Yeon, karena wanita itu selalu saja memberikan sisa makannya pada Jaemin, membuat pria itu jadi makan 2 porsi.

"Kamu harus banyak makan, biar kalo berat badan aku naik kamu juga naik." Jaemin tersenyum dan mengangguk, melanjutkan makannya dengan damai. Setelah ini dia harus mengajak wanita itu untuk tidur, sebelum Yeon kembali meminta hal-hal aneh lainnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 tapi Yeon belum juga mau beranjak dari ruang tamu, membuat Jaemin pasrah dan ikut menemani wanita itu yang sedang menonton drama favoritnya.

"Nana makan strawberry dong, baby mau liat ayahnya makan strawberry nih." Jaemin yang tengah menonton tv itu menghembuskan nafas kecil saat Yeon baru saja minta keinginan yang lain.

"Dia nggak bisa liat sayang, yang lain aja ya?." Satu-satunya strawberry yang Jaemin suka adalah aroma rambut Yeon, sisanya dia membenci segala yang berhubungan dengan buah berwarna merah itu.

"Nana kamu inget 'kan apa kata mama kalo maunya baby enggak diturutin dia bakal kenapa?," itu lagi, selalu itu yang diucapkan Yeon kalau Jaemin sedikit protes tentang kemauan wanita itu. Tidak, Jaemin tidak kesal, hanya saja ... ah gitu deh

"Okeoke aku ambil dulu ... lagian kenapa harus strawberry sih," kata Jaemin sambil berlalu menuju dapur untuk mengambil buah merah itu. Sedikit menyesal saat Jaemin membeli buah itu kemarin karena Yeon yang minta.

"Nana kamu ngomongin aku?!!!." Menghela nafas pria itu ikut berteriak

"Enggak sayang, aku lagi kesandung ini!!!." Nyatanya sebenci apapun dia dengan buah itu, dia tetap memakannya demi membuat Yeon kembali senang dan tidak merengek.

Yeon yang tengah tiduran dilengan Jaemin mengangkat kepalanya untuk menatap Jaemin yang tengah memejamkan mata itu, Yeon tau pria itu belum tidur, sebab usapan pria itu dipunggungnya masih terasa.

"Nana." Panggil Yeon yang membuat Jaemin membuka matanya dan menatap Yeon.

"Kenapa,hmmm?"

"Terimakasih, maaf ya seharian ngerepotin kamu terus." Jaemin tersenyum dan mengecup lembut puncak kepala Yeon.

"Gapapa, kalau nggak ngerepotin namanya bukan Yeon istri aku"

"Well, aku anggap itu artinya kamu sayang aku." Jaemin terkekeh sambil merengkuh lembut tubuh wanitanya. Pasti nanti kalau perut Yeon sudah besar dia tidak bisa lagi memeluk wanita itu.

"Iyaiya aku sayang kamu banget pokoknya"

"Nana pijitin dong." Jaemin melepaskan rengkuhannya dan mengangguk. Memijat Yeon setiap malam adalah profesi barunya.

Jaemin Mengangkat baju tidur yang dikenakan wanita itu saat Yeon sudah mengubah posisi menjadi menyamping dan membelakangi dirinya, lalu memberikan pijatan dengan lembut dibagian pinggang. Katanya dari semua badan hanya bagian itu yang sangat pegal.

"Nana nanti kalo perut aku udah gede banget gimana ya? Kira-kira aku kuat gak sih bawanya." Jaemin terkekeh mendengar ucapan Yeon, tangannya yang berada dipinggang Yeon dia pindahkan untuk mengelus perut wanita itu yang sudah sedikit membesar.

"Kuat kok 'kan dia gak besar banget. Nanti kalo gak kuat aku bantuin." Yeon mendengus sambil memukul pelan tangan Jaemin yang berada diperutnya, membuat Jaemin yang tengah menyembunyikan wajahnya ditengkuk Yeon terkekeh.

"Sayang terimakasih ya udah mau direpotin sama anak kita," kata Jaemin. Yeon terkekeh mendengarnya sambil ikut mengelus perutnya.

"Apasih, enggak ngerepotin tau, kamu gak boleh bilang kayak gitu, nanti dia sedih loh." Jaemin tersenyum lalu mengecup tengkuk Yeon.

"Maaf. Terimakasih sekali lagi, aku sayang kamu banget pokoknya"

"Cuman sama aku?"

"Enggak, sama baby juga"

"Iya kita juga sayang kamu, kamu ayah yang keren karena selalu turutin kemauan baby. Nanti kalo dia udah keluar dia pasti sayang banget sama kamu." Dada Jaemin menghangat mendengar ucapan Yeon, rasa bahagia kembali menyelimutinya, kata ayah yang terlontar membuatnya menjadi sangat senang. Dia suka kata itu.

"I love you"

"Too, Nana"

****

Aku punya banyak cerita baru di draft dan rencana mau post 1 biar Namily ada temennya yang on going wkwk, tapi mendadak ragu sebab .... kemaren aku pergi ke kampus dan you know whattt??!!! akuu dah mau mulai  magang dan mau nyusun tugas akhir :(((  .. aku takut terbengkalai ceritanya ...

Ahhh perasaan cepet banget padahal rasanya baru kemarin jadi maba :")

Jadi curhat kan tuh hehehe, sawryyy lagi mumet banget soalnya jadi abaikan saja ini :)))

Semoga bahagia dan sehat selalu kalian, jangan lupa yang puasa besok puasa yaa
💚💚💚

[2] NAMILY | Na Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang