19. Liburan yang kacau

Start from the beginning
                                    

"M-ma," Taehyung sempat menahan Tiffany yang hendak pergi. Akan tetapi, tidak seperti biasanya, Tiffany langsung menghempaskan tangan Taehyung dan berlalu dengan membawa barang-barangnya.

"Waw, Mama kayaknya marah banget nih," ujar Seokjin.

"Iyalah, orang Kakek itu Ayah Mama, coba kalo Papa yang mati, Mama bakal se-sensitif kayak gini nggak ya?" timpal Hoseok sedangkan Namjoon menjawab dengan mengedikkan bahu, mulai mengangkat barang bawaannya keluar menyusul Tiffany.

Kini hanya hening yang menyelimuti, sibuk dengan pemikiran masing-masing bagaimana caranya agar mereka sampai ke tujuan tanpa kebingungan mencari arah.

"Pa," panggil Taehyung. Siwon hanya menoleh tanpa menyahut. "Kalo gitu ... kita minta bantuan Om Donghae aja, gimana?" usul Taehyung sedikit gugup. Pasalnya ia takut sekarang, merasa bersalah karena ia yang menjadi penyebab masalah ini.

Yoongi mengangguk. "Coba dulu usulan Taehyung, Pa. Yoongi enggak mau ya kalian nyalahin Taehyung."

"Siapa yang nyalahin, Yoon?" tanya Siwon tak terima.

"Siapa tahu? Tapi udah keliatan kok dari raut muka juga. Asem banget," ucap Yoongi.

"Kak," ucap Taehyung pada Yoongi dengan memberi tatapan memohon seolah tidak ingin membuat suasana memanas kembali.

"Mana hape Papa? Biar aku yang telepon Om Donghae. Papa apelin Mama dulu gih," saran Jimin.

Menuruti usulan putra tampannya, Siwon pun ikut berlalu. Jimin sendiri langsung menghubungi Donghae sesegera mungkin. "Ck, sinyal di sini kok jelek amat sih?"

"Ya iyalah. Kita udah lumayan jauh dari wilayah kota. Kalo mau bagus, Papa harus beli kartu wilayah sini dulu," ucap Hoseok.

"Tapi bukannya Papa udah beli tadi?"

"Itu artinya emang jaringannya lagi jelek."

Cukup lama menunggu, akhirnya ponsel Siwon terkunjungi notifikasi, menunjukkan siapa yang mengirimkan pesan pada Siwon. "Loh, Om Donghae?"

Sodaraquhh Dunghae yoi Brou Hitman kakek Bang terzintahh!
Bang Siwon, masih di mana? Di jalan?
Nih, gue shareloc, kali aja nyasar

Jl. Tinggal Kenangan No.69
Jl. Tinggal Kenangan No.69, Kec. Rudet, Kabupaten Leuwi, Aceh 564445

https://maps.app.goo.gl/Eccekwj8pp5viy6o765

Jimin, Seokjin, dan juga Yoongi saling tatap menatap.

"Wuih pas banget ini. Yowes lah, kita berangkat kuy," ajak Jimin lalu segera menyusul Siwon. Begitu pun yang lainnya, sedangkan Taehyung masih diam di tempat.

Tahu adiknya memikirkan kesalahannya, Yoongi pun lekas menenangkan. "Jangan ngelamun. Yang barusan enggak usah dipikirin."

"Enggak bisa lah kalo nggak dipikirin," jawab Taehyung sembari melepas tangan Yoongi membuat sang empu sedikit terkejut. "Aku bakalan kecewa banget kalo mereka balik lagi kayak sebelum-sebelumnya. Buktinya baru aja mereka baik, tapi sekarang seakan nyudutin aku. Padahal kalo dipikir-pikir aku enggak sepenuhnya salah, kan? Gitu aja terus sampe mati!"

Yoongi menatap tajam Taehyung. "Shut! Yang ngajarin kamu bilang gitu siapa, hah?!"

Entah kenapa Yoongi jadi sensitif mendengar perkataan Taehyung. Biasanya Taehyung hanya memendam apa yang dirasakannya, tak akan berbicara seperti ini--langsung mengungkapkan perasaannya secara blak-blakan.

Taehyung balas menatap Yoongi kali ini. "Perasaan aku enggak enak. Kita nggak tahu ke depannya bakalan ada apa, kan? Aku cuma ngerasa ... enggak tenang. Kak Yoon bilang kalo aku ngerasa ada yang perlu diungkapin langsung cerita, kan? Ini lagi aku lakuin."

Be a Good Family | BTS [End]Where stories live. Discover now