Jaehyun mempunyai kekasih bernama Bella, kekasihnya mengadakan pesta ulangtahun nya di hotel mewah dan mengundang teman teman kampusnya dan saat itu juga Jaehyun langsung berpindah haluan.
Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
Siang ini Taeyong sedang berada di gedung fakultasnya bersama Jungwoo ohya mereka memang satu fakultas, hanya berbeda program studi saja, Jungwoo mengambil Teknik Arsitektur, sementara itu Taeyong mengambil prodi DKV.
Keduanya sedang menunggu seseorang, lebih tepatnya teman Jungwoo karna Taeyong akan menemani Jungwoo mengerjakan Tugas kelompoknya.
"Woo, nunggu lama ya?"
"Lama banget lo, kasian temen gue yang nemenin" ucap Jungwoo pada Jaehyun. Taeyong masih diam, ia hanya terkejut karna tidak menyangka jika teman yang Jungwoo maksut itu Jaehyun. Mengapa ia baru tahu kalau mereka berdua berteman?
"Eh Taeyong"
"H-hai Jae" ucapnya kikuk.
Mereka bertiga berjalan menuju mobil Jaehyun karna mereka akan mengerjakan tugas di cafe.
"Lo depan aja ya Yong sama Jae, gue mau di kursi belakang pengen rebahan bentar"
"Eh, gamau! Lo aja yang disini Woo"
"Nggak, udah diem ya kitten duduk manis di depan pake sabuk pengamannya" ucap Jungwoo sambil memakaikan sabuk pengaman pada Taeyong.
Jaehyun yang melihatnya hanya terkekeh kecil karna merasa lucu mendengar Jungwoo memanggil Taeyong dengan sebutan kitten. Ia mulai menjalankan mobilnya menuju cafe yang dimaksut.
Taeyong merasa sangat canggung sekarang, bayangkan saja Jungwoo yang asik merebahkan dirinya di kursi belakang dengan bermain kartrider, sementara ia dan Jaehyun hanya berdiam diri dan enggan mengobrol karna canggung.
Akhirnya Jaehyun berdehem pelan dan membuat Taeyong menoleh ke arahnya.
"Rambut lo panjang juga ya?"
"Eh, iya"
"Berapa lama manjangin kaya gitu?" Tanya Jaehyun sambil fokus menyetir.
"Eum, sekitar 3 bulanan kayaknya"
Jaehyun mengangguk, rambut Taeyong terlihat sangat cantik dan sepertinya lembut sekali. Sewaktu party kemarin ia tidak terlalu jeli melihat gaya rambut Taeyong karna lelaki mungil itu datang sudah memakai pomade di rambutnya.
"Lo temen deketnya Jungwoo?" Tanya Jaehyun lagi, tak apa lah ia yang aktif bertanya, daripada sunyi seperti tak ada kehidupan di mobilnya ini? Dan hanya suara kartrider Jungwoo yang terdengar.
"Bisa dibilang gitu sih, kita dah dari SMA temenannya. Kalo lo?"
"Gue temenan ama Jungwoo pas pertama masuk kuliah, terus sampe sekarang deh. Tapi kenapa gue gak pernah tau lo ya?"
"Sama, gue juga baru tau lo temen Jungwoo. Gue jarang main soalnya"
"Tapi lo populer banget Yong, jago ngedance lagi" ucap Jaehyun sembari mencari tempat parkir untuk mobilnya.
Taeyong menoleh ke belakang dan memanggil Jungwoo karna mereka sudah sampai.
"Aihhh gue lagi pushrank Yong"
"Udah sampe goblok!"
"Ck, orang camtip gaboleh ngomong kasar" ucap Jungwoo.
"Dih, bodo amat!" Ucapnya kesal lalu turun dari mobil Jaehyun. Jungwoo dan Jaehyun hanya tertawa melihat tingkah Taeyong.
Sudah jam delapan malam, diluar hujan dan sudah 3 jam mereka berada di cafe itu, karna Jungwoo dan Jaehyun harus mengumpulkan besok dan hari ini harus sudah selesai, untung saja Jaehyun memesan satu ruangan yang berisi karpet dan banyak bantal2 besar disana dan ada meja besar di tengahnya sehingga membuat mereka lebih mudah mengerjakan tugasnya.
"Yong?" Ucap Jungwoo karna sahabatnya itu ternyata malah tidur meringkuk di sebelah Jaehyun.
"Lah bocah malah tidur"
"Lucu ya?"
"Iye, dia emang lucu, gatau aja lo Jep kalo dia marah tu bukanya ngeri malah gemesin"
"Ohya Jep, gua ntar minta tolong lo anterin Taeyong ke apartnya ya? Soalnya rumah gue kan deket sini dan apart Yong sama apart lo satu arah, jadi anter sekalian ya Jep?"
Jaehyun mengangguk mengerti, tidak ada salahnya kan mengantar Taeyong? Setelah itu mereka mulai membereskan barang2nya dan tak lupa membangunkan Taeyong lalu Jaehyun mengantar Jungwoo dan Taeyong bergantian.
Di perjalanan mengantar Taeyong ternyata malah hujan deras sekali dan petir seakan akan saling menyambar membuat Taeyong terus memejamkan matanya dan berpegangan pada sabuk pengamannya.
"Taeyong? Lo kenapa?"
"G-gapapa kok"
"Yakin? Lo takut hujan?" Tanya Jaehyun
Taeyong menggeleng, ia sama sekali tidak takut hujan.
"Takut petir?"
"Uhm"
Taeyong yang tadinya memejamkan matanya tiba2 langsung melotot karna tangan kanannya digenggam erat oleh Jaehyun.
"J-jae?!"
"Sttt tenang, jangan takut ada gue disini. Bentar lagi nyampe apart lo kok, gue anter sampe lo masuk unit apart lo"
"Gausah Jae, turunin aja di depan gedungnya"
"Gak gak, Jungwoo udah pesen ke gue kalo harus anter lo sampe depan unit" ucap Jaehyun, memang tadi Jungwoo berpesan seperti itu padanya, ia bilang jika jangan sampe Taeyong kenapa2 dan harus aman sampe masuk apartemennya.
"Yaudah"
Sesampainya di gedung apartemen Taeyong, mereka berdua langsung masuk dengan berlari karna masih hujan dan Jaehyun tidak membawa payung di mobilnya.
"AAAAAAAAA!!!" Taeyong berteriak karna petir yang menyambar begitu besar.
Grepp.. Jaehyu langsung membawa Taeyong kedalam pelukannya dan berlari kedalam lift untuk menuju unit milik Taeyong.
"J-jae" Taeyong terbata karna posisi mereka sekarang sangatlah dekat, Jaehyun menghimpitnya di pojok lift.
"Jangan takut" ucapnya dengan mengusap rambut Taeyong dan menyelipkannya ke belakang telinga, perlahan ia mendekatkan wajahnya ke arah Taeyong, semakin dekat sampai hidung mereka bersentuhan.
Detak jantung Taeyong menggila dan sialnya ia tidak bisa mendorong Jaehyun menjauh karna ia terlalu lemas.
Chu–
TING... Pintu lift terbuka, Taeyong segera berlari ke unit apartemennya, ah lebih tepatnya menghindari Jaehyun..
"Ck! Belom sampe nyium udah kabur"
Jaehyun mengusak rambutnya kasar, ia memikirkan tentang sikapnya tadi kepada Taeyong, apakah pria cantik itu akan marah padanya? Sebaiknya ia pulang dan meminta nomor Taeyong ke Jungwoo untuk meminta maaf.